Alami Fraktur di Punggung dan Tangan, Kapolda Jambi Dirujuk ke Jakarta
Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dan ajudannya diterbangkan ke Jakarta untuk dirawat di RS Polri Kramatjati. Kondisi keduanya dinilai parah sehingga membutuhkan penanganan khusus.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Tim dokter merujuk Kepala Kepolisian Daerah Jambi Inspektur Jenderal Rusdi Hartono ke Jakarta demi mendapatkan penanganan lebih baik. Kondisi fraktur pada tangan kanan dan punggungnya dianggap mengkhawatirkan sehingga perlu ditangani khusus.
Rusdi sempat dirawat satu malam di Rumah Sakit Bhayangkara Jambi. Rabu (22/2/2023) pukul 14.00, ia dibawa ke dalam ambulans untuk menuju Bandara Sultan Thaha. Dari sana, Rusdi diterbangkan menuju Jakarta untuk selanjutnya dirawat di RS Polri Kramatjati.
Selain Rusdi, tim dokter juga merujuk Adit yang merupakan ajudan Kapolda ke Jakarta. Adit mengalami masalah pada tulang matanya yang mengalami keretakan.
Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Inspektur Jenderal Asep Hendradiana mengatakan telah mengecek satu per satu para korban insiden helikopter rombongan Kapolda Jambi yang berjumlah delapan orang. Dokter memutuskan untuk merujuk dua di antara mereka ke Jakarta.
Rusdi dan Adit dinilai memerlukan penanganan khusus di RS Polri Kramatjati. ”Kapolda dan ajudannya dibawa siang ini sekitar ke Jakarta,” katanya.
Insiden yang dialami rombongan Kapolda Jambi terjadi di tengah penerbangan menuju Kerinci pada Minggu (19/2/2023) pagi. Cuaca buruk menghadang mengakibatkan heli mendarat darurat di sebuah bukit di kawasan rimba Taman Nasional Kerinci Seblat. Para penumpang serta awak heli mengalami luka-luka. Mereka terdiri dari Kapolda Irjen Rusdi Hartono, Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Andri Ananta, Direktur Kepolisian Air dan Udara Komisaris Besar Michael Mumbunan, Koorspri Komisaris Aryani, ajudan Kapolda bernama Adit, serta 3 awak heli, yakni Ajun Komisaris Ali, Ajun Komisaris Amos, dan Aipda Susilo.
Atas nama pimpinan Polri, saya mengucapkan terima kasih. (Jenderal Listyo Sigit Prabowo)
Setelah sempat tertunda akibat cuaca buruk, evakuasi akhirnya berhasil dilakukan pada Selasa sore.
Ibunda Adit, Sumarlina, yang turut melepas keberangkatan anaknya ke Jakarta, berharap Adit dapat kembali pulih sediakala. ”Kata dokter, di pelipis matanya retak sehingga harus dirawat khusus,” ujarnya.
Ia pun menceritakan perihal pendaratan darurat yang dialami heli itu yang baru diketahuinya pada Minggu siang. ”Adit sempat bilang ke istrinya bahwa heli mendarat darurat,” katanya.
Terima kasih
Sementara itu, sebelum bertolak ke Jakarta, Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo memberi apresiasi khusus dengan secara langsung menemui tim gabungan evakuasi. ”Atas nama pimpinan Polri, saya mengucapkan terima kasih,” kata Sigit sembari menyalami satu per satu anggota tim evakuasi gabungan di Bandara Sultan Thaha.
Ia menyebut proses evakuasi tidaklah mudah. Apalagi, tim gabungan berjibaku di tengah cuaca ekstrem dan medan evakuasi yang berat. Ia mengatakan, berkat kerja sama dan ketangguhan tim, evakuasi akhirnya membuahkan hasil.