UII Belum Peroleh Informasi Detail Terkait Kondisi Dosen Ahmad
Pihak UII Yogyakarta belum mendapat informasi detail perihal kondisi dosen mereka yang kini berada di Amerika Serikat, Ahmad Munasir Rafie Pratama.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Dosen Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Ahmad Munasir Rafie Pratama, yang sempat dilaporkan hilang, memang sudah ditemukan dan diketahui berada di Amerika Serikat. Namun, kondisi dan aktivitas yang dijalani Ahmad belum diketahui secara jelas.
Rektor UII Fathul Wahid saat ditemui pada Senin (27/2/2023) mengatakan, berdasarkan rilis yang diterimanya dari Kementerian Luar Negeri RI, Ahmad diketahui dalam kondisi aman dan selamat. Saat ini, Ahmad sedang menjalani pengobatan di salah satu rumah sakit di Amerika Serikat (AS).
”Kami hanya tahu dia (Ahmad Munasir Rafie Pratama) sedang berobat, tapi tidak diketahui jenis penyakit apa yang diderita. Kami bahkan juga tidak tahu yang bersangkutan saat ini sedang menjalani rawat jalan ataukah terpaksa rawat inap,” ujar Fathul.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ahmad sempat dilaporkan hilang kontak setelah mengikuti kunjungan bersama tim UII ke University of South-Eastern of Norway di Norwegia. Tanggal 12 Februari 2023, Ahmad dijadwalkan pulang dari Oslo, Norwegia, ke Jakarta melalui Istanbul, Turki.
Namun, setelah itu, Ahmad tidak bisa dikontak dan tidak diketahui keberadaannya. Belakangan, dia diketahui masuk ke AS melalui Boston. Dalam surat elektronik (surel/e-mail) balasan yang dikirimkannya kepada UII setelah kasus ini mencuat, Ahmad menerangkan bahwa pihaknya mengubah rute penerbangan karena alasan kesehatan. Namun, dia tidak menerangkan lebih detail perihal tersebut.
Hingga saat ini, Fathul mengatakan, komunikasi dengan Ahmad hanya dilakukan melalui satu surel saja. Dalam penjelasan yang masih sangat terbatas dalam surel, yang bersangkutan juga belum menerangkan perihal kenapa sebelumnya dia susah dihubungi. Selain itu, kenapa dia mengubah rute penerbangan secara diam-diam tanpa menginformasikan apa pun kepada pihak UII dan keluarganya di Yogyakarta.
Fathul mengatakan, pihaknya pun tidak mengetahui sakit yang diderita Ahmad karena saat berada di Norwegia, dia terlihat sehat dan baik-baik saja. ”Selama di Norwegia, dia sama sekali tidak menunjukkan gejala sakit apa-apa. Sembari bekerja, dia pun terus bercanda, melontarkan gurauan kepada saya seperti yang biasa dilakukannya di kampus,” ujarnya.
Sepengetahuan Fathul, Ahmad juga tidak memiliki riwayat sakit apa-apa. Dosen tersebut tidak pernah mengajukan izin tidak bekerja dengan alasan berobat. UII saat ini sudah membentuk tim khusus untuk menangani kasus Ahmad. Menurut Fathul, tim itu nantinya akan melakukan diskusi internal untuk memutuskan sanksi yang diterapkan kepada Ahmad.
Hingga saat ini, Ahmad belum menginformasikan kapan dirinya akan pulang. Menyikapi hal tersebut, Fathul menyatakan, tim akan merumuskan tenggat kapan Ahmad harus pulang ke Indonesia.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Inspektur Jenderal Krishna Murti mengatakan, Ahmad diketahui masuk AS pada 13 Februari 2023. Ini diketahui dari data yang dikeluarkan US Customs and Border Protection.
Ahmad diketahui membeli tiket Istanbul-Boston saat dirinya berada di Jakarta. Selama beberapa tahun terakhir, dia juga diketahui sudah terbang sedikitnya delapan kali ke AS.
Selama berada di Istanbul, Ahmad mematikan semua saluran komunikasinya. Oleh karena itu, Krishna menuturkan, pihaknya menduga Ahmad tidak hilang, hanya sengaja mengubah rute penerbangannya.