Harga Barang Tak Beda Jauh, Pasar Murah di Palembang Bakal Dievaluasi
Kegiatan pasar murah yang digelar di sejumlah kantor kelurahan di Palembang, Sumsel, bakal dievaluasi. Pasar murah itu dinilai kurang melibatkan masyarakat dan harga barang yang dijual tak jauh beda dengan harga pasar.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI
Pasar murah yang digelar di Kantor Kelurahan 9 Ilir, Kecamatan Ilir Timur III, Palembang, Sumatera Selatan, Senin (27/3/2023). Pasar murah ini dinilai kurang diakses masyarakat karena selisih harganya dengan harga di pasar hanya Rp 1.000 per produk.
PALEMBANG, KOMPAS — Kegiatan pasar murah yang digelar di sejumlah kantor kelurahan di Palembang, Sumatera Selatan, bakal dievaluasi. Hal itu karena pasar murah tersebut ternyata tak banyak didatangi masyarakat setempat. Harga barang yang dijual di pasar murah itu juga tidak jauh berbeda dengan harga pasar.
Demikian disampaikan Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda saat meninjau pasar murah di Kelurahan 9 Ilir, Kecamatan Ilir Timur III, Palembang, Senin (27/3/2023).
Dalam kunjungan tersebut, Fitrianti tidak bertemu banyak warga setempat. Sebagian besar yang datang ke pasar murah hanyalah pegawai Pemerintah Kota Palembang, awak media, dan aparat keamanan.
Saat menanyakan harga produk yang dijual, Fitrianti juga menemukan harga barang-barang tersebut tidak jauh berbeda dengan yang dijual di pasaran. Hanya daging sapi beku yang harganya lebih murah Rp 30.000 dibandingkan harga daging segar di pasaran.
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI
Pasar murah yang digelar di Kantor Kelurahan 9 Ilir, Kecamatan Ilir Timur III, Palembang, Sumatera Selatan, Senin (27/3/2023). Pasar murah ini dinilai kurang diakses masyarakat karena selisih harganya dengan harga di pasar hanya Rp 1.000 per produk.
Melihat kondisi tersebut, Fitrianti menilai, pasar murah yang digelar di sejumlah kantor kelurahan selama bulan Ramadhan itu harus dievaluasi. ”Jangan sampai yang menikmati bukan masyarakat umum,” ucapnya.
Fitrianti juga mengingatkan, penyelenggaraan pasar murah itu bertujuan untuk mengendalikan gejolak harga barang di pasaran. ”Kalau harganya sama saja dengan di pasar, apa yang jadi kelebihannya?” ungkapnya.
Oleh karena itu, dia meminta penyelenggara pasar murah untuk menjual produk dengan harga yang lebih murah. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih tertarik berkunjung ke pasar murah. ”Setidaknya selisihnya sampai Rp 5.000 dibandingkan harga produk di pasar pada umumnya,” katanya.
Menurut Fitrianti, penyelenggaraan pasar murah penting untuk memberi kemudahan bagi masyarakat agar bisa membeli berbagai barang kebutuhan dengan harga terjangkau. Apalagi, menjelang hari raya Idul Fitri, permintaan bahan pokok diprediksi akan meningkat.
Selain itu, ia berharap pasar murah tidak hanya digelar sehari, tetapi diperpanjang hingga tiga hari sehingga warga bisa memiliki waktu lebih banyak untuk membeli barang. ”Dalam waktu dekat, pasar murah ini akan dievaluasi, hal apa saja yang perlu dibenahi,” ungkapnya.
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI
Aktivitas di Pasar Lemabang, Palembang, Sumatera Selatan, Senin (8/4/2022).
Kepala Dinas Perdagangan Kota Palembang Raimon Lauri mengatakan, tidak mudah mencari barang yang bisa dijual dengan selisih besar dari harga pasar. Hal ini karena selisih harga di tingkat agen juga sangat kecil, yakni berkisar Rp 500-Rp 1.000 per produk.
Raimon memaparkan, sejak awal Pemkot Palembang sudah berkoordinasi dengan para distributor barang agar mereka menjual produk dengan harga terjangkau. Hal ini agar tidak terjadi lonjakan harga, terutama menjelang Idul Fitri.
Pemkot Palembang juga bekerja sama dengan pihak terkait dan pelaku usaha untuk memberikan subsidi agar produk yang dijual di pasar murah bisa terjangkau masyarakat.
Contohnya, kerja sama dengan Bank Indonesia dalam penyelenggaraan Pasar Ramadhan Digital. Dalam kegiatan itu, warga yang melakukan pembayaran secara digital bisa mendapat paket gratis berupa gula dan minyak goreng dengan total harga Rp 30.000.
”Cara ini diharapkan mampu memikat warga untuk membeli bahan pokok di pasar murah,” ujar Raimon.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Aktivitas angkutan sungai di dermaga kapal Pasar 16 Ilir di bawah Jembatan Ampera, Kota Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (26/3/2023). Puluhan kapal bersandar di dermaga tersebut untuk mengangkut sejumlah kebutuhan pokok bagi masyarakat perairan.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel Nurcahyo Heru Prasetyo mengatakan, Bank Indonesia bersama pemerintah akan terus melaksanakan program gerakan nasional pengendalian inflasi pangan. Salah satu implementasi gerakan itu adalah menggelar pasar murah untuk masyarakat.
”Upaya ini sebagai wujud sinergi untuk mendorong akselerasi ketahanan pangan dan langkah untuk mengendalikan inflasi di daerah,” ucapnya.
Penyelenggaraan pasar murah penting untuk memberi kemudahan bagi masyarakat agar bisa membeli berbagai barang kebutuhan dengan harga terjangkau.