Para pencinta wisata pendakian sebentar lagi bisa menikmati kembali Gunung Rinjani. Pada awal April 2023, pendakian ke gunung api setinggi 3.726 meter di atas permukaan laut itu dibuka kembali.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·2 menit baca
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA
Rombongan wisatawan mancanegara memulai pendakian dari jalur Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Minggu (4/9/2022). Seiring terkendalinya pandemi Covid-19 dan pemberlakuan kuota normal pendaki, aktivitas pariwisata di kawasan Sembalun yang merupakan salah satu pintu pendakian Rinjani ini berangsur pulih. Sebelumnya, merebaknya pandemi Covid-19 memukul semua usaha terkait pendakian gunung berapi setinggi 3.726 meter di atas permukaan laut itu.
MATARAM,KOMPAS — Mulai Sabtu (1/4/2023), wisata alam Taman Nasional Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat, kembali dibuka baik untuk wisata pendakian maupun non-pendakian. Rencana pembukaan tersebut disambut antusias pelaku pariwisata gunung api setinggi 3.726 meter di atas permukaan laut itu.
Wisata Taman Nasional Gunung Rinjani atau TNGR ditutup sejak awal Januari 2023 lalu. Penutupan untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem dan pemulihan ekosistem Rinjani.
Selain enam pintu pendakian, tiga destinasi wisata non-pendakian ditutup selama tiga bulan, yakni Air Terjun Jeruk Manis dan Air Terjun Mayung Polak di Lombok Timur serta Air Terjun Mangku Sakti dari dua pintu masuk, yakni Desa Sajang di Lombok Timur dan Sambik Elen di Lombok Utara.
”Kami sudah menanti pembukaan ini. Apalagi, Rinjani adalah sumber pemasukan bagi kami sebagai pemandu dan porter," kata Andi Eka Karya (33), salah seorang pemandu lepas pendakian Rinjani di Mataram, Kamis (23/3/2023).
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA
Rombongan wisatawan mancanegara yang akan mendaki memadati area pintu masuk Resort Sembalun Balai Taman Nasional Gunung Rinjani di Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Minggu (4/9/2022). Seiring terkendalinya pandemi Covid-19 dan pembelakuan kuota normal pendaki, aktivitas pariwisata di kawasan Sembalun yang merupakan salah satu pintu pendakian Rinjani berangsur pulih.
Menurut Eka yang mendampingi pendaki dari operator pendakian mengatakan, antusiasme pasca-penutupan tidak hanya dirasakan pemandu atau porter, tetapi juga wisatawan.
Registrasi atau pendaftaran untuk wisata pendakian dilakukan melalui aplikasi eRinjani.
”Termasuk kali ini. Meski dalam bulan Ramadhan, ada yang akan mendaki. Rencana, saya juga memandu tamu saat pembukaan nanti,” kata Eka.
Dalam keterangan persnya, Kepala Balai TNGR Dedy Asriady mengatakan, dua wisata alam non-pendakian yang sebelumnya ditutup dan enam destinasi wisata pendakian akan dibuka mulai 1 April 2023 mendatang.
Semua pintu masuk
Enam wisata pendakian yang dimaksud adalah semua pintu masuk mendaki Rinjani, yakni jalur Senaru dan Torean di Lombok Utara; jalur Sembalun, Timbanuh, dan Tete Batu di Lombok Timur; serta jalur Air Berik di Lombok Tengah.
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA
Rombongan wisatawan mancanegara yang akan mendaki diangkut menggunakan kendaraan bak terbuka menuju titik awal pendakian jalur Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Minggu (4/9/2022). .
Selain itu, Balai TNGR juga akan membuka satu destinasi wisata alam non-pendakian baru yakni Air Terjun Tiu Ngumbak di Desa Gumantar, Kayangan, Lombok Utara.
Pembukaan itu membuat desetinasi wisata alam di TNGR menjadi 22 destinasi, yakni 16 non-pendakian dan 6 pendakian.
Dedy menambahkan, kuota harian pendakian ditetapkan 100 persen dengan durasi empat hari tiga malam. Untuk Senaru dan Sembalun masing-masing 150 pendaki per hari. Sementara Timbanuh, Aik Berik, Torean, dan Tete Batu masing-masing 100 pendaki.
”Registrasi atau pendaftaran untuk wisata pendakian dilakukan melalui aplikasi eRinjani yang dapat diunduh di Google Playstore. Pendaftaran sudah mulai bisa dilakukan dari 27 Maret 2023 pukul 05.00 Wita sampai 20.00 Wita," kata Dedy.