BMKG Kembali Keluarkan Peringatan Terkait Cuaca Buruk
Banjir melanda Parepare dan Barru yang menyebabkan dua orang tewas pekan lalu. Kini, BMKG kembali mengeluarkan peringatan terkait potensi hujan lebat hingga sangat lebat di Sulawesi Selatan. Warga diminta waspada.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah IV Makassar kembali mengeluarkan peringatan terkait cuaca buruk. Hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat diperkirakan terjadi selama lima hari ke depan. Sejumlah daerah diminta meningkatkan kewaspadaan.
Peringatan ini dikeluarkan di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (10/2/2023) sore. Dalam rilis yang dikeluarkan BMKG disebutkan bahwa saat ini terpantau adanya tekanan rendah di Australia utara yang mengindikasikan kecepatan angin dan membentuk daerah konvergensi.
intra-seasonal
Karena fenomena ini, diperkirakan pada Minggu-Kamis (12-16/2/2023) akan terjadi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat di Sulawesi Selatan. Daerah yang perlu diwaspadai adalah Sulsel bagian barat yang meliputi Kabupaten Pinrang, Barru, Pangkep, Maros, Takalar, Kota Parepare, dan Makassar.
Selain itu, Sulsel bagian tengah yang meliputi Kabupaten Sidrap, Soppeng, dan Gowa. Di Sulsel bagian timur meliputi Bone dan Sinjai. Angin kencang juga berpotensi terjadi di Sulsel bagian barat dan selatan.
Dalam peringatannya, BMKG juga menyebut gelombang setinggi 1,25-2,5 meter akan terjadi di perairan Parepare, Spermonde, perairan barat dan timur Kepulauan Selayar, Teluk Bone bagian utara dan selatan, Laut Flores bagian utara dan barat, serta wilayah perairan lainnya.
Gelombang dengan ketinggian hingga 4 meter juga diperkirakan terjadi di Selat Makassar bagian selatan, perairan Spermonde di Pangkep bagian barat, dan perairan Spermonde di Makassar bagian selatan, serta Laut Flores bagian timur.
Baca juga:
Sebelumnya, pada Kamis (2/2/2023), hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di Kota Parepare dan Kabupaten Barru menyebabkan banjir. Luapan air bah membuat belasan rumah terseret, dua warga meninggal, ribuan warga terdampak, dan sebagian warga mengungsi. Saat ini, sebagian warga yang rumahnya rusak parah masih mengungsi di rumah kerabat.
Bencana banjir, longsor, dan angin kencang melanda Sulsel sejak Desember lalu. Hingga saat ini masih banyak daerah yang belum menuntaskan penanganan dampak bencana.
Jumat siang, di Takalar, Gubernur Sulsel A Sudirman Sulaiman menyerahkan bantuan rehabilitasi rumah yang terdampak bencana akibat hujan deras dan angin kencang sepanjang Desember hingga Januari lalu. Bantuan sebesar Rp 1,6 miliar diberikan kepada Pemkab Takalar untuk merehabilitasi 228 rumah yang rusak sedang hingga berat dan membangun 17 rumah baru.
”Kami telah menyerahkan bantuan untuk rehabilitasi rumah terdampak banjir, angin kencang, dan abrasi. Semoga bisa dimanfaatkan dengan baik untuk penanganan dampak bencana,” kata Sudirman.