Kecelakaan Berulang di Pantura Cirebon, Dua Warga Tewas Tertabrak Mercedes
Kecelakaan maut kembali terjadi di jalur pantura Cirebon, Jawa Barat. Kali ini, dua warga tewas tertabrak mobil Mercedes Benz, Jumat (10/3/2023) malam. Polisi masih menyelidiki insiden tersebut.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Kecelakaan maut kembali terjadi di jalur pantura Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Kali ini, dua warga tewas tertabrak mobil Mercedes Benz, Jumat (10/3/2023) malam. Polisi masih menyelidiki insiden yang diduga dipicu kelalaian manusia tersebut.
Kecelakaan itu bermula saat sedan Mercedes Benz bernomor polisi B 2556 RJ melaju dari arah Jawa menuju Jakarta. Setibanya di Jalan Raya Mundu Pesisir, di depan Pasar Mundu, pukul 22.22, mobil yang dikendarai pria berinisial MRK (18) itu hilang kendali dan oleng ke kiri.
”Awalnya dia (MRK) di lajur kanan, hilang kendali. (Ini) mengakibatkan ia menabrak dua warga di pinggir jalan sehingga keduanya meninggal,” ujar Kepala Unit Penegakan Hukum Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Cirebon Kota Inspektur Dua Rizwan, Sabtu (11/3).
Korban adalah pria berinisial EP (42), warga Mundu Pesisir, dan seorang laki-laki yang belum diketahui identitasnya. Polisi masih mengidentifikasi sidik jari korban. Saat kejadian, mereka baru saja selesai makan nasi goreng. Keduanya kini berada di Rumah Sakit Daerah Gunung Jati.
Kecelakaan itu juga menghancurkan tempat duduk berbahan bata dan semen di tempat kejadian, tepat di depan ruko. Tiang kayu ruko pun rusak. Kap bagian depan mobil juga penyok. Dua ban dan pelek depan mobil juga rusak. Kaca depan sedan remuk.
Berdasarkan penyelidikan sementara, menurut Rizwan, sedan berwarna coklat metalik itu melaju dengan kecepatan cukup tinggi. ”Kecepatannya diprediksi 70-80 km per jam. Untuk jalur pantura, kecepatan itu memang relatif tinggi,” ungkapnya.
Hingga kini pihaknya masih mendalami keterangan sejumlah saksi, termasuk MRK dan pria berinisial MRY (19), yang menumpangi mobil itu. ”Yang bersangkutan dan rekannya sudah dites urine tadi malam. Hasilnya negatif (narkoba). Kami masih memeriksa pengemudi,” ujarnya.
Rizwan mengatakan, MRK dalam kondisi sehat saat kejadian. Warga Kecamatan Astanajapura itu juga tidak menempuh perjalanan luar kota. Pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab pasti kecelakaan.
”Dugaan sementara sebabnya adalah human error (kelalaian manusia),” ucapnya.
Lokasi itu merupakan salah satu titik rawan kecelakaan di jalur pantura. Daerah rawan lainnya di jalur itu adalah Gebang. Awal April 2022, enam orang tewas setelah mobil mereka menabrak belakang truk. Ia pun mengimbau pengemudi agar tetap berhati-hati.
Kuwu (Kepala Desa) Mundu Pesisir H Khaerun mengatakan, kecelakaan kerap terjadi di Jalan Raya Mundu. ”Dalam seminggu ini saja, kecelakaan di sepanjang jalur itu sudah enam kali. Ada orang yang ditabrak saat menyeberang. Ada juga tabrakan sesama sepeda motor,” ungkapnya.
Khaerun meminta agar pemerintah daerah menambah penerangan jalan umum. Apalagi, kecelakaan biasanya terjadi pada malam hari. ”Sebentar lagi bulan Ramadhan. Anak-anak banyak yang menyeberang untuk shalat tarawih di masjid pinggir jalan,” ujarnya.
Insiden itu menambah panjang kasus kecelakaan di wilayah hukum Polres Cirebon Kota. Sepanjang 2022 tercatat 379 kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal 79 orang. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2021, yakni 264 kasus dengan korban tewas 71 orang.