Setelah 44 Tahun, Stasiun Pauh Lima di Padang Akhirnya Layani Kereta Penumpang
Stasiun Pauh Lima di Kota Padang, Sumatera Barat, akhirnya melayani kereta api penumpang untuk pertama kali setelah 44 tahun. Sebelumnya, stasiun tersebut hanya dilalui kereta api pengangkut semen.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Stasiun Pauh Lima di Kota Padang, Sumatera Barat, akhirnya melayani kereta api penumpang untuk pertama kali setelah 44 tahun hanya dilalui KA pengangkut semen. Pemanfaatan stasiun ini menambah panjang jangkauan KA Sibinuang yang menghubungkan Kota Padang dan Kota Pariaman.
Pengoperasian perdana Stasiun Pauh Lima di Kelurahan Limau Manis, Kecamatan Pauh, Padang, untuk kereta penumpang dimulai pada Rabu (1/3/2023). Peresmiannya dilakukan oleh Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas II Padang bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II Sumbar.
”Sebelumnya lintas pelayanan KA Sibinuang hanya sampai Stasiun Padang (di Kelurahan Sawahan Timur, Kecamatan Padang Timur). Hari ini, lintas pelayanan diperpanjang dari Stasiun Naras dan akan berakhir di Stasiun Pauh Lima, begitu juga sebaliknya,” kata Kepala BTP Kelas II Padang Supandi dalam siaran pers, Rabu.
Supandi mengatakan, selain Stasiun Pauh Lima, pihaknya juga mengaktifkan Stasiun Pasar Usang di Nagari Sungai Buluh, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman. Penambahan layanan itu untuk meningkatkan pelayanan transportasi umum bagi masyarakat.
Pengoperasian itu merupakan sejarah baru perjalanan KA penumpang di Stasiun Pauh Lima. Sebelumnya, stasiun yang berdekatan dengan Universitas Andalas itu hanya dilewati oleh kereta barang pengangkut semen dari Indarung ke Teluk Bayur sejak 1979.
Supandi menambahkan, perpanjangan lintas KA Sibinuang itu merupakan amanat dari Menteri Perhubungan dan komitmen Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan untuk peningkatan layanan kepada masyarakat.
”Ini merupakan instruksi dari Menteri Perhubungan tahun 2021 supaya ada pelayanan KA sampai Stasiun Pauh Lima. Ini tak lepas dari mobilitas masyarakat yang tinggi karena kawasan Pauh Lima dekat dengan kampus dan kawasan perindustrian,” tuturnya.
Pengoperasian Stasiun Pauh Lima juga diharapkan meningkatkan minat masyarakat dan okupansi KA Sibinuang sebagai transportasi umum. ”Ke depannya diharapkan KA bisa menjadi moda transportasi utama bagi masyarakat dan dapat mengurangi kemacetan di Sumbar,” kata Supandi.
Sementara itu, Vice President PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II Sumbar Sofan Hidayah mengatakan, KA Sibinuang melayani perjalanan KA dengan relasi Stasiun Pauh Lima-Stasiun Padang-Stasiun Naras di Kota Pariaman. Total jarak tempuh sekitar 75 km.
Sofan menjelaskan, untuk saat ini tidak semua perjalanan KA Sibinuang melayani keberangkatan dan kedatangan penumpang dari Stasiun Pauh Lima. Masyarakat diharapkan memperhatikan jadwal terbaru atau bisa mengecek melalui aplikasi KAI Access.
Pengoperasian itu merupakan sejarah baru perjalanan KA penumpang di Stasiun Pauh Lima.
Menurut Sofan, dengan dioperasikannya Stasiun Pauh Lima, jadwal perjalanan KA Sibinuang mengalami perubahan karena waktu tempuhnya bertambah. Adapun harga tiketnya masih sama Rp 5.000.
”KA yang menggunakan rangkaian Sibinuang ini menyediakan 424 tempat duduk untuk KA B2A, B3A, B6A, B7A, dan B34A serta 340 tempat duduk untuk KA B1A, B4A, B5A, dan B8A. Untuk harga tiket Rp 5.000,” katanya.