Harga Beras di Cirebon Masih Tinggi, Bulog Terus Operasi Pasar
Harga beras di tingkat konsumen Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, masih di atas harga eceran tertinggi. Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon bersama pemerintah daerah pun terus menggelar operasi pasar murah.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI
Warga mengantre membeli beras saat operasi pasar murah di Desa Galagamba, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (27/2/2023). Kegiatan yang digelar Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon bersama Pemkab Cirebon itu menjual beras medium dengan harga sekitar Rp 9.400 per kilogram. Harga itu lebih murah dibandingkan beras medium yang bisa menyentuh Rp 12.000 per kg di tingkat eceran.
CIREBON, KOMPAS — Harga beras di tingkat konsumen Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, masih di atas harga eceran tertinggi. Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon bersama pemerintah daerah pun terus menggelar operasi pasar murah untuk meredam gejolak tingginya harga komoditas itu.
Pada Senin (27/2/2023), misalnya, Bulog Cirebon melaksanakan operasi pasar beras murah di Desa Galagamba, Kecamatan Ciwaringin, Cirebon. Ratusan warga mengantre untuk membeli beras medium Rp 9.400 per kilogram itu. Sejumlah aparat keamanan pun turut berjaga.
Setiap pembelian dibatasi maksimal 10 kg atau dua kemasan masing-masing 5 kg. ”Saya langsung beli 10 kg. Di sini harganya murah sih. Kalau di pasaran lebih kurang Rp 12.000-Rp 13.000 per kg,” ucap Ivone Rose (32), warga Desa Beringin, Ciwaringin.
Harga beras di pasaran itu tidak sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57 Tahun 2017. Regulasi itu mengatur HET beras medium di Pulau Jawa, termasuk Cirebon, Rp 9.450 per kg. Menurut Ivone, kenaikan harga komoditas itu sudah berlangsung sekitar tiga bulan terakhir.
”Meskipun harganya naik, mau tidak mau, saya tetap beli beras. Paling, belanja untuk kebutuhan lainnya dikurangi,” ucap ibu dua anak ini. Ivone merasa terbantu dengan operasi pasar murah Bulog. Beras murah 10 kg itu dapat memenuhi kebutuhan keluarganya 10 hari ke depan.
Ivone berharap pemerintah terus menggelar operasi pasar untuk menurunkan harga beras. “Semoga harga bahan pokok menjelang bulan puasa tidak naik. Biasanya harga naik semua kalau mau Ramadhan,” ujarnya.
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI
Warga membeli beras murah di Desa Galagamba, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (27/2/2023). Operasi pasar murah yang digelar Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon bersama Pemkab Cirebon itu menjual beras medium dengan harga sekitar Rp 9.400 per kilogram. Harga itu lebih murah dibandingkan beras medium yang bisa menyentuh Rp 12.000 per kg di tingkat eceran.
Pemimpin Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon Budi Saltika mengatakan, operasi pasar berlangsung di sejumlah titik di Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kuningan, dan Majalengka. Pihaknya mendistribusikan masing-masing 10 ton beras atau 2.000 kemasan di setiap tempat itu.
”Dari awal tahun sampai saat ini, kami sudah menyalurkan lebih dari 18.000 ton beras,” ujar Budi. Selain bekerja sama dengan pemerintah daerah, pihaknya juga menggandeng organisasi masyarakat, seperti Nahdlatul Ulama untuk operasi pasar murah.
Budi mengatakan, upaya itu mulai membuahkan hasil. Harga beras medium terendah, lanjutnya, kini Rp 10.000-Rp 10.500 per kg. ”Namun, harga beras itu agregat. Artinya, harga beras di Cirebon itu dipengaruhi daerah lainnya. Jadi, tidak bisa dilihat satu daerah saja”, ungkapnya.
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI
Warga melihat tumpukan beras saat operasi pasar murah di Desa Galagamba, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (27/2/2023). Kegiatan yang digelar Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon bersama Pemkab Cirebon itu menjual beras medium dengan harga sekitar Rp 9.400 per kilogram. Harga itu lebih murah dibandingkan beras medium yang bisa menyentuh Rp 12.000 per kg di tingkat eceran.
Pihaknya pun berkomitmen akan tetap menggelar operasi pasar murah jika masyarakat membutuhkan. Saat ini, stok beras di gudang Bulog Cirebon berkisar 5.000 ton. Angka itu, lanjutnya, cukup untuk memenuhi kebutuhan warga hingga masa panen pertengahan Maret.
”Pelaksanaan operasi pasar (OP) akan dikoordinasikan dengan pemkab. Jangan sampai ada OP saat panen. Itu bisa merusak harga gabah di petani,” ujar Budi. Pihaknya juga bakal menyerap hasil panen petani untuk mencegah anjloknya harga gabah saat masa panen raya.
Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih mengatakan, pemkab telah melaksanakan operasi pasar murah di delapan kecamatan, seperti Ciwaringin, Waled, hingga Dukuhpuntang. ”Harapannya, operasi pasar bisa di 40 kecamatan untuk menurunkan harga beras,” katanya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Cirebon Komisaris Anton mengatakan, tim satuan tugas pangan terus memantau harga dan stok beras di Cirebon. Pihaknya mengakui harga beras di sejumlah tempat masih di atas HET. Minimnya stok beras menjadi pemicunya.
”Setelah dicek, kenaikan harga ini bukan karena permainan harga, melainkan stok yang berkurang. Apalagi belum panen. Tetapi, kalau ditemukan indikasi permainan harga atau penimbunan, kami tidak segan melakukan tindakan sesuai hukum yang berlaku,” ucap Anton.