Kotor Abu Merapi, Kota Magelang Tetap Buka Area Kegiatan Massal
Kota Magelang masih kotor karena hujan abu. Namun, kegiatan masyarakat masih diperbolehkan berjalan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Hujan abu akibat erupsi Gunung Merapi, Sabtu (11/3/2023), membuat sebagian wilayah Kota Magelang, Jawa Tengah, kotor. Kendati demikian, hal tersebut tidak sampai mengganggu pelaksanaan berbagai kegiatan yang sudah dijadwalkan sebelumnya.
Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang Larsita mengatakan, pihaknya akan berupaya secepat mungkin melakukan pembersihan sehingga tidak ada kegiatan yang nantinya akan terganggu.
”Titik-titik tertentu yang menjadi lokasi kegiatan akan menjadi prioritas utama untuk dibersihkan terlebih dahulu,” ujarnya saat ditemui seusai apel kegiatan pembersihan di kawasan Alun-alun Magelang, Minggu (12/3/2023).
Pada Minggu (12/3) digelar kegiatan pengajian di Alun-alun. Ada pula kegiatan melibatkan massa di Taman Rekreasi Kyai Langgeng. Pada Selasa (14/3) dan Rabu (15/3) juga direncanakan digelar peringatan hari ulang tahun (HUT) Satpol PP, Satuan Perlindungan Masyarakat, dan Pemadam Kebakaran tingkat Jawa Tengah. Acara ini direncanakan dihadiri lebih dari 7.000 orang dari 35 kota/kabupaten se-Jawa Tengah.
Pembersihan abu dimulai sejak Sabtu (11/3), dilanjutkan pada Minggu. Pembersihan tersebut dilakukan dengan melibatkan ratusan personel dan tujuh mobil tangki air. Pembersihan dilakukan dengan cara menyemprotkan air. Petugas yang dilibatkan membantu dengan menyapu abu di jalan-jalan. Kegiatan pembersihan jalan ini diperkirakan masih akan berlangsung selama beberapa hari mendatang.
Selain melakukan pembersihan, Pemerintah Kota Magelang juga akan mulai menyuplai obat-obatan untuk mengatasi gangguan kesehatan yang berpotensi muncul karena hujan abu. Obat-obatan yang disediakan antara lain adalah obat mata dan obat-obatan untuk mengatasi gangguan pernapasan.
Di tengah kondisi lingkungan yang masih kotor, Larsita mengimbau agar masyarakat tidak banyak melakukan aktivitas di luar ruangan. Jika memang harus bepergian atau beraktivitas di luar rumah, warga diminta tetap mengenakan masker.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Magelang Machbub Yani Arfian mengatakan, ketebalan abu di Kota Magelang bervariasi, berkisar 1-2 sentimeter. Paparan abu yang tersebar merata membuat kegiatan pembersihan tidak mungkin berlangsung dalam satu hari. Sejak Sabtu petang, pembersihan terlebih dahulu dilakukan di jalan-jalan utama Kota Magelang. Segenap warga masyarakat juga diminta membantu membersihkan jalan-jalan kampung.
Mulai Senin, kegiatan pembersihan ini juga bisa dilanjutkan secara gotong royong oleh pegawai di kantor-kantor pemerintah, swasta, dan di sekolah-sekolah.
Komandan Kodim 0705/Magelang Letnan Kolonel Infanteri Jarot Susanto mengatakan, pihaknya mendukung dan turut mengerahkan personel untuk pembersihan abu di wilayah Kota dan Kabupaten Magelang. Khusus di Kabupaten Magelang, dikerahkan satu peleton prajurit untuk membantu pembersihan di 11 kecamatan, terutama di wilayah Kecamatan Dukun.