Kejuaraan Dunia F1 H2O di Danau Toba Menjadi Magnet Wisatawan dari Berbagai Daerah
Pengunjung mengagumi penampilan pebalap yang beraksi dalam Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1 di Balige, Kabupaten Toba. Pebalap juga semakin menguasai lintasan pada sesi latihan kedua.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
BALIGE, KOMPAS –Penampilan pebalap yang beraksi dalam Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1 atau F1 H2O di Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, disambut meriah. Namun, sebagian penonton meminta penyelenggaraan acara ini bisa dikelola lebih baik lagi.
Keceriaan itu dirasakan Hermina Sagala (55) yang bersama keluarganya asyik menonton sesi latihan F1 Powerboat dari Tribune Pardede Onan, Sabtu (25/2/2023) pagi. Mereka sengaja datang dari Kota Bandung, Jawa Barat, untuk menonton ajang balap perahu motor paling bergengsi di dunia itu.
“Kami sudah berulang kali berwisata ke kawasan Danau Toba. Kali ini, balapan F1 H2O memberikan pengalaman wisata yang berbeda. Kami sangat senang menonton balapan di tengah danau yang sangat indah,” ujar Hermina antusias meski menonton di bawah terik matahari.
Sejak mendapat informasi tentang penyelenggaraan F1 H2O, Hermina dan keluarganya langsung membeli 10 tiket dengan harga total Rp 6,5 juta. Mereka awalnya ingin membeli tiket pesawat Jakarta–Silangit. Namun, yang tersedia hanya Jakarta–Kualanamu.
“Jadi kami harus menempuh perjalanan darat dari Bandara Kualanamu, Deli Serdang, ke lokasi acara sekitar tujuh jam. Namun, kami senang mendapat pengalaman baru menonton balap perahu motor,” kata Hermina, seorang pengusaha.
Penonton lain, Efendy Napitupulu (50) datang bersama istrinya. Mereka memakai payung menonton perahu motor yang melaju kencang hingga 220 kilometer per jam itu. Menurut dia, olahraga balap itu memberi warna baru bagi pariwisata. Namun, ia berharap penyelenggaraan ke depan bisa lebih baik lagi.
“Kami sebelumnya membeli tiket VIP di tribun utama. Namun, menjelang acara kami digeser ke Tribun Pardede Onan. Katanya karena ada pejabat yang akan menonton. Sebagian uang kami dikembalikan,” kata Efendy.
Efendy menyebut, penyelenggara juga seharusnya memberikan informasi yang lebih memadai tentang olahraga tersebut. “Beberapa informasi dasar seperti nama dan asal pebalap yang bertanding, hasil pertandingan di setiap sesi, dan jadwal pertandingan harusnya ditampilkan di setiap tribun,” kata Efendy.
Sejak penyelenggaraan F1 Power Boat Lake Toba, Kota Balige dipenuhi pengunjung dari berbagai kota di Indonesia. Mereka memenuhi jalan-jalan di Balige yang sudah ditutup untuk akses lalu-lintas umum. Warga berjualan di sepanjang jalan dan menjual tiket untuk menonton ajang balap tersebut.
Di tengah perhelatan olahraga dunia itu, semua hotel di Kabupaten Toba dan sekitarnya habis dipesan pengunjung. Orang-orang juga mengantre di restoran, kafe, hingga rumah makan. Demikian juga dengan stan-stan usaha mikro kecil dan menengah di sekitar pantai Balige.
“Saya sengaja menjual makanan dan minuman yang khas dari kawasan Danau Toba ini seperti jus dari buah lokal, kopi, dan kue talam yang terbuat dari tepung dan gula merah. Saya mendapat omzet Rp 500 ribu-Rp 1 juta per hari,” kata Mesi Simanjuntak (40), pelaku UMKM.
Bupati Toba Poltak Sitorus mengatakan, perhelatan F1 H2O telah membangkitkan pariwisata di Kabupaten Toba dan semua kawasan Danau Toba secara umum. “F1 H2O menjadi event yang mampu mendatangkan wisatawan dari berbagai daerah dan dari luar negeri,” katanya.
Babak kualifikasi ditunda
Pada hari kedua, Kejuaraan F1 H2O mengadakan sesi latihan pada pagi dan babak kualifikasi pada sore. Namun, penyelenggara menunda babak kualifikasi karena angin kencang dan gelombang tinggi.
Pada sesi latihan (free practice 1) Sabtu (25/2), 20 pebalap dari 10 negara mencatat waktu best lap yang semakin baik dibanding sesi latihan ekstra (extra free practice) pada Jumat. Pebalap Swedia, Jonas Andersson, menjadi pebalap pertama yang bisa menuntaskan satu putaran dengan waktu di bawah satu menit yakni 00:59.90.
Akan tetapi, babak kualifikasi yang seharusnya dilangsungkan pukul 15.00, akhirnya ditunda karena angin kencang dan gelombang tinggi. Penyelenggara dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika akan memberikan keterangan resmi tentang penundaan babak kualifikasi itu pada Sabtu sore.