Helikopter yang Bawa Rombongan Kapolda Jambi Diklaim Laik Terbang
Helikopter yang membawa rombongan Kepala Kepolisian Daerah Jambi dan jatuh di Kabupaten Kerinci, Minggu (19/2/2023), disebut dalam kondisi laik terbang. Sebelum digunakan, helikopter tersebut sudah diperiksa.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·4 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Helikopter yang membawa rombongan Kepala Kepolisian Daerah Jambi dan jatuh di Kabupaten Kerinci, Minggu (19/2/2023), diklaim dalam kondisi laik terbang. Sebelum digunakan, helikopter itu juga disebut sudah menjalani pemeriksaan.
Kepala Bidang Humas Polda Jambi Komisaris Besar Mulia Prianto mengatakan, helikopter tersebut telah diperiksa oleh tim udara Polda Jambi sebelum digunakan. Berdasarkan hasil pemeriksaan, helikopter tersebut dinyatakan laik terbang.
”Heli tersebut terakhir digunakan minggu lalu oleh Karo Ops (Kepala Biro Operasional Polda Jambi). Heli masih dipakai. Kondisi bagus,” ujar Mulia, Senin (20/2/2023).
Sebelumnya diberitakan, helikopter yang mengangkut Kapolda Jambi Inspektur Jenderal Rusdi Hartono dan rombongan dilaporkan jatuh di Kabupaten Kerinci. Setelah kecelakaan itu, muncul pertanyaan tentang kelaikan helikopter tersebut.
Selain menyebut helikopter itu laik terbang, Mulia juga mengklaim helikopter tersebut bukan jatuh, melainkan mendarat darurat. Namun, berdasarkan video yang diambil korban di lokasi, tampak sejumlah peralatan di helikopter itu terserak di tanah.
Para korban dalam posisi tidak bisa bangun diduga karena kaki patah. Selain itu, para korban tersebut terlihat mengalami pendarahan. Rusdi juga dilaporkan mengalami patah tangan kanan.
Mulia menyebut, kecelakaan tersebut diduga disebabkan oleh cuaca buruk. Saat kejadian, di wilayah tersebut memang dilaporkan dilanda hujan dan berkabut.
Helikopter yang mengalami kecelakaan itu merupakan helikopter jenis Super Bell 3001. Helikopter milik Polri tersebut terbang dari Bandara Sultan Thaha, Jambi, menuju Bandara Depati Parbo di Kerinci pada Minggu pukul 09.25 WIB dengan membawa delapan orang.
Selain Rusdi, ada Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi Komisaris Besar Andri Ananta, Direktur Kepolisian Air dan Udara Polda Jambi Komisaris Besar Michael Mumbunan, Koordinator Staf Pribadi (Koorspri) Kapolda Jambi Komisaris Aryani, dan ajudan Kapolda Jambi bernama Adit. Helikopter itu diawaki tiga orang, yakni Ajun Komisaris Ali, Ajun Komisaris Amos, dan Aipda Susilo.
Rombongan itu melakukan kunjungan itu dalam rangka peresmian Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Kerinci dan pengamanan kunjungan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla ke Kerinci. Namun, sebelum sampai ke lokasi, helikopter itu jatuh di sebuah bukit.
Kepala Seksi Perlindungan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat Wira mengatakan, lokasi jatuhnya helikopter itu berada di Bukit Pandan, Desa Tamiai, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci.
Lokasi jatuhnya helikopter itu berada di dalam zona rimba Taman Nasional Kerinci Seblat. ”Berada di ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut. Suhu di sana cukup dingin dan bertopografi curam. Vegetasinya pun masih sangat rapat,” ujar Wira.
Dengan kondisi tersebut, Wira menyebut, proses pencarian para korban diperkirakan bakal menghadapi tantangan besar. Jarak lokasi kecelakaan itu dengan permukiman terdekat sebenarnya hanya sekitar 4 kilometer. Namun, untuk sampai ke lokasi, tim harus melewati dua bukit dengan kelerengan curam.
Jika ditempuh dengan jalan darat, dibutuhkan waktu sekitar sehari untuk mencapai lokasi. ”Tim kami sebanyak delapan orang sudah masuk dalam tim darat yang bertugas mencari para korban. Mereka sudah bergerak sejak Minggu siang,” kata Wira.
Evakuasi udara
Mulia menambahkan, pencarian korban diupayakan lewat dua jalur, yakni darat dan udara. Namun, proses evakuasi diprioritaskan lewat jalur udara. Saat ini, sudah ada tiga helikopter yang bersiap menuju lokasi.
Selain itu, ada bantuan satu helikopter lagi dari Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri. Helikopter itu sudah dilengkapi tim SAR. ”Timnya diperkirakan tiba Senin ini pukul 08.30,” kata Mulia.
Pada Senin sekitar pukul 07.30, salah satu tim udara juga telah menemukan lokasi korban. Tim menyalurkan bantuan makanan dan minuman dari udara. Tim itu masih kesulitan untuk mendarat di lokasi kecelakaan karena kondisi vegetasi di bukit tersebut sangat rapat.
Lokasi jatuhnya helikopter itu berada di dalam zona rimba Taman Nasional Kerinci Seblat.
Untuk mendukung upaya evakuasi udara, telah disiapkan sebuah lapangan di Kabupaten Merangin. Titik tersebut merupakan jarak terdekat untuk menjangkau korban dari jalur udara.
Komandan Resor Militer 042 Garuda Putih Brigadir Jenderal Supriono menambahkan, upaya evakuasi juga didukung tim dari TNI yang berupaya menjangkau lokasi dari jalur darat. ”Tim berupaya mencapai titik lokasi. Memang kondisinya di sana sedang hujan lebat,” katanya.