Cuaca yang kurang bersahabat dan banjir yang terjadi di daerah lain diperkirakan menjadi salah satu faktor penyebab tingginya harga jual gabah di Malang.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
Seorang petani di Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (15/2/2023), tengah menjemur gabah hasil panen beberapa hari sebelumnya.
MALANG, KOMPAS — Harga gabah pada musim panen pertama 2023 di Kabupaten Malang, Jawa Timur, lebih tinggi dibanding panen sebelumnya. Cuaca yang kurang bersahabat dan banjir yang terjadi di daerah lain diperkirakan menjadi salah satu faktor penyebab tingginya harga jual gabah di tempat itu.
Beberapa petani saat ditemui, Rabu (15/2/2023), menyatakan, harga jual gabah Rp 500.000 per kuintal (kw), bahkan di kecamatan lain ada yang sampai Rp 600.000 per kw. Padahal, saat panen sebelumnya harga gabah berkisar Rp 450.000-Rp 460.00 per kw.
Dari pantauan di lapangan, musim panen di Malang kali ini kembali tidak serentak. Di wilayah Kecamatan Singosari, Karangploso, dan Pakisaji, misalnya, ada petani yang telah selesai panen, sudah tanam beberapa pekan lalu, baru menyiapkan lahan garapan, jelang panen, tanaman masih hijau (bulir padi belum keluar), dan sedikit sisanya tengah panen.
”Di daerah sini harga jual gabah sampai Rp 6.000 per kilogram (kg) atau Rp 600.000 per kw, sedangkan panen kemarin hanya Rp 4.000-an per kg,” kata Sutamaji (60), salah satu petani di Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, yang diamini beberapa petani lainnya.
Membaiknya harga kali ini, menurut Sutamaji berbanding lurus dengan produksi padi yang dia peroleh. Jika musim tanam sebelumnya ada serangan wereng, panen kali ini hasilnya lebih bagus. Dari lahan seluas 1.200 meter persegi, dia mendapatkan hasil 4 kuintal.
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
Suasana lahan persawahan di Desa Langlang, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (15/2/2023). Seusai panen, tak semua petani kembali menanam padi. Sebagian dari mereka menanam komoditas lain, termasuk palawija.
”Sebelumnya saya tidak panen karena serangan wereng. Sekarang aman, tidak ada serangan. Sedangkan terkait cuaca ada pengaruhnya jika hujan turun malam. Dampaknya bulir padi menjadi yang tengah njebul (muncul) menjadi kosong tidak berisi. Namun, jika hujan malam saat padi sudah njebul tidak masalah,” ujarnya.
Membaiknya harga jual gabah dibenarkan M Rokhim (58), salah satu petani di Desa Langlang, Kecamatan Singosari. Menurut dia, harga jual gabah di wilayahnya Rp 500.000 per kw. Angka ini lebih bagus dibanding sebelumnya yang hanya Rp 450.000-Rp 460.000 per kw.
Di daerah sini harga jual gabah sampai Rp 6.000 per kilogram (kg) atau Rp 600.000 per kw, sedangkan panen kemarin hanya Rp 4.000-an per kg
Pada kesempatan ini, Sutamaji, M Rokhim, dan petani lain juga masih mengeluhkan terbatasnya pupuk bersubsidi, khususnya dalam dua kali musim tanam terakhir, sedangkan pupuk nonsubdisi harganya tinggi. Saat ini harga pupuk subsidi Rp 120.000-Rp 125.000 per zak ukuran 50 kg. Adapun harga pupuk nonsubdisi di atas Rp 450.000 per zak.
Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang Avicenna M Saniputera berharap, membaiknya harga jual gabah bisa terus bertahan sehingga menguntungkan petani.
Menurut dia, sejauh ini pengaruh cuaca bagi petani di Malang relatif kecil. ”Pengaruh cuaca tidak signifikan. Ya, ada pengaruh, tetapi sedikit. Produksi padi kami sampai Desember kemarin (sepanjang 2022) 500.000 ton gabah kering panen, sedangkan kebutuhan 420.000 ton sehingga kami surplus 80.000 ton,” ujarnya.
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
Suasana persawahan di Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur, yang baru saja ditanami padi, Senin (22/8/2022)
Disinggung soal pupuk bersubsidi yang menjadi keluhan petani, Avicenna berharap petani bisa memanfaatkan pupuk organik sebagai solusi. Selama ini petani sudah tidak asing memanfaatkan pupuk organik, baik dari kandang maupun kompos.
Seperti diketahui, kebutuhan petani dan pupuk yang tersedia masih timpang. Presiden Joko Widodo menyebut kebutuhan pupuk secara nasional 13,5 juta ton per tahun, tetapi yang terpenuhi belum mencukupi. (Kompas.id/Presiden Resmikan Pabrik Pupuk NPK di Aceh/10 Februari 2023) .
”Sekarang juga ada biosaka yang bisa dimanfaatkan petani. Kami sedang melakukan uji coba di Balai Penyuluhan Pertanian Karangploso. Kami juga lakukan penelitian lebih lanjut dengan uji coba di 33 kecamatan,” katanya.
Biosaka merupakan larutan (perasan) dedaunan atau rerumputan yang menjadi elisator dan mampu memacu performa pertumbuhan tanaman.
Menurut Avicenna, banyak manfaat yang didapat petani jika memanfaatkan biosaka. Manfaat itu, antara lain mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia hingga 50 persen, mengurangi biaya produksi 7 persen, dan menaikkan keuntungan petani hingga 50 persen.