Wujud Keberagaman, Barongsai Meriahkan Pasar Ramadhan di Purwokerto
Atraksi barongsai memeriahkan pembukaan Pasar Ramadhan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Kehadiran kesenian tersebut menjadi wujud keberagaman dan toleransi di tengah masyarakat.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
Atraksi Barongsai dari Puhua School memeriahkan pembukaan Pasar Ramadhan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (23/3/2023).
PURWOKERTO, KOMPAS — Atraksi barongsai ikut memeriahkan pembukaan Pasar Ramadhan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (23/3/2023). Kehadiran kesenian tersebut menjadi wujud keberagaman dan toleransi di tengah masyarakat.
”Kami tampakkan kolaborasi lintas budaya dan juga lintas kepercayaan untuk menunjukkan bahwa momen Ramadhan adalah momen milik kita bersama,” kata Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Jebul Suroso, Kamis, di Purwokerto.
Pasar Ramadhan UMP menghadirkan 150 pedagang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Para pelaku usaha itu diberi tempat untuk berjualan selama bulan Ramadhan di area kampus. Kegiatan itu diharapkan bisa menggerakkan perekonomian masyarakat.
Jebul menambahkan, kegiatan Pasar Ramadhan UMP juga menjadi ajang untuk memanggungkan toleransi di tengah kemajemukan masyarakat. Itulah kenapa panitia kegiatan tersebut ikut mengundang kelompok barongsa untuk tampil. ”Toleransi bisa tampak dari simbol-simbol budaya,” ujarnya.
Atraksi Barongsai dari Puhua School memeriahkan pembukaan Pasar Ramadhan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (23/3/2023).
Sekretaris Yayasan Putera Harapan Banyumas, Kartika Widjaja, menyampaikan, para pemain barongsai yang tampil dalam kegiatan itu merupakan siswa SMA dan SMP Putera Harapan atau Puhua School. Di sekolah itu, barongsai menjadi salah satu kegiatan ekstrakurikuler.
”Sangat bersyukur karena UMP membuka kesempatan untuk kami terlibat di acara ini. Dengan asas-asas multikultural, kami bisa kolaborasi dan memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa barongsai bukan saja milik orang Tionghoa,” kata Kartika.
Kegiatan Pasar Ramadhan UMP juga menjadi ajang untuk memanggungkan toleransi di tengah kemajemukan masyarakat.
Direktur Puhua School, Chen Tao Laoshi, menambahkan, Puhua School ingin mengusung semangat Indonesia mini sehingga beragam budaya dan kepercayaan bisa dikembangkan di sekolah itu.
”Salah satu harapan kami adalah membangun Puhua sebagai Indonesia mini. Jadi di Puhua bukan hanya untuk agama atau suku tertentu. Kami sangat senang dan bangga hari ini ada kesempatan bisa hadir di UMP untuk mengenalkan barongsai kepada masyarakat Purwokerto,” paparnya.
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
Atraksi Barongsai dari Puhua School memeriahkan pembukaan Pasar Ramadhan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (23/3/2023).
Rangkaian pembukaan Pasar Ramadhan UMP dimulai dengan penampilan dai cilik dari SD UMP Hamzah Abussalam. Setelah itu, tampil dua barongsai berwarna merah dan kuning untuk menyemarakkan acara. Dua barongsai itu memperagakan beragam atraksi serta menyapa pengunjung.
Para pengunjung pun antusias menyambut pertunjukan tersebut. Sebagian pengunjung tampak mengelus-elus kepala barongsai. Ada juga yang berfoto mengabadikan momen tersebut.
Sementara itu, para pelaku UMKM menyambut baik digelarnya Pasar Ramadhan UMP di halaman Kampus 1 Ahmad Dahlan UMP. Mereka diperkenankan berjualan mulai pukul 15.00 hingga malam.
”Alhamdulillah, bisa diajak berjualan di sini. Saya biasanya jualan bubur ayam di depan UMP, sekarang karena jualan sore hari, saya jualan aneka sate angkringan,” Yuli Susanto (32), salah seorang pedagang.