Gangguan Keamanan, Sekolah di Deikai, Yahukimo, Diliburkan
Pemerintah daerah meliburkan ribuan siswa di Deikai, ibu kota Yahukimo. Hal ini dipicu gangguan keamanan yang terjadi beberapa minggu terakhir di daerah tersebut.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Dinas Pendidikan Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan meliburkan ribuan pelajar di Distrik Deikai, ibu kota Kabupaten Yahukimo sepekan ini. Keputusan tersebut dilatarbelakangi kondisi Deikai yang kurang kondusif dan adanya pembakaran satu sekolah pada Minggu (12/3/2023).
Kepala Dinas Pendidikan Yahukimo Akso Balingga ketika dihubungi dari Jayapura, Papua, pada Rabu (15/3/2023), mengatakan, siswa yang diliburkan meliputi siswa dari jenjang pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah atas di Deikai. Keputusan ini dilakukan karena situasi keamanan di Deikai terus terganggu beberapa pekan terakhir. Puncaknya pembakaran SD YPK Metanoia Dekai.
Akso menuturkan, situasi tersebut menyebabkan para orangtua tidak mengizinkan anaknya bersekolah. Adapun jumlah siswa di Deikai yang terpaksa belajar di rumah kurang lebih 2.000 siswa yang tersebar di 30 sekolah.
”Para siswa akan diliburkan hingga Senin pekan depan. Saat ini situasi keamanan di Deikai tak dapat diprediksi sehingga kami terpaksa menghentikan kegiatan belajar dan mengajar,” kata Akso.
Diketahui sebelum terjadi pembakaran SD YPK Metanoia, terjadi empat aksi teror kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Elkius Kobak di Deikai. Aksi pertama adalah penyerangan yang menewaskan Hamid, penjual makanan pada 20 Februari 2023.
Selang beberapa minggu kemudian, KKB terlibat penembakan Komandan Distrik Militer 1715/Yahukimo Letnan Kolonel Inf Johanis Victorianus Tethool dan tiga prajurit di Distrik Deikai pada tanggal 1 Maret 2023. Johanis bersama dua anggotanya mengalami luka berat dan satu anggota, yakni Prajurit Satu Lukas Warobai, gugur dalam peristiwa ini.
Setelah itu KKB menembak mati dua warga yang sedang melintas dengan sepeda motor di Poros Logpond, Distrik Deikai, pada Rabu (8/3/2023). Salah seorang korban masih berstatus pelajar SMA.
Terakhir, KKB menembaki pesawat Trigana Air yang mengangkut 66 penumpang saat lepas landas dari Bandar Udara Nop Goliat, Kabupaten Yahukimo, menuju Jayapura pada Sabtu (11/3/2023). Terdapat lubang di bagian bawah pesawat dan seorang penumpang terluka dalam insiden ini.
Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM), Sebby Sambon, menyatakan pihaknya terlibat dalam aksi pembakaran gedung SD YPK Metanoia pada Minggu pekan lalu. Pembakaran sekolah tersebut dipimpin oleh Wene Kobak dan Tiruan Bonny Sobolim atas instruksi pimpinan mereka, Elkius Kobak.
”TPN-OPM akan membakar semua sekolah dan fasilitas umum lainnya. Menurut kami, layanan pendidikan dari Pemerintah Indonesia akan melemahkan semangat perjuangan para pemuda Papua untuk meraih referendum,” kata Sebby.
Juru bicara Jaringan Damai Papua, Yan Christian Warinussy, menyatakan dirinya sungguh menyesalkan aksi TPN-OPM yang menyerang fasilitas pendidikan. Ia menilai aksi TPN-OPM tersebut bukanlah perjuangan politik, tapi perbuatan melawan hukum.
Agar negara mengembalikan rasa aman di tengah masyarakat Deikai. ( Yan Christian Warinussy)
Yan menambahkan, aksi KKB terkesan menunjukkan mereka selalu menggunakan warga sipil sebagai tameng untuk menghadapi aparat keamanan. Ia berharap agar negara mengembalikan rasa aman di tengah masyarakat Deikai.
”Perbuatan mereka telah merugikan ribuan siswa di Deikai. Mereka tak dapat bersekolah. Seharusnya TPN-OPM atau biasa diklaim pemerintah sebagai KKB menggunakan cara yang bermartabat dalam perjuangannya,” tutur Yan.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, situasi di Deikai kini telah kondusif. Sebanyak dua peleton pasukan Brimob Polda Papua atau sekitar 60 personel telah diterjunkan untuk penguatan pengamanan di Deikai.
”Kami telah menahan seorang warga yang diduga terlibat penembakan pesawat Trigana Air. Aparat Polres Yalimo bersama TNI dan Satgas Damai Cartenz terus melakukan patroli di Deikai dan sekitarnya,” kata Ignatius.