Tempat membaca di sekolah tidak hanya di perpustakaan, tetapi juga di Pojok Baca. Fasilitas Pojok Baca disalurkan PertaLife Insurance di Kuta, Badung, Bali, sebagai bentuk CSR pendidikan melalui program Literasi Membaca.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Sebanyak enam sekolah dasar di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, kini dilengkapi tempat membaca di luar ruangan. Tempat membaca yang dinamakan Pojok Baca itu melengkapi keberadaan perpustakaan sekolah yang sudah ada di tiap-tiap sekolah dasar tersebut.
Fasilitas Pojok Baca berupa rak buku dan buku bacaan untuk enam sekolah dasar di Gugus 3 Kuta, Badung, itu mulai dari SD Nomor 1 Kuta sampai SD Nomor 6 Kuta, diserahkan PT Perta Life Insurance (PertaLife Insurance) sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan (CSR) di bidang pendidikan melalui program Literasi Membaca. Seremoni penyerahan paket Pojok Baca dari PertaLife Insurance diselenggarakan di SD Nomor 3 Kuta, Badung, Jumat.
Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar di Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Badung Rai Twistyanti menyambut positif penyerahan paket Pojok Buku bagi sekolah-sekolah dasar di Kecamatan Kuta dan dukungan peningkatan literasi dan numerasi bagi murid dan guru melalui program Literasi Membaca dari PertaLife Insurance. Rai mengungkapkan, PertaLife Insurance sebagai perusahaan memberikan perhatian pada pemberdayaan sumber daya manusia (SDM).
”Kami mengapresiasi PertaLife Insurance dengan program Literasi Membaca dan pemberian Pojok Baca di sekolah dasar. Bantuan ini meringankan beban pemerintah daerah,” kata Rai serangkaian penyerahan CSR PertaLife Insurance di SD Nomor 3 Kuta, Kuta, Badung, Jumat.
Rai juga menyarankan pihak PertaLife Insurance agar mendaftarkan program-program tanggung jawab sosial perusahaan, yang dijalankan dan disiapkan, ke Sekretariat Daerah Kabupaten Badung agar penyaluran CSR terdata dan pemerintah daerah dapat mengapresiasi perusahaan pemberi CSR.
Penyaluran CSR dalam bentuk Pojok Baca sebagai program Literasi Membaca juga diapresiasi Ni Luh Gde Sri Mediastuti, anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Badung. Mediastuti menyatakan, program Literasi Membaca dari PertaLife Insurance bersama Yayasan Kembali Sekolah menjadi bentuk penguatan literasi dan pembentukan karakter di sekolah.
”Penguatan literasi dan pembentukan karakter bukan hanya ditujukan kepada murid, juga kepada guru dan orangtua,” kata Mediastuti ketika menghadiri acara penyerahan CSR Literasi Membaca dan Pojok Buku di SD No 3 Kuta, Badung.
Pengembangan dan penguatan literasi dan numerasi di sekolah juga menjadi program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Melalui program Kampus Mengajar, Kemendikburistek melibatkan peran aktif mahasiswa membantu guru-guru dalam mengajar di sekolah-sekolah.
Sebanyak 21.045 mahasiswa peserta program Kampus Mengajar Angkatan 5 akan membantu guru-guru dan peserta didik di 5.093 sekolah di berbagai daerah. Dari siaran pers Kemendikbudristek, Jumat, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengajak mahasiswa peserta program Kampus Mengajar Angkatan 5 agar berani meninggalkan zona nyaman mereka dan berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Direktur Utama PT Perta Life Insurance Hanindio W Hadi mengatakan, PertaLife Insurance berkewajiban menjalankan CSR. Anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero) dan PT Timah Tbk tersebut menjalankan empat pilar program CSR, yakni pendidikan, lingkungan, pemberdayaan perempuan dan anak, dan kesehatan. Hanindio menyatakan, PertaLife Insurance melanjutkan penyaluran CSR di bidang pendidikan untuk wilayah Kuta, Badung, dan tahun ini melalui program Literasi Membaca.
”Kami bekerja sama dengan Kembali Sekolah Foundation untuk membantu pengembangan karakter anak didik, guru, dan orangtua,” kata Hanindio.
Pada penyaluran program setahun lalu, PertaLife Insurance mendukung program pembentukan karakter. Tahun 2023, PertaLife Insurance melanjutkannya melalui program Literasi Membaca dan menyediakan Pojok Baca di enam sekolah dasar di Kuta.
”Program Literasi Membaca ini sebagai upaya mendorong anak-anak agar gemar dan lebih rajin membaca sehingga membentuk generasi yang memiliki minat baca yang baik. Kami menyediakan rak dan bukunya. Buku-buku disumbangkan karyawan PertaLife Insurance,” kata Hanindio. ”Kenapa di Kuta? Sebab, Kuta bukan hanya milik Indonesia, melainkan sudah menjadi milik internasional,” ujar Hanindio, menambahkan.
Selain menyerahkan bantuan paket Pojok Baca di enam sekolah dasar di Kuta, Badung, PertaLife Insurance juga memantau pelaksanaan program CSR tersebut dan menyediakan pelayanan konsultasi program. Hanindio menyatakan, membaca adalah penting. Meski sudah tersedia perpustakaan sekolah, fasilitas Pojok Baca di luar ruangan akan memberikan suasana berbeda dengan perpustakaan di dalam ruangan. ”Mudah-mudahan anak-anak akan semakin rajin membaca,” kata Hanindio.
Pimpinan Yayasan Kembali Sekolah Arya Hindrarprayoga mengatakan, sudah banyak perusahaan menyalurkan CSR ke sekolah, tetapi bantuan lebih sering berbentuk infrastruktur dan masih sedikit bantuan penguatan keterampilan lunak (soft skill), termasuk pengembangan dan penguatan karakter.
Arya menyebutkan, pihaknya bersama PertaLife Insurance berupaya mendorong dan menumbuhkan minat membaca di kalangan murid dan guru dengan menyediakan fasilitas tempat dan buku bacaan di luar gedung perpustakaan.
”Murid ataupun guru dapat memanfaatkan fasilitas Pojok Baca dengan suasana lebih nyaman dan santai dibandingkan berada di dalam perpustakaan,” kata Arya.