ITDC Nusa Dua Hadirkan Atraksi Tari Barong dan Kecak di Pulau Peninsula
Pengelola The Nusa Dua, ITDC, menambah fasilitas dan atraksi di kawasan ITDC Nusa Dua dengan membangun panggung Taksu Art Stage dan menggelar tari barong dan kecak. Penambahan fasilitas dan atraksi ini menarik wisatawan.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
BADUNG, KOMPAS — PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Indonesia Tourism Development Corporation/ITDC) Persero menghadirkan atraksi budaya berupa pementasan tari barong dan kecak yang bakal digelar setiap Jumat sore di Pulau Peninsula The Nusa Dua, Badung, Bali. Pertunjukan budaya itu dipergelarkan sebagai atraksi yang menarik minat wisatawan dan semakin melengkapi kawasan wisata The Nusa Dua.
Pergelaran perdana tari barong dan kecak di panggung Taksu Art Stage Pulau Peninsula The Nusa Dua, Jumat (10/3/2023), disaksikan lebih dari 200 penonton, termasuk para tamu yang menginap di hotel-hotel di kawasan ITDC Nusa Dua. Sejumlah turis yang menonton mengaku sangat senang dapat menyaksikan atraksi budaya khas Bali tanpa harus pergi jauh dari hotel tempat mereka menginap.
”Sangat menyenangkan dapat menikmati tarian khas Bali,” kata Lucy, wisatawan asal Wales, Inggris, seusai menonton pergelaran tari barong dan kecak itu. Senada dengan Lucy, pasangan asal Argentina, Gavin dan Caroline, mengatakan sangat menikmati pertunjukan budaya itu. ”Meski saya tidak mengerti ceritanya, saya sangat menikmati tariannya. Para penampilnya sungguh luar biasa,” ujar Gavin.
General Manager The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, ITDC Nusa Dua menghadirkan pergelaran tari barong dan kecak sebagai pilihan atraksi bagi pengunjung kawasan ITDC Nusa Dua ataupun wisatawan, terutama tetamu hotel, di kawasan The Nusa Dua. Menurut Ardita, dengan digelarnya pertunjukan di dalam kawasan ITDC Nusa Dua, wisatawan dapat menikmati atraksi budaya tanpa perlu keluar dari kawasan wisata itu.
Ia menambahkan, ITDC Nusa Dua mengupayakan optimalisasi kawasan The Nusa Dua agar semakin lengkap dengan membangun panggung pementasan di Pulau Peninsula The Nusa Dua dan mengadakan pergelaran. ”Atraksi digelar di Taksu Art Stage, memungkinkan pengunjung untuk menonton pertunjukan budaya sambil menikmati suasana alam,” ujarnya.
Pergelaran tari barong dan kecak di area Pulau Peninsula The Nusa Dua itu melibatkan komunitas sanggar seni yang berasal dari area Nusa Dua dan sekitarnya. Dengan menggandeng sanggar-sanggar seni dari desa sekitar The Nusa Dua, menurut Ardita, ITDC berupaya memaksimalkan potensi masyarakat setempat dan sekaligus membuka lapangan kerja bagi pekerja seni lokal.
”Ini merupakan kontribusi kami dalam upaya pelestarian budaya Bali sebagai salah satu implementasi prinsip pariwisata berkelanjutan di kawasan yang kami kelola,” katanya.
Pergelaran seni budaya di Pulau Peninsula The Nusa Dua mengangkat tema ”Bali Langen”, yang dapat dimaknai keindahan Bali. Adapun pergelaran tari kecak menampilkan kisah Rama dan Sinta yang diambil dari epos Ramayana. Pertunjukan pada Jumat (10/3/2023) diawali dengan penampilan tari barong, dilanjutkan dengan pergelaran tari kecak. Pertunjukan secara keseluruhan berlangsung sekitar satu jam.
Para penari berasal dari Sanggar Asti Pradnyaswari, Desa Bualu, Kuta Selatan, Badung. Pemimpin Sanggar Asti Pradnyaswari, I Wayan Sudiksa, menyatakan, dirinya merasa senang karena aktivitas seniman kembali mendapatkan ruang dan kesempatan. Sudiksa menambahkan, semua penampil mulai penari hingga pemain gamelan adalah warga Desa Bualu.
Adapun Taksu Art Stage adalah panggung terbuka dengan kapasitas sekitar 600 penonton. Fasilitas dan atraksi seni budaya itu semakin melengkapi kawasan The Nusa Dua yang sudah memiliki teater, pusat perbelanjaan, museum, dan lapangan golf serta atraksi alam Water Blow Peninsula.
Lebih lanjut Ardita mengatakan, pihaknya juga mengundang pihak hotel, asosiasi pariwisata, pemerintah daerah, dan kalangan seniman untuk menyaksikan pementasan perdana di Taksu Art Stage agar pihak-pihak tersebut memberikan saran dan kritik sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas pergelaran selanjutnya.
Praktisi pariwisata yang juga pengusaha, Panudiana Kuhn, menyatakan mengapresiasi dan mendukung upaya ITDC Nusa Dua untuk meningkatkan kualitas destinasi sekaligus melestarikan seni dan budaya Bali dengan mempergelarkan pertunjukan tari khas Bali. ”ITDC Nusa Dua punya fasilitas. Ini bagus untuk pariwisata,” kata Panudiana seusai pergelaran.
Pergelaran atraksi seni budaya di Taksu Art Stage Pulau Peninsula itu juga diapresiasi Camat Kuta Selatan I Ketut Gede Arta dan Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjokorda Bagus Pemayun yang hadir menyaksikan pementasan, Jumat.
Menurut Tjok Pemayun, panggung terbuka di Pulau Peninsula The Nusa Dua menjadi menarik karena panorama dan suasananya mendukung. ”Penonton juga dapat melihat gunung dan laut dari satu lokasi. Tempatnya bagus dan parkirnya luas,” ujarnya.