Diduga Panjat Pagar Saat Hujan, Empat Napi Kabur dari Lapas Palangkaraya
Empat napi dengan kasus berat di Kota Palangkaraya, Kalteng kabur dari lapas. Pihak lapas belum mengetahui cara mereka kabur dari penjara.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS – Empat narapidana di Palangkaraya, Kalimantan Tengah kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kota Palangkaraya. Empat napi tersebut merupakan kasus pembunuhan dan perampokan. Mereka diduga kabur dengan cara memanjat pagar saat hujan deras pada malam hari.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Palangkaraya, Chandran Lestyono menjelaskan, empat narapidana tersebut adalah Pancareno Ramakencana (19), Jihat Aji Numarko (26), Abdul Rahman (44), dan Prihartono (47). Keempatnya merupakan narapidana (napi) dengan pidana penjara lebih dari 10 tahun.
Rinciannya, dua orang kasus pembunuhan, seorang narapidana kasus perampokan dan satu lagi narapidana kasus pelecehan seksual. Empat orang narapidana itu dipenjara dalam sel berbeda.
“Mereka diduga memanjat tembok dengan berbagai alat yang sudah mereka siapkan, saat itu hujan deras dan malam hari,” kata Chandran di Palangkaraya Sabtu, (4/3/2023).
Chandran mengungkapkan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu dini hari. Hujan menyebabkan pelarian para napi tidak terpantau kamera pengawas atau CCTV. Para napi yang lolos diduga memanjat tembok dengan ketinggian lima meter meski dilengkapi dengan kawat berduri.
“Kami sedang mendalami ini alur dan prosesnya bagaimana, kami harap teman media bisa memahami tapi yang jelas kami berupaya dengan maksimal untuk melakukan pengejaran bersama dengan aparat keamanan,” kata Chandran.
Chandran menjelaskan, bukti yang bisa ditemukan hanya jejak kaki ditembok, Jejak kaki itu diduga milik pelaku. Pihak Lapas tidak mengakui kelalaian petugas jaga serta tidak menjawab pertanyaan wartawan soal petugas jaga.
“Ini masalah sipir ini untuk penjagaan karena ini untuk keamanan jadi jangan sampai terbaca,” kata Chandran. Walakin, ia tidak menampik jika saat itu ada petugas jaga yang mengawasi lapas.
“CCTV ini ada keterbatasan daya jangkaunya juga, dan saat itu malam dan hujan deras jadi gak begitu jelas, kami sedang telusuri semua dan sedang kami gali,” ungkap Chandran.
Mereka diduga memanjat tembok dengan berbagai alat yang sudah mereka siapkan, saat itu hujan deras dan malam hari
Pihak Lapas Kelas II A Palangkaraya berharap masyarakat bisa memberikan informasi serta membantu mereka dalam pengejaran para napi itu. Ia juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap napi yang kabur tersebut.
“Kami juga sudah sebar foto-fotonya kami akan melakukan tindakan tegas apalagi jika mereka melawan,” ungkap Chandran.
Chandran mengungkapkan, pihaknya memastikan di dalam lapas tidak ada senjata tajam atau peralatan lain yang digunakan para narapidana. “Kalau di dalam semua bersih. Soal di media sosial yang viral katanya bawa sajam, informasi itu bukan dari kami,” ungkapnya.
Chandran menegaskan jika kaburnya sejumlah napi di lapas Palangkaraya merupakan tanggung jawab pihak lapas, bukan karena alasan kekurangan petugas. “Kalau soal kekurangan petugas jaga itu masalah di seluruh lapas di Indonesia, tapi ini tanggung jawab kami,” katanya.