Eternitas Transformasi BUMN Antar Doktor ”Honoris Causa” untuk Erick Thohir
Erick mengibaratkan BUMN sebagai gajah. Besar, tambun, namun lambat. Namun, ia mengajak ”gajah” itu menari.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·5 menit baca
DOKUMENTASI KEMENTERIAN BUMN
Erick Thohir mendapat gelar doktor honoris causa, Jumat (3/3/2023), di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.
MALANG, KOMPAS — Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mendapat gelar doktor kehormatan dari Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, di bidang manajemen strategis. Dalam orasi ilmiahnya, Erick mengusung tema ”Eternitas Transformasi Badan Usaha Milik Negara”, yaitu transformasi berkelanjutan badan usaha milik negara dengan sejumlah strategi.
Penganugerahan pada Jumat (3/3/2023) itu dihadiri Rektor Universitas Brawijaya (UB) Widodo, Senat Akademik UB, jajaran direksi dan komisaris badan usaha milik negara (BUMN), serta para mahasiswa.
Beberapa menteri juga turut hadir, seperti Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Muhammad Yusuf Ateh, dan sejumlah tokoh masyarakat Jawa Timur.
Dalam orasi ilmiahnya, Erick menjelaskan bahwa eternitas adalah kata serapan dari kata eternity, yang berarti kelanggengan atau sesuatu yang bersifat abadi. Sementara transformasi adalah perubahan rupa, bentuk, sifat, ataupun fungsi, dengan cara menambah, mengurangi, atau menata kembali unsur-unsurnya.
Eternitas transformasi BUMN bermakna bahwa transformasi BUMN, kapan pun, oleh siapa pun, dan bagaimana pun, harus kembali kepada hakikat BUMN sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945. Kelanggengan BUMN adalah kelanggengan negara. Melalui BUMN, negara menjalankan mandat konstitusionalnya mengelola cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI
Erick Thohir mendapat gelar doktor honoris causa, Jumat (3/3/2023), di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.
”Strategi eternitas transformasi BUMN harus mampu menjadikan BUMN sebagai pelaku bisnis berkelas dunia, yang memiliki penguasaan, jangkauan bisnis, dan pengelolaan yang melampaui batas-batas negara Indonesia, menjadi bagian penting dari ekspansi kepentingan nasional dalam era globalisasi. BUMN Indonesia harus menjadi benteng sekaligus sebagai lokomotif ekonomi nasional. Misi saya adalah memiliki BUMN yang menari dengan lincah, indah, dan bertenaga. Seperti tari jaipong Jawa Barat ataupun tari flamingo Spanyol,” kata Erick.
Ajak ”gajah” menari
Dalam orasinya, Erick mengibaratkan BUMN sebagai gajah. Besar, tambun, namun lambat. ”Ke depan, gajah itu harus bisa bergerak cepat dan perkasa seperti tornado. Itulah masa depan BUMN Indonesia,” katanya.
Untuk mencapai itu semua, Erick menemukan tiga masalah utama BUMN, yaitu organisasi kementerian cenderung birokratis, organisasi terlalu besar dan tidak fokus, serta tidak ada satu nilai yang mengikat.
Oleh karena itu, Erick memilih strategi operasi yang aplikatif untuk menata BUMN. Formula pilihan Erick untuk mengajak ”gajah” menari terdiri atas kombinasi tiga variabel horizontal, yaitu kenali misi atau tujuan, kenali inti masalah, dan eksekusi. Adapun pada sisi vertikal ada kecepatan, keakuratan, dan keberhasilan.
Erick Thohir mendapat gelar doktor honoris causa, Jumat (3/3/2023), di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.
Setidaknya ada lima strategi eternitas transformasi BUMN ala Erick. Kelima strategi itu meliputi transformasi Kementerian BUMN, manajemen portofolio (menjadi fondasi klusterisasi BUMN dari ratusan BUMN pada tahun 2024 ditarget mencapai angka 41), kerja tim dan kepemimpinan inklusif, jender dan milenial (melibatkan perempuan dan kaum milenial), serta peran BUMN yang melebihi sebuah korporasi (harus menjalankan fungsi konstitusi).
”Transformasi BUMN harus dilakukan dengan cepat dan tetap dan dalam kerangka konstitusi. BUMN harus mampu menjadi lembaga bisnis yang bisa merangkul dan memajukan sektor swasta, baik besar, kecil, menengah, hingga mikro. Harus disadari bahwa BUMN bisa berperan penting untuk itu. BUMN harus menjadi organisasi sehat secara finansial dan fundamental,” katanya.
Ke depan, gajah itu harus bisa bergerak cepat dan perkasa seperti tornado. Itulah masa depan BUMN Indonesia.
Selama tiga tahun terakhir, Erick mengaku telah berusaha mewujudkan transformasi BUMN secara menyeluruh. Hingga akhirnya, saat ini semua BUMN berada dalam fase pengembangan, bukan lagi fase penyehatan. ”BUMN telah terbukti memberi keuntungan kepada pemerintah dan investor,” katanya.
Erick Thohir mendapat gelar doktor honoris causa, Jumat (3/3/2023), di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Tampak Menteri BUMN itu bergurau dengan anggota senat akademik sebelum acara penganugerahan gelar.
Sekretaris Senat Akademik UB Iwan Triyuwono yang mewakili ketua senat mengatakan bahwa untuk menghasilkan sesuatu yang baru, diperlukan takaran tertentu. Alatnya berupa rasa kasih sayang.
”Ini keberadaan nyata Tuhan di tubuh kita. Pikiran, perkataan, dan perbuatan penuh kasih sayang. Ujung-ujungnya, realitas yang kita ciptakan penuh kasih sayang. Ini hal bagus untuk menciptakan peradaban baru, yaitu peradaban kasih sayang. Hal ini bisa dimulai dari UB atau BUMN. Ini bukan frase teks atau konsep khayali, tapi hukum Ilahi yang nyata,” katanya dalam pidato.
Adapun Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UB Abdul Ghofar menyampaikan, proses penganugerahan gelar doktor kehormatan ini telah melalui tahapan akademik yang ketat dan berjenjang selama 1,5 tahun. Ghofar mengatakan, Erick memiliki pemikiran yang out of the box dan melintasi berbagai disiplin ilmu.
”Pak Erick bagi kami adalah figur perubahan transformasi yang terus bergerak dalam berbagai keadaan, meskipun sulit sekalipun,” ujar Ghofar.
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI
Tamu undangan menunggu pemberian gelar doktor honoris causa untuk Menteri BUMN Erick Thohir, Jumat (3/3/2023), di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.
Ketua Pelaksana Kegiatan UB Hendi Subandi mengatakan, penganugerahan sudah melalui tahapan sesuai regulasi dan telah disetujui baik oleh Senat Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis maupun universitas. UB mengapresiasi kontribusi Erick pada bidang manajemen strategi melalui implementasi strategi transformasi bisnis di BUMN.
”Erick Thohir secara aktivitas akademik telah membuktikan dedikasinya, dengan aktif berkontribusi dalam penyemaian ilmu pengetahuan melalui forum-forum akademik di dalam dan luar negeri,” kata Hendi.
Hendi menambahkan, kepemimpinan Erick dalam mendorong BUMN membantu negara dan masyarakat saat pandemi Covid-19 serta dalam upaya pemulihan ekonomi nasional, juga menjadi faktor penting yang tidak bisa dikesampingkan.
Erick disebut memiliki keberpihakan terhadap sektor pendidikan dengan menjadikan pendidikan sebagai satu dari tiga fokus utama program tanggung jawab sosial dan lingkungan BUMN. Hal ini terlihat dalam peningkatan bantuan untuk pembangunan sarana dan prasarana, beasiswa, dan tenaga pendidik.
”Keberpihakan pada perempuan dan generasi muda juga terbukti lewat komposisi manajemen di BUMN,” lanjut Hendi. Dia menilai Erick juga memiliki rekam jejak mumpuni dalam merepresentasikan wajah Indonesia di kancah internasional.