Harga Beras di Kabupaten Kepulauan NTT Tembus Rp 25.000 Per Kilogram
Harga beras di kabupaten kepulauan NTT tembus Rp 25.000 per kilogram. Pemerintah Kabupaten Alor terus berjuang menekan harga ini melalui operasi pasar dan mendatangkan kapal barang dari luar NTT.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·5 menit baca
KORNELIS KEWA AMA
Beras Bulog di Pasar Naikoten, Kupang, NTT, Rabu (15/2/2023), yang sebelumnya dijual Rp 9.500 per kilogram kini menjadi Rp 10.000 per kg. Begitu juga dengan beras murah asal Sulawesi yang sebelumnya dijual Rp 9.500 per kg kini menjadi Rp 11.000 per kg. Stok beras cukup tersedia di Pasar Naikoten.
KALABAHI, KOMPAS — Harga beras di sejumlah kecamatan pedalaman di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, tembus Rp 25.000 per kilogram. Di Sabu Raijua, harga beras masih bertahan pada Rp 13.750 per kg.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia Kecamatan Alor Selatan Yohanis Atamai, di Kalabahi, Selasa (14/3/2023), mengatakan, hanya di Kabupaten Alor harga beras melejit.
Harga beras premium di kota Kalabahi Rp 20.000 per kg dan beras medium Rp 15.000 per kg. Di kecamatan pedalaman, harga beras premium mencapai Rp 25.000 per kg dan beras medium Rp 20.000 per kg. ”Ini harga tertinggi di NTT. Kabupaten/kota lain pun mengalami kenaikan, tetapi tidak seperti di Alor,” kata Atamai.
Sebagian warga mulai beralih mengonsumsi pangan lokal lain, seperti singkong, pisang, dan talas. Selama ini mereka sudah terbiasa dengan beras. Namun, generasi muda sekarang tidak terbiasa mengonsumsi pangan lokal.
Misbah, pedagang di Pasar Naikoten, Kupang, Jumat (10/3/2023), menjelaskan sejumlah permasalahan yang dihadapi pedagang kepada anggota Komisi II DPRD NTT yang datang ke pasar itu.
Atamai mengaku belum memahami penyebab kenaikan harga bahan pokok tersebut. Selama ini, beras di Alordipasok dari Makassar, Sulsel; NTB; dan Surabaya, Jatim. ”Biasanya distributor dan pedagang beralasan cuaca buruk,” katanya.
Yohanes Mado (51), warga Mewet Adonara, Kabupaten Flores Timur, mengatakan, harga beras di pasar tradisional, seperti Pasar Waiwerang, berkisar Rp 15.000-Rp 17.000 per kg. Kenaikan itu terjadi hampir satu bulan terakhir. Ini berdampak pada masyarakat kecil dengan penghasilan yang tidak menentu.
Tidak ada beras yang dijual dengan harga Rp 13.000 per kg. Sebelumnya, pedagang di pasar tradisional menjual dengan harga Rp 13.000 bahkan Rp 12.000 per kg.Beras menjadi kebutuhan pokok yang paling mahal belakangan ini.
Tahun ini hujan cukup tersedia sehingga tanaman petani bisa diandalkan. Hal itu cukup membantu petani. Meski hanya jagung, kacang, dan umbi-umbian, stoknya tetap tersedia. ”Kami khawatir jika harga beras ini terus melambung sampai puncak kemarau, itu sangat membahayakan. Saat itu, stok pangan lokal hasil produksi petani dipastikan sudah menipis,” katanya.
Ketua Komisi II DPRD NTT Kasimirus Kolo (baju hitam) dan rombonganberbincang dengan Misbah, pedagang di Pasar Naikoten, Kupang, Jumat (10/3/2023). Harga beras termurah di pasar itu Rp 13,000 per kg dari Sulawesi Selatan. Beras Bulog sudah satu bulan hilang dari pasar. Padahal, Bulog punya sekitar 250 mitra. Diduga beras diselundupkan ke Timor Leste atau ditimbun.
Frengki Mandala (42) mengatakan, harga beras di Baa, ibu kota Kabupaten Rote Ndao, Rp 13.500 per kg, sementara di beberapa kecamatan Rp 14.000-Rp 15.000 per kg. Beras premium dijual Rp 15.000-Rp 17.000 per kg. ”Harga kebutuhan pokok di Rote Ndaoi ni hampir sama dengan harga-harga yang berlaku di Kota Kupang,” katanya.
Kiriman dari Makassar
Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sabu Raijua Lagabus Pian mengatakan, Sabu Raijua hampir 80 persen mendapat kiriman beras dari Makassar. Harga beras premium berkisar Rp 13.750 per kg dan beras Bulog Rp 9.000 per kg. Harga tersebut berlaku di pasar-pasar tradisional.
Namun, sekarang jadi masalah baru di Sabu Raijua. Biasanya kapal motor yang antar beras ke Sabu Raijua pulang dari sini mereka membeli rumput laut. Sekarang dengan adanya larangan sesuai Peraturan Gubernur Nomor 39 Tahun 2022 itu, kapal-kapal yang membawa bahan kebutuhan pokok itu pulang kosong. ”Mereka berkeberatan dan mengancam tidak mengantar beras ke pedagang-pedagang di Sabu Raijua lagi,” katanya.
Ia mengatakan, masalah ini sudah dilaporkan ke Pemerintah Provinsi NTT terkait laporan perkembangan inflasi akhir tahun 2022. Namun, sampai hari ini belum ada tindak lanjut. ”Kami tidak minta pergub itu dicabut, minimal direvisi lagi. Beri kebebasan pengusaha rumput dari luar bisa membeli rumput laut di NTT, terrmasuk Sabu Raijua,” ujarnya.
Kapal tol laut bersandar di Kupang, NTT, Juni 2018. Kapal ini belum mampu menstabilkan harga bahan pokok. Dengan tol laut, semestinya harga barang berlaku sama di seluruh Nusantara karena kapal disubsidi pemerintah.
Hanya rumput laut saja yang mendorong kapal-kapal barang masuk Sabu Raijua bahkan hampir semua kabupaten kepulauan di NTT. Rumput laut itu sebagai ”pemantik” bagi pengusaha dari luar untuk membangun hubungan dagang dengan Sabu Raijua atau NTT. Jika itu juga ditutup, Sabu Raijua bakal mengalami kesulitan.
Kami khawatir jika harga beras ini terus melambung sampai puncak kemarau. (Yohanes Mado)
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Alor Aloys Wakano mengatakan akan ada potensi rawan pangan. Namun, pada Maret 2023, ada 18 kapal barang masuk Alor. Kapal itu membawa sekitar 1.402 ton beras yang terdiri dari jenis medium dan premium. Ini beras pedagang.
Menurut laporan dari masyarakat, harga beras seperti itu. Padahal, data dari pasar-pasar tradisional, harga beras Rp 13.000-Rp 14.000 per kg. Beras premium merek Lonceng Rp 18.000 dan Nona Kupang Rp 17.000 per kg. Harga beras tidak sampai Rp 25.000 per kg.
”Mungkin itu dari kios-kios di kampung-kampung pedalaman untuk jenis premium. Namun, itu pun tidak mungkin,” katanya.
Saat ini sedang dilakukan operasi pasar oleh Bulog dengan memasok beras sekitar 80 ton di beberapa lokasi. Harga beras operasi pasar Rp 9.000 per kg. Operasi pasar berlangsung di kelurahan dan kecamatan dalam kota Kalabahi. Kegiatan ini terus berlangsung sampai menekan harga beras di pasar berkisar Rp 9.000-Rp 10.000 per kg.
Nensy, pedagang bumbu dapur di Pasar Naikoten, Kota Kupang, NTT, Rabu (15/2/2023).
Stok beras dan bahan pangan lain tetap tersedia menjelang Ramadhan tahun ini. Pemda berupaya harga perlahan-lahan turun. Kehadiran kapal-kapal barang sepanjang Maret 2023 cukup menekan harga beras di masyarakat.
Operasi pasar oleh Bulog pun demikian. Operasi pasar ini terus digencarkan. Sebagian warga sudah mulai merasakan dampaknya. Harga beras medium turun dari Rp 13.000 menjadi Rp 9.750 per kg. Selain itu, pinisi dari Makassar yang berjumlah 14-16 unit terus berdatangan dengan membawa bahan kebutuhan pokok.
Sementara itu, stok beras Bulog Alor sekitar 1.050 ton, yaitu 300 ton dari NTB dan 750 ton dari Surabaya. Beras itu didatangkan secara bertahap. KM Flores Mandiri dan kapal-kapal kontainer terus mengakut beras-beras itu ke Alor. Kebutuhan pokok lain, seperti gula, minyak goreng, tepung terigu, dan bumbu dapur, relatif stabil.
”Menjelang Ramadhan tahun ini, stok bahan kebutuhan pokok di Alor aman. Kami sudah antisipasi semua itu,” kata Aloys.
Minyak subsidi, Minyakita, sudah dua bulan hilang dari pasar di Kupang, NTT. Misbah, pedagang di Pasar Naikoten, Kupang, Jumat (10/3/2023), hanya punya sisa dua botol. Ia menjual dengan harga Rp 14.000 per liter, sementara minyak merek lain tetap mahal, yakni Rp 25.000-27.000 per liter.