Diresmikan Presiden, Terminal Amplas Jadi Simbol Peradaban Baru Transportasi Sumut
Presiden Jokowi meresmikan Terminal Amplas di Medan. Terminal dengan fasilitas modern itu menjadi simbol peradaban baru transportasi di Sumut. Sebelum direvitalisasi, terminal itu kumuh dan banyak aksi premanisme.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
KOMPAS/NIKSON SINAGA
Presiden Joko Widodo meresmikan Terminal Amplas Tipe A yang baru direnovasi menjadi lebih modern, di Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (9/2/2023). Terminal Amplas dengan fasilitas dan layanan modern menjadi peradaban transportasi massal baru di Kota Medan.
MEDAN, KOMPAS — Presiden Joko Widodo, Kamis (9/2/2023), meresmikan Terminal Amplas di Kota Medan, Sumatera Utara, yang telah selesai direvitalisasi. Terminal dengan fasilitas modern itu menjadi simbol peradaban baru transportasi di Sumut. Sebelum direvitalisasi, Terminal Amplas sangat kumuh dan banyak aksi premanisme sehingga ditinggalkan penumpang dan perusahaan otobus.
”Fasilitas yang namanya terminal bus harus yang baik, yang bersih, yang nyaman, tidak seperti terminal yang lalu-lalu, kotor, yang banyak premannya. Siapa yang mau naik bus kalau hal tadi masih terjadi,” kata Presiden saat peresmian. Dalam acara itu, Presiden sekaligus meresmikan Terminal Tanjung Pinggir, Pematang Siantar, Sumut.
Presiden menyebut, Terminal Amplas menjadi peradaban baru transportasi di Sumut. Terminal tersebut dibangun dengan fasilitas pendanaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp 43 miliar. Terminal dibangun oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) setelah lahan Terminal Amplas diserahkan Pemerintah Kota Medan.
Dalam acara itu, Presiden juga sempat mengecek sejumlah fasilitas di Terminal Amplas, misalnya, tempat penjualan tiket, pusat informasi, ruang laktasi, dan tempat bermain anak. Selain memiliki beragam fasilitas, semua ruangan Terminal Amplas juga dilengkapi penyejuk udara.
Masyarakat beraktivitas di Terminal Amplas Tipe A yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (9/2/2023). Terminal Amplas dengan fasilitas dan layanan modern menjadi peradaban transportasi massal baru di Kota Medan.
Terminal Tipe A itu juga dilengkapi ruang tunggu, tempat makan dan minum, pusat oleh-oleh, klinik kesehatan, hingga toilet yang bersih. Selain itu, terdapat tangga berjalan menuju lantai dua tempat transit menuju bus Trans-Deli.
Presiden mengatakan, kemacetan sekarang ini tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di kota-kota besar lain, seperti Medan, Bandung, Surabaya, Makassar, dan lainnya. Oleh karena itu, pembangunan transportasi publik harus disiapkan dari sekarang. Selain membangun terminal-terminal yang nyaman dan aman, jaringan moda transportasi terpadu juga harus dibangun.
Presiden juga mendorong masyarakat mengutamakan penggunaan transportasi massal, misalnya, bus antarkota dan bus antarpulau. Di Jakarta sudah ada moda raya terpadu (MRT) dan akan dioperasikan LRT (kereta api ringan) dan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Presiden pun meminta agar kota-kota besar lain mulai merencanakan pembangunan LRT, MRT, dan moda transportasi massal lainnya. ”Kalau tidak, nanti kedahuluan macet. Jalan tidak bisa dilebarkan dan akhirnya semua orang sangat bergantung pada yang namanya kendaraan pribadi,” ujar Presiden.
KOMPAS/NIKSON SINAGA
Presiden Joko Widodo meresmikan Terminal Amplas Tipe A yang baru direnovasi menjadi lebih modern, di Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (9/2/2023). Terminal Amplas dengan fasilitas dan layanan modern menjadi peradaban transportasi massal baru di Kota Medan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan Terminal Amplas dan Terminal Tanjung Pinggir dibiayai SBSN sebagai upaya Kementerian Keuangan untuk bisa membiayai sejumlah pembangunan transportasi massal. ”Saat ini kita baru mengembangkan sebagian lahan Terminal Amplas. Sebagian lagi bisa dibangun bekerja sama dengan swasta,” katanya.
Jika Terminal Amplas bisa beroperasi kembali, Budi menyebut, konektivitas di dalam Kota Medan serta antarkota di Sumut akan terkonsolidasi oleh transportasi antarmoda yang jauh lebih baik. Modernisasi angkutan darat juga akan terus ditingkatkan melalui penjualan tiket daring dan penetapan jadwal keberangkatan yang lebih baik.
Kemenhub juga akan meminta semua loket bus di Medan untuk masuk kembali ke dalam Terminal Amplas. Dalam beberapa tahun terakhir ini, perusahaan otobus sudah keluar dari terminal tersebut dan membuka loket penjualan tiket di sekitar Jalan Sisingamangaraja XII. Bus-bus besar juga berangkat dan tiba dari loket bus di pinggir jalan itu sehingga sering memicu kemacetan panjang di sekitar jalan.
Fasilitas yang namanya terminal bus harus yang baik, yang bersih, yang nyaman, tidak seperti terminal yang lalu-lalu, kotor, yang banyak premannya.
KOMPAS/NIKSON SINAGA
Suasana peresmian Terminal Amplas Tipe A yang baru direnovasi menjadi lebih modern, di Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (9/2/2023). Peresmian dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.
Mandor perusahaan otobus PT Rapi, Edison Situmeang, mengatakan, selama beberapa hari terakhir, mereka telah membuka loket dan memberangkatkan bus di Terminal Amplas. Namun, mereka masih tetap membuka loket di Jalan Sisingamangaraja karena masih banyak penumpang yang datang ke sana.
”Belum semua orang tahu kalau Terminal Amplas ini sudah berubah. Sebelumnya, kan, banyak premanisme di sini. Ketika penumpang turun dari angkot bisa langsung dikerumuni belasan orang untuk menawarkan tiket. Dalam beberapa hari kami di sini, hal itu sama sekali tidak terjadi lagi,” kata Edision.
Edison berharap aspek keamanan penumpang menjadi prioritas dalam pengelolaan Terminal Amplas ke depan. Ia juga meminta supaya kenyamanan dan layanan yang sudah dibangun bisa tetap dipertahankan. Ia mengapresiasi terminal yang tersambung dengan Trans-Deli, angkutan kota, stasiun kereta api, dan Bandara Kualanamu.