Warga Surakarta Kembali Menikmati Bubur Banjar Samin Saat Berbuka Puasa
Masjid Darussalam Surakarta kembali membagikan bubur banjar samin secara gratis untuk berbuka puasa pada masa Ramadhan tahun ini. Kehadiran bubur sarat pesan toleransi itu selalu dirindukan warga.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·2 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Bubur banjar samin kembali dibagikan gratis kepada warga untuk berbuka puasa pada Ramadhan tahun ini di Masjid Darussalam, Surakarta, Jawa Tengah. Selalu dirindukan warga, minat warga untuk mendapatkannya tidak pernah surut.
Bahan utama pembuatan bubur ialah beras. Selain rempah-rempah, ada juga tetelan daging sapi, sayuran, dan minyak samin.
Sejak Kamis (23/3/2023) pukul 14.00, puluhan warga sudah mengantre demi bubur tersebut di Masjid Darussalam, Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta. Semakin sore yang datang juga kian banyak. Mereka ada yang membawa rantang dan mangkuk.
Rina (49), warga Gajahan, Kecamatan Serengan, mengatakan selalu menantikan berbuka puasa dengan bubur banjar samin. Dua tahun terakhir, ia merasakan nikmatnya bubur berbumbu rempah-rempah itu.
”Dulu sudah tahu, tetapi belum ke sini. Pernah ke sini, tetapi selalu kehabisan. Baru tahun lalu kebagian. Rasanya hangat dan mengenyangkan. Jadi, selalu rindu,” kata Rina.
Ketua Takmir Masjid Darussalam Jayengan HM Rosyidi Muhdor menceritakan, pembagian bubur sudah dimulai sejak 1965. Waktu itu, bubur dibagikan kepada jemaah masjid, yang terdiri dari perantau asal Banjar, Kalimantan Selatan.
Baru tahun 1985 pengurus masjid berikrar membagikan bubur kepada publik. Bahkan, bubur boleh diberikan tidak hanya bagi umat Islam.
Warga berbeda agama juga mendapatkannya. Tindakan itu menjadi perekat persaudaraan sesama manusia.
Dalam kurun waktu 1985 hingga 2023, lanjut Rosyidi, tradisi tersebut hanya terhenti dua tahun, tahun 2020 dan 2021, akibat pandemi Covid-19.
”Jadi, kami senang sekali begitu bisa berbagi lagi. Ini untuk ukhuwah Islamiyah. Ketika memberi puasa orang yang berpuasa, pahalanya sama dengan orang yang berpuasa. Kami berikrar membagikan secara publik karena banyak masyarakat yang berminat,” kata Rosyidi.
Rosyidi menjelaskan, ada sekitar 1.300 porsi bubur yang diberikan setiap harinya. Sebanyak 250 porsi dijadikan takjil untuk jemaah yang berbuka puasa di masjid itu. Porsi lainnya dibagikan kepada warga yang datang.
Pembagian takjil juga dilakukan di Masjid Raya Sheikh Zayed Surakarta. Masjid itu dihibahkan Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al Nahyan untuk Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Masjid resmi beroperasi dan terbuka bagi publik pada 1 Maret 2023.
Di Masjid Raya Sheikh Zayed Surakarta, jumlah takjil yang dibagikan setiap harinya sebanyak 6.000 porsi. Menu makanan akan berganti-ganti setiap hari. Makanan berupa nasi kotak. Ada juga kurma untuk membatalkan puasa.
”Jika kapasitas tenda tidak memenuhi, nanti jemaah bisa masuk di samping-samping masjid. Kami sudah menyediakan tim kebersihan untuk memastikan masjid tetap terjaga kebersihannya,” kata perwakilan pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed Surakarta, Imron Supomo.