Perkuat Ekosistem Layanan Logistik Ekspor di Bumi Majapahit
Terobosan untuk mendongkrak kinerja ekspor terus dikembangkan, salah satunya dengan memperkuat ekosistem layanan logistik atau angkutan barang melalui multimoda.
Kinerja ekspor Jatim berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di bumi Majapahit ini. Oleh karena itulah, terobosan untuk mendongkrak kinerja ekspor terus dikembangkan, salah satunya, dengan memperkuat ekosistem layanan logistik atau angkutan barang melalui multimoda.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Jatim tahun 2022 tumbuh 5,34 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional 5,31 persen. Pertumbuhan tertinggi, dari sisi produksi, terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan yang mencapai 19,47 persen.
Adapun dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor yang mencapai 9,23 persen. Oleh karena itulah, kinerja ekspor perlu terus dipacu agar ekonomi Jatim tumbuh lebih tinggi lagi di tahun yang penuh tantangan karena dampak situasi geopolitik dunia.
Caranya antara lain dengan memperkuat transportasi logistik atau layanan pengiriman barang yang berorientasi ekspor. Namun, hal itu bukan pekerjaan gampang karena banyaknya tantangan, salah satunya disektor layanan logistik menggunakan moda transportasi udara.
Baca Juga: Jatim Genjot Ekspor dan Transaksi Perdagangan Luar Pulau
General Manager Bandara Juanda Surabaya Sisyani Jaffar mengatakan, saat ini berlangsung pekerjaan perkerasan permukaan aspal (overlay) landas pacu yang mengakibatkan pesawat berbadan lebar (wide body) tidak bisa mendarat untuk sementara waktu. Hal itu berdampak kurang optimalnya layanan kargo transportasi udara di Bandara Juanda.
”Setelah pekerjaan overlay landas pacu selesai, pesawat berbadan lebar bisa langsung mendarat di Bandara Juanda. Hal itu tentunya berpotensi meningkatkan layanan logistik melalui moda transportasi udara di Jatim,” kata Sisyani.
Dia menambahkan, perkerasan landas pacu merupakan bagian dari upaya meningkatkan keselamatan penerbangan dan kelancaran pelayanan masyarakat. Adapun pekerjaan perkerasan landas pacu dilakukan oleh PT Waskita dengan kontrak pengerjaan mulai 19 Juli 2022 hingga 13 Juli 2023 atau selama 11 bulan.
Menyiasati tantangan tersebut, PT Angkasa Pura Logistik (APL), anak usaha PT Angkasa Pura I, menginisiasi layanan ATA (APLog to APLog), di Bandar Udara Juanda, Surabaya. Direktur Utama PT Angkasa Pura Logistik Danny P Thaharsyah mengatakan, ATA merupakan layanan pengiriman barang multimoda, yakni menggunakan transportasi darat dan udara.
Dia mengatakan, layanan ATA difokuskan pada pengiriman barang ekspor yang berasal dari Jawa Timur karena di daerah ini memiliki banyak pelaku industri dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Melalui layanan multimoda, produk atau barang diangkut menggunakan truk atau kendaraan lainnya menuju ke Bandara Ngurah Rai, Bali.
Baca Juga: Desa Devisa Lokomotif Produk Lokal Jatim Menembus Pasar Global
Selanjutnya, produk akan diekspor atau dikirim ke luar negeri menggunakan kargo pesawat dari Bandara Ngurah Rai. Untuk saat ini, penerbangan internasional dari Bali jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan dengan dari Surabaya. Pilihan rute penerbangannya juga lebih variatif.
Danny menambahkan layanan ATA ini sejatinya merupakan kerja sama APLog dengan ground handling dan airlines. Program tersebut juga mendapat dukungan penuh dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Selain itu, telah memperoleh izin dari Badan Usaha Angkutan Multimoda (BUAM) Kementerian Perhubungan serta Angkasa Pura 1.
”Layanan multimoda adalah pengiriman barang melalui dua moda transportasi atau lebih dalam satu dokumen. Multimoda sebagai alternatif pengiriman barang, khususnya ekspor melalui udara, agar dapat lebih efisien dalam pengiriman logistik,” ujar Danny, Selasa (14/3/2023).
Menurut dia, kegiatan pengiriman ini merupakan yang pertama kali dilakukan dari Jawa Timur ke Bali. Dalam layanannya, APLog memberikan kepastian keamanan barang meski menggunakan dua moda transportasi. Caranya adalah dengan memasang dua segel, GPS, dan CCTV yang bisa dipantau atau dilacak secara real time. Barang juga dapat terkirim tepat waktu.
Angkasa Pura 1 sebagai induk perusahaan mendukung sepenuhnya dengan menyediakan fasilitas di bandara untuk kepentingan multimoda agar barang sampai dengan aman di negara tujuan. Selain itu, memberikan akses untuk alat angkut darat di bandara.
Danny berharap pelaku industri dan pelaku UMKM di Jatim memanfaatkan produk layanan multimoda sehingga dapat meningkatkan ekspor Jawa Timur. Layanan tersebut mendukung UMKM yang ingin memperluas pangsa pasar ekspornya ke berbagai negara di dunia.
Dia menambahkan keunggulan lain layanan logistik ekspor multimoda ini adalah tarif yang kompetitif dan efisien. Hal itu karena pemeriksaan dokumen ekspor hanya dilakukan satu kali, yakni di daerah asal. Setelah itu, barang yang telah diperiksa oleh Bea dan Cukai akan disegel dan tidak perlu pemeriksaan ulang di Bandara Ngurah Rai.
”Hari ini kami melayani pengangkutan multimoda produk ekspor dari Jatim ke Incheon melalui Bandara Ngurah Rai Bali,” ucap Danny.
Layanan multimoda ekspor diharapkan dapat melancarkan transportasi logistik sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai Jatim Untung Basuki mengatakan, pihaknya memberikan dukungan melalui layanan administrasi kepabeanan dalam layanan logistik ekspor multimoda ini. Selain itu, mengawasi kegiatan pemuatan barang ke dalam sarana pengangkut, pelekatan segel pengaman, dan menerbitkan berita acara pemuatan.
”Fasilitas ini diharapkan mempermudah pelaku usaha untuk mengekspor produknya. Layanan multimoda ekspor diharapkan dapat melancarkan transportasi logistik sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tutur Untung.
Berdasarkan data Bea dan Cukai Juanda, selama tahun 2022 nilai ekspor Jatim melalui Bandara Juanda mencapai 711,90 juta dollar AS. Kinerja ekspor tersebut tergolong tinggi dan masih berpeluang digenjot melalui berbagai upaya, salah satunya meningkatkan daya saing produk lokal dan penguatan ekosistem logistik.
Wakil Ketua Umum Bidang Udara Asosiasi Logistik and Forwarder Indonesia (ALFI) Jatim Eri Sandri Mahendra menyambut positif layanan multimoda untuk produk ekspor dari dari Bandara Juanda ke Bandara Ngurah Rai. Hal itu dinilai bisa menyiasati keterbatasan jumlah penerbangan internasional di Bandara Juanda.
”Bagi pelaku usaha, layanan ini menjadi solusi untuk kebutuhan pengiriman produk atau barang yang memerlukan waktu cepat sehingga harus menggunakan transportasi udara,” ucap Eri.
Setidaknya, lanjut Eri, layanan multimoda bisa melancarkan pengiriman logistik dari pengusaha atau industri kepada konsumen. Selain itu, memberikan kepastian layanan pengiriman produk atau barang kepada konsumen.
Alasannya, mayoritas produk yang dikirim menggunakan kargo udara adalah barang prioritas yang memerlukan kecepatan dan ketepatan waktu sampai di tempat tujuan. Hal itu penting agar barang tersebut bisa segera dimanfaatkan serta nilai produknya tidak merosot karena kualitasnya tetap terjaga.
Eri menambahkan, pelaku usaha akan memilih mengirimkan produknya lewat moda transportasi laut apabila kebutuhannya tidak mendesak. Hal itu dipilih karena kargo laut harganya jauh lebih kompetitif dibandingkan dengan kargo udara. Dia berharap layanan logistik ekspor bisa melalui Bandara Juanda Surabaya karena dinilai jauh lebih efisien dan efektif bagi pelaku usaha Jatim.
Berbagai daya dan karsa memang patut dikerahkan untuk memacu kinerja perdagangan luar negeri karena kontribusinya yang tidak main-main terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pendulang devisa. Sinergi menjadi kunci untuk mengimplementasikan beragam upaya tersebut agar menjadi langkah nyata yang bisa dipetik manfaatnya.
Baca Juga: Ekonomi Jatim Usai Pandemi Terus Membaik Kinerja Ekspor Harus Diigenjot