Hujan Berintensitas Menengah Landa Kota Malang hingga Akhir Maret
Hujan dengan intensitas menengah masih akan melanda Kota Malang hingga akhir Maret 2023. Hal itu seiring dengan masa peralihan dari musim hujan ke kemarau. Masyarakat diminta selalu waspada.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Hujan dengan intensitas menengah masih akan melanda Kota Malang, Jawa Timur, pada peralihan musim hujan ke kemarau tahun ini. Kondisi tersebut masih akan berlangsung hingga akhir Maret 2023. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk selalu waspada akan munculnya sejumlah potensi bencana.
Potensi bencana tersebut misalnya banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Seperti pada Jumat (24/3/2023) siang hingga petang hari, di Kota Malang terjadi hujan deras dan sesekali berpetir. Hujan menyebabkan genangan dan memicu kemacetan sesaat di beberapa tempat.
Beberapa lokasi genangan terdapat di Jalan Bondowoso, Kelurahan Gadingkasri, Kecamatan Klojen; Jalan Bandulan, Kecamatan Sukun; Jalan Letjen Sutoyo-Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Blimbing; kawasan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang; dan lainnya.
”Daerah sini, kalau sudah hujan deras, sering tergenang. Namun, biasanya akan dengan cepat surut saat hujan sudah reda. Semoga saja ada solusi agar tidak terus seperti ini,” kata Widodo, warga RT 010 RW 002 Klampok Kasri, Kelurahan Gadingkasri, Kota Malang.
Di wilayah itu, genangan air menutup jalan masuk atau gang menuju permukiman warga, bahkan hingga masuk ke beberapa rumah dengan posisi rendah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang Prayitno membenarkan bahwa ada beberapa laporan bencana akibat hujan deras saat itu, seperti di kawasan Bareng, area parkir mal, Jalan Soekarno-Hatta, dan Jalan Semeru. ”Masyarakat diharapkan selalu waspada dan memantau imbauan dari pemerintah agar tidak sampai muncul korban jiwa,” kata Prayitno.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur mengatakan kondisi cuaca di Kota Malang tersebut tidak lepas dari masa peralihan dari musim hujan ke kemarau. ”Kalau dari kejadian hujannya, yang ditandai ada petir, ini menunjukkan kondisi masa peralihan dari musim hujan ke kemarau. Memang berdasarkan prakiraan dasarian Staklim Jatim, di dasarian III (akhir) Maret ini ada peningkatan curah hujan,” kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Timur Ahmad Luthfi.
Pada dasarian III ini, menurut Luthfi, intensitas curah hujan secara umum di Jawa Timur (termasuk Malang Raya) masih masuk kategori menengah, yaitu 70-150 milimeter per dasarian (sepuluh hari).
”Yang harus diperhatikan, sekarang juga terpantau adanya daerah konvergensi (pertemuan) angin di Jawa Timur sehingga memungkinkan potensi hujan lebat dan berangin. Oleh karena itu, masyarakat harus selalu waspada,” kata Luthfi.