Cerdas Berliterasi Digital, Beretika di Media Sosial
Masifnya penggunaan internet dan media sosial di Indonesia perlu disertai dengan pemahaman dan kecerdasan yang baik supaya tidak terjebak berita bohong atau hoaks.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Peserta menonton tayangan materi yang dipaparkan Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra dalam seminar literasi digital Auditorium Widya Sabha Universitas Udayana, Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Kamis (16/2/2023). Universitas Udayana bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) dan harian Kompas menggelar seminar literasi digital bertajuk Sustainable Energy Transition and Sustainable Media di Kampus Universitas Udayana.
BADUNG, KOMPAS — Masifnya pengguna internet dan media sosial di Indonesia perlu disertai pemahaman dan kecerdasan menggunakan media sosial. Dengan demikian, masyarakat di Indonesia dapat memaksimalkan pemanfaatan kecanggihan teknologi informasi, termasuk media sosial, dengan beradab dan beretika.
Sekitar 73,7 persen atau tidak kurang 204,7 juta orang dari total 277,7 juta penduduk Indonesia dinyatakan sebagai pengguna internet. Terdapat sekitar 191,4 juta orang di Indonesia menjadi pengguna media sosial. Jumlah yang sangat besar itu mengindikasikan Indonesia berada dalam era revolusi teknologi informasi.
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Rektor Universitas Udayana I Nyoman Gde Antara (kedua dari kiri) memberikan pemaparan seminar literasi digital bertajuk Sustainable Energy Transition and Sustainable Media di lobi Auditorium Widya Sabha Universitas Udayana, Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Kamis (16/2/2023). Universitas Udayana bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) dan harian Kompas menggelar seminar literasi digital itu.
Ketika memberikan sambutan dalam pembukaan seminar literasi digital bertajuk ”Sustainable Energy Transition and Sustainable Media” di gedung Auditorium Widya Sabha Universitas Udayana, Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Kamis (16/2/2023), Rektor Universitas Udayana I Nyoman Gde Antara mengatakan pentingnya beradaptasi dan beretika dalam berinteraksi di media sosial. Antara menyebutkan, kemampuan mengenali informasi ataupun berita dengan memilih dan memilah informasi dan berita berdasar sumber akan menghindarkan dari perangkap penyebaran informasi sesat atau berita bohong.
”Pastikan informasi yang didapatkan berdasarkan dari sumber yang dipercaya,” kata Antara dalam pembukaan seminar literasi yang diselenggarakan PT Pertamina (Persero) bersama Universitas Udayana dan harian Kompas itu.
Antara turut sebagai pembicara dalam seminar literasi digital bersama Direktur Utama dan CEO PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Pemimpin Redaksi Harian Kompas-Kompas.id Sutta Dharmasaputra. Seminar literasi digital yang dimoderatori staf senior Wakil Pemimpin Umum Kompas Ayu Kartika Indarti itu digelar secara hibrida, yakni secara langsung di Auditorium Widya Sabha Universitas Udayana di Jimbaran dan juga secara daring melalui Webex.
Dalam acara itu, Nicke menyerahkan dukungan Pertamina bagi sivitas akademika Universitas Udayana berupa akses berlangganan Kompas.id selama satu tahun untuk 1.000 orang. Penyediaan akses berlangganan Kompas.id sebagai bentuk dukungan literasi digital juga dilaksanakan Pertamina dalam rangkaian kegiatan seminar literasi digital di sejumlah kampus lain.
Terkait hal itu, Antara menyatakan apresiasinya atas dukungan berlangganan Kompas.id. Hal itu dinilai sebagai bagian dari upaya kalangan sivitas akademika mengakses sumber informasi tepercaya dan berkualitas.
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra (kiri) mengapresiasi penyerahan dukungan Pertamina bagi sivitas akademika Universitas Udayana berupa akses berlangganan Kompas.id, yang diberikan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (tengah) kepada Rektor Universitas Udayana I Nyoman Gde Antara (kanan) seusai pembukaan seminar literasi digital di Auditorium Widya Sabha Universitas Udayana, Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Kamis (16/2/2023).
Adapun dalam pemaparannya yang berjudul ”Post Truth dan Tantangan Menemukan Kebenaran Informasi”, Antara mengatakan, teknologi informasi memberikan manfaat dalam mengatasi kendala dan membuka peluang dalam pengembangan potensi apabila digunakan secara benar. Kemajuan teknologi informasi memberikan peluang bagi masyarakat untuk memperoleh informasi dan membuka akses pendidikan berkualitas. Teknologi informasi juga membantu pengembangan sektor ekonomi digital sehingga pemanfaatan teknologi informasi akan membantu kesejahteraan masyarakat.
Literasi digital memberikan kemampuan memaksimalkan dampak positif kemajuan teknologi informasi tersebut. ”Sekeren apa pun kita dalam berdigital, kita tetap makhluk sosial yang harus memiliki etika,” kata Antara.
Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra mengatakan, kemajuan teknologi informasi juga memudahkan tersebarnya informasi. Sutta menyebut saat ini era labirin informasi karena begitu banyaknya informasi yang beredar.
”Persoalannya, informasi yang tersebar luas belum tentu penting, benar, dan bermanfaat,” kata Sutta. ”Karena itu, edukasi melalui literasi digital penting dalam memilah informasi.”
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Rektor Universitas Udayana I Nyoman Gde Antara (kiri) mendampingi Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra (tengah) dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (kedua dari kanan) ketika meninjau pameran di depan lobi Auditorium Widya Sabha Universitas Udayana, Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Kamis (16/2/2023). Universitas Udayana bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) dan harian Kompas menggelar seminar literasi digital bertajuk Sustainable Energy Transition and Sustainable Media di Kampus Universitas Udayana, Kamis (16/2/2023).
Sebelumnya, Dirut dan CEO PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memaparkan, Indonesia sangat berpeluang menjadi negara maju karena memiliki potensi sumber daya alam sangat besar dan melimpah serta berada di posisi strategis. Nicke menyebut Indonesia juga menjadi pemain kunci di tingkat global dalam strategi transisi energi dan dekarbonisasi.
Sebagai badan usaha milik negara di sektor energi, menurut Nicke, Pertamina bertanggung jawab dan berkomitmen untuk berkontribusi bagi negara dalam menjalankan kebijakan ketahanan energi, menyeimbangkan kebutuhan ekonomi, dan memastikan keberlanjutan transisi energi bersih.
”Peran strategis Pertamina dalam penyediaan energi untuk memastikan ketahanan energi, mengoptimalkan sumber daya dalam negeri untuk kemandirian energi, dan keberlanjutan transisi energi menuju target net zero emission,” kata Nicke dalam seminar itu.
Nicke juga menyatakan Pertamina mendukung pengembangan dan pemajuan sumber daya manusia, termasuk melalui program seminar literasi digital bersama harian Kompas sebagai upaya membangun dan menyiapkan pemimpin-pemimpin masa depan Indonesia. Menurut Nicke, literasi digital menjadi bagian upaya mengembangkan potensi anak muda Indonesia sehingga generasi muda menjadi bagian penyelesaian masalah, bukan sebagai bagian dari masalah.
Pemaparan dari para narasumber seminar mendapat tanggapan positif dari peserta seminar. Dalam sesi diskusi muncul pertanyaan dari peserta, di antaranya mengenai literasi digital bagi kalangan orang tua dan tentang respons Indonesia menyikapi tantangan dari negara lain dalam upaya Indonesia menuju kemandirian energi.