Tol Balikpapan-IKN Ditarget Beres 2024, Pemerintah Diminta Perhatikan Koridor Satwa
Pemerintah menargetkan jalan tol menuju IKN selesai pada 2024. Untuk itu, pemerintah diminta memperhatikan koridor satwa saat proses pembangunan.
Oleh
NINA SUSILO, SUCIPTO
·4 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menyatakan, pembebasan lahan untuk pembangunan Tol Balikpapan-Ibu Kota Nusantara terus berjalan dan ditargetkan rampung pada 2024. Kendati demikian, pemerintah diminta mempertimbangkan koridor satwa dalam pembangunan proyek itu. Sebab, jalan itu membuka lahan yang menghubungkan hutan lindung dan hutan pesisir.
Tol yang tengah digarap pemerintah itu adalah akses bebas hambatan menuju IKN. Saat ini, ada tiga segmen yang dikerjakan, yakni Seksi 3A Karangjoang-Kaltim Kariangau Terminal (KKT) sepanjang 12,66 kilometer, Seksi 3B KKT-Simpang Tempadung sepanjang 7,32 kilometer, dan Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,675 kilometer.
Progres pengerjaan ketiga proyek itu saat ini belum mencapai 6 persen lantaran sejumlah lahan belum dibebaskan. Sebelumnya, pemerintah menyatakan, salah satu masalahnya adalah anggaran yang belum tersedia. Kini, persoalan tersebut diklaim sudah menemukan jalan keluar.
”Tidak ada (kendala pembebasan lahan), tidak ada. Kemarin iya, tetapi hari ini sudah diinformasikan oleh Menteri PUPR sudah tidak ada masalah,” ujar Jokowi saat meninjau Proyek Jalan Tol Ibu Kota Nusantara, Segmen 3B, Ruas KKT Kariangau-Simpang Tempadung, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (22/2/2023).
Turut mendampingi dalam peninjauan ini, antara lain, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono serta Kepala Otorita IKN Bambang Susantono.
Tidak ada (kendala pembebasan lahan), tidak ada. Kemarin iya, tetapi hari ini sudah diinformasikan oleh Menteri PUPR sudah tidak ada masalah.
Melalui jalan tol dengan panjang sekitar 40 kilometer ini, durasi perjalanan dari Balikpapan menuju kawasan inti IKN bisa ditempuh sekitar 30 menit. Meski progressnya baru berupa pembukaan lahan dan pembebasan lahan, jalan tol ini ditargetkan rampung dibangun pada akhir 2024.
”Kita harapkan ini menjadi infrastruktur pertama yang dibangun dalam rangka pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN),” ujarnya.
Jalan tol yang digarap Kementerian PUPR ini akan tersambung dengan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, tepatnya di Km 11.
Dalam catatan Kementerian PUPR pada 16 Januari lalu, saat ini tengah diselesaikan Tol Akses IKN segmen 3A Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 12,66 kilometer, segmen 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung sepanjang 7,32 kilometer, dan segmen 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang.
Kita harapkan ini menjadi infrastruktur pertama yang dibangun dalam rangka pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pembebasan lahan proyek ini sempat terhenti beberapa bulan. Salah satu masalahnya adalah anggaran yang belum tersedia. Saat ini, masalah itu sudah menemui jalan keluar, yakni melalui Lembaga Manajemen Aset Negara.
”Maret nanti dibayar,” ujar Basuki.
Koridor satwa
Meski tidak melewati bagian inti hutan lindung, proyek tersebut bersisian dengan Hutan Lindung Sungai Wain. Kelompok Kerja (Pokja) Pesisir, organisasi nonpemerintah yang fokus di isu lingkungan dan pesisir, menemukan sejumlah pembukaan lahan untuk tol itu di hutan darat yang menyambungkan Hutan Lindung Sungai Wain dengan hutan pesisir.
Organisasi ini meminta pemerintah memperhatikan perilaku satwa yang memanfaatkan hutan itu untuk berpindah dari hutan lindung ke hutan di sekitarnya. Sebab, dari 64 jenis satwa yang hidup di Hutan Lindung Sungai Wain, 29 di antaranya berstatus dilindungi, salah satunya orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus) yang punya wilayah jelajah luas.
”Saat kami ke lapangan, berdasarkan penuturan sejumlah pekerja konstruksi, mereka sempat melihat siluet dengan ciri-ciri mirip orangutan. Tim kami juga menemukan sejumlah jejak orangutan,” ujar Direktur Eksekutif Pokja Pesisir Mappaselle di Balikpapan, Rabu (8/2/2023).
Saat kami ke lapangan, berdasarkan penuturan sejumlah pekerja konstruksi, mereka sempat melihat siluet dengan ciri-ciri mirip orangutan. Tim kami juga menemukan sejumlah jejak orangutan.
Hutan Lindung Sungai Wain pernah menjadi tempat pelepasliaran orangutan pada dekade 1990-an hingga awal tahun 2000-an. Untuk itu, Mappaselle mendorong pemerintah agar membuat koridor satwa dalam pembangunan jalan tersebut.
Tujuannya, untuk menjadi penghubung antara hutan lindung dan hutan di pesisir.
Ia merekomendasikan sejumlah opsi. Misalnya, jika ada lahan yang berbukit, bukit-bukit itu tidak perlu dikepras, tetapi dijadikan terowongan untuk satwa melintas. Dari penelusuran timnya, mereka menemukan beberapa anak sungai sudah dibuka sehingga menimbulkan genangan.
Menurut Mappaselle, sungai yang ada hendaknya dipertahankan agar satwa yang terbiasa menggunakan sumber air tersebut tetap bisa memanfaatkannya. Ia juga berharap agar koridor satwa ini dijaga sejak proses pembangunan, tidak hanya ketika proyek jalan sudah selesai, baru kemudian dibangun koridor satwa.
”Supaya kelak tidak ada konflik satwa dengan manusia. Agar tidak membahayakan pengguna jalan itu nantinya, juga menghindari adanya migrasi satwa ke permukiman warga,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengingatkan supaya pembangunan kota baru IKN menghadirkan konsep lingkungan. Oleh karena itu, sekecil apa pun yang berkaitan dengan lingkungan harus diperhatikan. (INA/CIP)