Egianus Cs Menembak Anak Kecil, Pilot Susi Air Dicari hingga Lanny Jaya
Pencarian Pilot Susi Air, Philip Merthens, yang disandera kelompok Egianus Kogoya, diperluas hingga Kabupaten Lanny Jaya. Upaya ini dilakukan setelah Egianus beraksi di kabupaten tersebut.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Pencarian pilot Susi Air, Philip Merthens, yang ditawan kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya dilakukan hingga Lanny Jaya, Papua Pegunungan. Di sana, Egianus dan gerombolannya diduga terlibat pembunuhan seorang anak berusia enam tahun.
Penembakan yang terjadi pada 28 Februari 2023 itu dilaporkan warga kepada Satuan Tugas Damai Cartenz pada Minggu (5/3/2023). Korbannya adalah MT (6), anak kepala Kampung Pimbinom, Distrik Kuyagawe. Ketika beraksi, para pelaku membawa tiga senjata laras panjang.
”Kelompok Egianus marah dengan ayah korban tidak memberikan bantuan makanan,” ungkap Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz Komisaris Besar Faisal Ramadhani di Distrik Tiom, Lanny Jaya, Senin (6/3/2023).
Kejadian itu, kata Faisal, lantas membawa timnya bersama TNI memperluas pencarian komplotan Egianus. Selain di Nduga, penelusuran dilakukan ke Lanny Jaya, untuk meminimalkan ruang gerak Egianus Cs sekaligus menyelamatkan pilot Susi Air yang ditawan.
Sebelumnya, komplotan Egianus membakar pesawat Susi Air PK-BVY yang mendarat di Lapangan Terbang Distrik Paro pada 7 Februari 2023 pukul 06.17 WIT. Pesawat itu datang dari Bandara Udara Internasional Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, pukul 05.33 WIT.
Pilot pesawat Philip Merthens ditawan. Sementara lima penumpang, yang merupakan warga Paro, dilepaskan.
”Tidak ada batas waktu dalam upaya pencarian Philip. Kami juga menggunakan upaya negosiasi kepada tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh adat agar Egianus bisa membebaskan Philip,” tutur Faisal.
Kepala Perwakilan Komnas HAM Wilayah Papua Frits Ramandey prihatin atas kondisi keamanan di sejumlah daerah di Papua selama dua bulan terakhir. Konflik masih terjadi karena belum ada kesadaran bersama untuk menghentikan aksi kekerasan dengan cara yang damai.
”Baru pada awal 2023 saja sudah terjadi siklus kekerasan yang berkepanjangan di Papua. Kami berharap adanya kesadaran dari pihak yang bertikai untuk menempuh perdamaian di Papua,” harap Frits.
Tahun ini, KKB terus menebar teror di tanah Papua. Selain di Lanny Jaya dan Nduga, KKB menembak Komandan Distrik Militer 1715/Yahukimo Letnan Kolonel Johanis Victorianus Tethool dan tiga prajurit di Deikai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, 1 Maret 2023.
Johanis bersama dua prajurit terluka berat. Namun, Prajurit Satu Lukas Warobai gugur dalam peristiwa ini.
KKB juga menyerang aparat keamanan di Kampung Agenggen, Distrik Meagabume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, 3 Maret 2023. Akibatnya, seorang prajurit TNI dan seorang warga meninggal, sedangkan tujuh warga terluka.