Banjir yang menerjang tujuh kabupaten di Lampung merenggut korban jiwa. Satu anak meninggal dan satu orang lainnya dilaporkan hilang akibat terseret banjir.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
TERBANGGI BESAR, KOMPAS — Hujan deras yang melanda sebagian besar wilayah Lampung sejak Rabu (8/3/2023) malam membuat tujuh kabupaten diterjang banjir akibat luapan sejumlah sungai. Seorang anak di Lampung Utara dilaporkan tewas. Sementara satu orang di Lampung Tengah hilang terseret banjir bersama mobil yang dikendarainya.
Ketujuh kabupaten yang dilanda banjir adalah Lampung Tengah, Lampung Utara, Lampung Timur, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Tanggamus, dan Way Kanan. Lampung Tengah menjadi daerah terparah yang dilanda banjir.
Adapun korban tewas adalah Adi Chandra Saputra (9), bocah kelas III sekolah dasar di Lampung Utara. Ia ditemukan meninggal setelah terseret banjir. Sementara warga yang hilang adalah Edi Susanto (33). Ia dilaporkan hilang bersama mobil Strada yang dikendarainya di Kampung Terbanggi Ilir, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Tengah Makmuri menjelaskan, banjir melanda tiga kampung di Kecamatan Terusan Nunyai, yakni Gunungbatin Udik, Gunungbatin Baru, dan Bandar Agung. Banjir terjadi sejak Kamis (9/3/2023) dini hari akibat luapan Sungai Way Lempuyang dan Sungai Bandar Agung yang melintasi kawasan itu meluap.
”Lima rumah di Kampung Gunungbatin Baru dilaporkan hanyut dan dua rumah lainnya rusak berat akibat banjir. Hingga saat ini, kami masih terus menghimpun data jumlah rumah yang terdampak banjir,” kata Makmuri saat dihubungi dari Bandar Lampung, Kamis sore.
Adapun Edi Susanto dilaporkan hilang bersama mobil Strada yang dikendarainya. Korban diduga nekat melintas di jalan yang terendam banjir di Kampung Terbanggi Ilir pada Kamis sekitar pukul 05.30 WIB. Hingga kini Edi masih dalam pencarian.
Sampai Kamis sore, sejumlah titik yang dilanda banjir mulai surut. Kendati begitu, masih ada daerah yang terendam banjir dengan ketinggian air berkisar 0,5-1 meter. BPBD Lampung Tengah bersama instansi terkait terus berupaya mengevakuasi korban banjir dan menyalurkan bantuan logistik berupa makanan, minuman, serta obat-obatan.
Evakuasi korban
Kepala Kantor Basarnas Lampung Deden Ridwansah menyebutkan, pihaknya menerjunkan sejumlah personel untuk membantu evakuasi korban banjir di sejumlah kabupaten yang dilanda banjir. Hingga kini, pihaknya tengah membantu pencarian korban banjir yang hanyut terseret air. Kendati begitu, hingga Kamis petang, pencarian korban belum membuahkan hasil.
Selain di Lampung Tengah, tim SAR juga diterjunkan untuk membantu evakuasi warga yang terjebak banjir di Kabupaten Tulang Bawang. Hingga kini, sudah ada puluhan warga yang dievakuasi karena terjebak saat banjir tiba-tiba melanda permukiman penduduk di tiga desa di Kecamatan Menggala. Banjir yang terjadi pada Kamis dini hari itu membuat banyak warga tidak sempat mengungsi ke daerah yang lebih aman.
Hingga saat ini, tim Basarnas juga terus bersiaga di tujuh kabupaten yang dilanda banjir. Tim fokus memberikan pertolongan dan penyelamatan pada warga yang terdampak banjir.
Di Lampung Utara, Adi Chandra Saputra meninggal setelah diduga terseret arus saat melintasi jalan yang terendam banjir ketika pulang dari sekolah. Kepala Kepolisian Resor Lampung Utara Ajun Komisaris Besar Kurniawan Ismail mengatakan, korban ditemukan meninggal satu jam setelah dilaporkan hilang. Korban ditemukan tidak jauh dari lokasi awal pertama kali hanyut.
Hingga saat ini, sejumlah rumah di Kelurahan Sribasuki, Kecamatan Kotabumi, juga masih dilanda banjir dengan ketinggian 0,5-1 meter. Warga yang rumahnya terendam banjir untuk sementara waktu mengungsi ke rumah kerabat. Jumlah rumah yang terdampak juga masih di data.
Sementara itu, di empat daerah lain, banjir juga merendam ratusan rumah warga. Banjir dilaporkan pula memutus akses jalan antardesa dan jalan antarkabupaten di Lampung.