logo Kompas.id
NusantaraPeternak Babi yang Merasa...
Iklan

Peternak Babi yang Merasa Dianaktirikan

Peternak babi mempertanyakan keseriusan pemerintah terhadap penanganan demam babi Afrika. Pemerintah dinilai lebih peduli pada persoalan wabah ternak selain babi.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
· 5 menit baca
Pasar hewan di Waiwerang, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis (26/1/2023).
FRANSISKUS PATI HERIN

Pasar hewan di Waiwerang, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis (26/1/2023).

Kandang yang terbuat dari kayu itu kini lapuk tak terawat. Tak terdengar lagi suara babi ternak yang setiap pagi dan sore berteriak keras jika terlambat diberi makan. Keluarga Tina Kewa (56) tak lagi memelihara babi, ternak yang melekat dengan kehidupan mereka secara turun-temurun.

Keengganan memelihara babi itu bukan tanpa alasan. Wabah demam babi Afrika membuat peternak babi di Nusa Tenggara Timur terjepit. ”Tidak berani lagi piara babi. Saat babi sudah besar dan mau dijual, tiba-tiba mati,” kata Tina Kewa, peternak babi di Desa Pandai, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT, akhir Januari 2023.

Editor:
RINI KUSTIASIH
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000