Wapres Minta SMKN 1 Rangas Mamuju Segera Dilengkapi Peralatan Laboratorium
SMKN 1 Rangas Mamuju yang rusak akibat gempa kini sudah selesai dibangun. Wapres Amin meminta agar peralatan laboratorium untuk praktik segera diadakan di sekolah tersebut.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau pembangunan pascagempa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Rangas Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, Kamis (23/2/2023).
MAMUJU, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta agar peralatan laboratorium di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Rangas Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, segera diadakan agar dapat dipakai siswa untuk berpraktik. Apalagi, sekolah yang rusak akibat gempa tersebut saat ini sudah selesai dibangun.
Hal ini disampaikan Wapres Ma’ruf Amin saat meninjau proyek rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa di Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Kamis (23/2/2023). Seperti diketahui, Kabupaten Mamuju dan Majene mengalami gempa dalam dua tahun terakhir, yakni gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,2 pada 2021 dan M 5,8 pada 2022.
Pada kesempatan tersebut, Wapres Amin mendapatkan penjelasan dari pejabat pembuat komitmen Prasarana Strategis Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulbar M Sulthoni Rahman bahwa pembangunan pascagempa ini dikategorikan menjadi 3, yaitu pemerintahan, pendidikan, dan kesehatan.
Sulthoni menuturkan, sebanyak 37 dari 43 sekolah yang terkena gempa telah selesai dibangun. Salah satunya adalah SMKN 1 Rangas. Proyek pembangunan sekolah tersebut dilakukan oleh Direktorat Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyerahkan perlengkapan sekolah di sela peninjauan pembangunan pascagempa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Rangas Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, Kamis (23/2/2023).
Sulthoni menuturkan, SMKN 1 Rangas merupakan sekolah unggulan di Mamuju dan memiliki 9 keahlian unggulan. Keahlian dimaksud ialah teknik kendaraan otomotif, teknik dan bisnis sepeda motor, desain komunikasi visual, teknik instalasi tenaga listrik, teknik elektronika industri, agribisnis pengolahan pertanian, teknik pengelasan, konstruksi jalan, irigasi dan jembatan, desain permodelan, dan informasi bangunan.
Total bangunan yang sudah dibangun di SMKN 1 Rangas berjumlah 21 gedung, termasuk laboratorium bahasa. ”Ada 15 bangunan yang sudah kami rekonstruksi, dan 6 bangunan yang direhab. Kami membangun dengan SNI (Standar Nasional Indonesia) gempa yang terbaru,” katanya.
Saat ditanya Wapres tentang fasilitas dan peralatan laboratorium, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulbar M Natsir menuturkan, perlengkapan laboratorium tersebut belum ada. ”Sebelum gempa (peralatan) sudah lengkap semua. Setelah gempa, itu hancur semua. Sekarang kosong, ini dibangun gedung saja, peralatan lab belum ada,” katanya.
Sebelum gempa (peralatan) sudah lengkap semua. Setelah gempa, itu hancur semua. Sekarang kosong, ini dibangun gedung saja, peralatan lab belum ada.
Menurut Natsir, selama fasilitas laboratorium belum ada, siswa hanya belajar teori. ”Sekarang lebih banyak teori dulu,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Wapres Amin meminta peralatan laboratorium harus segera diadakan. ”Jangan sampai (jadi) SMK teori. Segera diusahakan (pengadaan peralatannya). Gedungnya, kan, sudah siap. Jangan sampai SMK ini tidak praktik. Supaya jangan lama-lama (pengadaannya),” kata Wapres Amin.
Jangan sampai (jadi) SMK teori. Segera diusahakan (pengadaan peralatan laboratoriumnya). Gedungnya, kan, sudah siap. Jangan sampai SMK ini tidak praktik. Supaya jangan lama-lama (pengadaannya).
Sebagai informasi, proyek pembangunan pascagempa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 66 miliar. Sebanyak 21 gedung yang sudah dibangun berada di lahan seluas 38.400 meter persegi dengan daya tampung 1.296 siswa.
Hadir mendampingi Wapres dalam peninjauan ini Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Sekretaris Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Tavip Agus Rayanto, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Arif R Marbun, Gatot Prio Utomo, dan Zumrotul Mukaffa, Tim Ahli Wapres Farhat Brachma serta Pangdam IV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso.