Terdampak Abu Vulkanik, Tanam Hortikultura di Magelang Rusak
Erupsi Gunung Merapi turut merusak tanaman masyarakat. Pembersihan menggunakan air bersih harus segera dilakukan, tetapi dengan hati-hati.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI, REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Tanaman budidaya milik warga terkena abu vulkanik di Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (13/3/2023). Salah satu dusun terdekat dengan puncak Gunung Merapi itu kembali terguyur hujan abu akibat erupsi gunung tersebut sejak tiga hari terakhir.
MAGELANG, KOMPAS — Hujan abu akibat erupsi Merapi merusak tanaman hortikultura di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Petani diminta segera membersihkannya untuk meminimalkan kerugian.
Kepala Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Ismail, mengatakan, 179 hektar lahan sayur di 10 dusun, rusak berat terpapar abu vulkanik Merapi. Sebagian besar ditanami cabai dan kembang kol.
Lahan seluas dua hektar milik Wusono adalah salah satunya. Lahan itu ditanami cabai dan kembang kol.
"Saya pasrah. Abu cukup tebal. Pasti gagal panen," ujar Wusono, Selasa (14/3/2023).
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Tanaman budidaya milik warga terkena abu vulkanik di Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (13/3/2023).
Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng Francisca Herwati Prarastyani mengatakan, lahan terdampak abu Merapi mencapai 1.675,6 hektar. Sebanyak 282 hektar diantaranya tergolong berat. Tanaman di lahan itu rusak hingga mati.
Lahan cabai terdampak paling luas hingga 166,5 hektar. Selanjutnya ada sawi (51,5 hektar), kubis (31,8 hektar), dan tomat serta komoditas lainnya mencapai 13 hektar," kata Herwati.
Herwati menyarankan, masyarakat segera membersihkan tanaman yang terkena abu menggunakan air bersih. Tujuannya, meminimalkan dampak kerusakan.
Ke depan, Herwati menyebut, akan terus mendata kerusakan. Data itu akan diajukan ke Direktorat Jendral Tanaman Hortikultura Kementerian Pertanian untuk diusulkan bantuan bibit.
"Ini baru sebatas usulan karena alokasi cadangan bibit tanaman hortikultura itu tidak ada, beda dengan cadangan bibit tanaman pangan," ucap Herwati.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Tanaman budidaya milik warga terkena abu vulkanik di Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (13/3/2023).
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Magelang meminta petani di lereng Merapi, untuk bersama membersihkan abu pada tanaman holtiklutura.
Koordinator penyuluh pertanian di Kabupaten Magelang, Sriyana mengatakan, tujuannya meminimalkan kerusakan. Harapannya, panen masih bisa dilakukan.
”Penurunan hasil panen masih bisa ditekan 20-25 persen,” ujarnya.