Meroket, Harga Cabai Rawit di Jayapura Capai Rp 130.000 Per Kilogram
Harga cabai rawit di wilayah Papua meroket pada awal Ramadhan ini. Pedagang berharap pemerintah bisa menstabilkan harga komoditas tersebut.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS – Harga cabai rawit di wilayah Papua pada hari ketiga Ramadhan, Sabtu (25/3/2023), mulai melonjak. Harga cabai rawit di Kota Jayapura, Papua, telah mencapai Rp 130.000 per kilogram dan di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rp 60.000 per kilogram.
Dari pantauan Kompas di sejumlah pasar tradisional di Kota Jayapura, harga cabai rawit mulai meningkat dalam tiga hari terakhir. Sebelumnya, harga normal cabai rawit hanya Rp 50.000 per kilogram (kg).
Fatimah (50), pedagang di Pasar Baru Youtefa, saat ditemui pada Sabtu, mengatakan harga cabai rawit melonjak drastis dalam beberapa hari terakhir. Hal ini dipicu minimnya pasokan dari sentra produksi cabai rawit di Kabupaten Keerom.
”Pada Jumat kemarin, harga cabai rawit Rp 120.000 per kg. Sehari kemudian, harga sudah melonjak hingga Rp 130.000 per kg. Kami tidak menyangka harga cabai bisa melonjak secepat ini,” ungkap Fatimah.
Fatimah mengakui, kenaikan harga cabai yang telah melebihi Rp 100.000 per kg itu sangat memberatkan pembeli, khususnya pemilik usaha kuliner. Padahal, banyak pelaku usaha kuliner di Jayapura yang memanfaatkan momen bulan Ramadhan untuk meraih rezeki.
”Kami berharap pemda setempat bisa mengatasi masalah ini. Kami juga tidak ingin menjual cabai rawit dengan harga semahal ini untuk masyarakat,” ucap Fatimah.
Hal senada disampaikan Maesaroh, pedagang cabai rawit di Pasar Remu, Kota Sorong, Papua Barat Daya. Dia memaparkan, harga cabai rawit meningkat dari Rp 50.000 per kg menjadi Rp 60.000 per kg, sedangkan harga bawang dan tomat masih normal.
Kepala Seksi Bahan Pokok dan Barang Penting Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Tenaga Kerja Provinsi Papua Baji Idrus, saat dikonfirmasi, mengatakan, hanya cabai rawit yang mengalami kenaikan harga cukup drastis. Sementara harga komoditas bumbu makanan lainnya seperti bawang merah masih di kisaran Rp 40.000-Rp 45.000 per kg dan bawang putih Rp 40.000 per kg.
Baji memaparkan, harga barang kebutuhan pokok lainnya berdasarkan pantauan dari sejumlah pasar tradisional di Jayapura dan sejumlah wilayah lainnya di Papua masih stabil hingga kini. Harga bahan pokok yang masih stabil ini, misalnya, gula Rp 15.000 per kg, tepung terigu Rp 14.000 per kg, dan telur dengan kisaran Rp 58.000-Rp 68.000 per rak isi 30 butir.
”Kami akan melaksanakan kegiatan operasi pasar khusus komoditas cabai rawit dengan harga jual tidak lebih dari Rp 50.000 per kg. Kami akan mendatangkan cabai dari Makassar, Sulawesi Selatan,” ujarnya.
Sekretaris Dinas Perdagangan Kota Sorong Serly Agaki mengatakan, selain cabai rawit, sejumlah komoditas lain harganya juga merangkak naik. Harga beras kualitas medium naik dari Rp 10.250 per kg menjadi Rp 12.500 per kg, beras premium dari Rp 13.000 per kg menjadi Rp 14.000 per kg, dan ayam potong dari Rp 35.000 per ekor menjadi Rp 40.000 per ekor.
”Kami akan melakukan upaya pencegahan penimbunan barang pokok demi menjaga harga tetap stabil. Upaya tersebut, antara lain, pemantauan harga secara rutin di pasar tradisional serta pemantauan stok barang di setiap gudang distributor dan kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Sorong,” ucap Serly.