Perusahaan Australia Tingkatkan Investasi di Batam
Austin Engineering, produsen alat tambang asal Australia, mendirikan pabrik tambahan di Batam untuk menarget pasar ekspor di Kanada dan Amerika Serikat.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Perusahaan alat tambang asal Australia, PT Austin Engineering, membangun pabrik tambahan senilai Rp 63,1 miliar di Batam, Kepulauan Riau. Hal itu dinilai menjadi cermin komitmen Pemerintah Australia yang ingin mempererat kerja sama ekonomi dengan Indonesia.
Chief Executive Officer PT Austin Engineering David Singleton di Batam, Rabu (8/2/2023), mengatakan, pihaknya memilih mendirikan pabrik di Batam karena letak Batam yang strategis di salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia. Dengan begitu, PT Austin Engineering dapat mengekspor produknya lewat Pelabuhan Jurong di Singapura.
”Kini, PT Austin Engineering Indonesia menjadi simpul penghubung bagi fasilitas manufaktur kami yang lain di Australia dan Amerika Serikat,” kata David.
PT Austin pertama kali mendirikan pabrik di Kawasan Industri Terpadu Kabil, Batam, pada 2011. Perusahaan itu merupakan manufaktur yang memproduksi alat-alat pendukung untuk industri tambang, terutama bak truk tambang yang berukuran jumbo. Sejumlah perusahaan yang menggunakan alat produksi PT Austin adalah Freeport Indonesia, Thiess, dan Rio Tinto.
David menuturkan, selama ini PT Austin Engineering Indonesia telah mengekspor produknya ke Australia serta negara-negara di kawasan Afrika dan Asia. Adapun pabrik tambahan yang baru dibangun menurut rencana akan digunakan untuk memproduksi alat-alat untuk pasar Amerika Serikat dan Kanada.
Salah satu keunggulan Batam adalah tersedianya tenaga kerja dengan keterampilan yang mumpuni dan perilaku yang disiplin. (David Singleton)
Pembangunan pabrik tambahan PT Austin di Batam juga menambah tenaga kerja dari sebelumnya 350 orang kini menjadi 500 orang. Menurut David, salah satu keunggulan Batam adalah tersedianya tenaga kerja dengan keterampilan yang mumpuni dan perilaku yang disiplin.
Wali Kota Batam Muhammad Rudi menyatakan, pemerintah berharap industri asing, seperti PT Austin, dapat terus mengembangkan usahanya di Batam. Untuk mendukung investasi perusahaan asing, Pemerintah Kota Batam terus berupaya meningkatkan fasilitas dasar seperti infrastruktur jalan, air, dan listrik.
”Di Nongsa (kawasan sekitar PT Austin) ini fasilitasnya sangat lengkap. Bandara, pelabuhan, tempat wisata, dan data center semuanya telah tersedia di sini,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Austrade Senior Trade and Investment Commissioner Sally Deane menyampaikan, Pemerintah Australia ingin terus mempererat kerja sama ekonomi dengan Indonesia. Menurut dia, kesuksesan PT Austin di Batam menjadi contoh nyata kerja sama ekonomi yang menguntungkan kedua negara.