Hilang sejak Minggu, Pemancing Asal Lombok Timur Ditemukan Meninggal
Korban meninggal akibat cuaca ekstrem di NTB terus bertambah. Terakhir, seorang pemancing asal Lombok Timur ditemukan meninggal setelah hilang tiga hari di perairan Gunung Tunak, Lombok Tengah.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Tim SAR berhasil menemukan Kamisun (35), pemancing asal Lombok Timur, yang hilang di perairan Taman Wisata Alam Gunung Tunak, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Kamisun ditemukan pada Rabu (8/2/2023) dalam kondisi meninggal.
Kepala Kantor SAR Mataram Lalu Wahyu Efendi di Mataram, Rabu pagi, mengatakan, korban ditemukan sekitar pukul 09.00 Wita di sekitar perairan Gili Penyu yang masih dalam kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak. Jenazahnya berada sekitar 100 meter arah selatan dari lokasi kejadian.
Sebelumnya, Kamisun dinyatakan hilang pada Minggu (5/2/2023). Laki-laki berusia 35 tahun itu awalnya pergi memancing bersama rekannya di TWA Gunung Tunak.
Dalam kondisi gelombang tinggi, ia memancing dari lereng tebing. Lalu sekitar pukul 23.00, Kamisun diempas ombak besar dan jatuh ke laut. Sejak hari itu, tim SAR mulai melakukan pencarian.
Pencarian, menurut Wahyu, tidak mudah dilakukan. Apalagi dalam kondisi lokasi kejadian yang dilanda angin kencang dan gelombang tinggi, serta hujan lebat.
”Setelah ditemukan, korban dievakuasi tim SAR ke pantai Teluk Bumbang menggunakan rigid inflatable boat. Selanjutnya, korban diserahkan kepada pihak medis untuk dibawa ke rumah duka,” kata Wahyu.
Dalam catatan Kompas, Kamisun menjadi korban meninggal kelima selama cuaca ekstrem di perairan NTB sejak 2022.
Setelah ditemukan, korban dievakuasi tim SAR ke pantai Teluk Bumbang menggunakan rigid inflatable boat. (Wahyu Efendi)
Pada Desember 2022, seorang wisatawan asal Perancis bernama Lydie Annie Mauricette (50) hilang saat berenang antara Gili Trawangan dan Gili Meno.
Lydie yang berenang saat gelombang tinggi melanda kawasan tersebut hingga saat ini belum ditemukan.
Pada Januari 2023, seorang mahasiswa Universitas Mataram bernama Aldi Nauval Firas Gani (22) meninggal di perairan Gili. Korban tenggelam saat berenang di kawasan Gili Air.
Pada akhir Januari 2023, Jumene (33), warga Pujut, terseret gelombang saat mencari kerang di Pantai Mawun, Desa Tumpak, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Jenazahnya ditemukan setelah dua hari pencarian.
Selain itu, banjir di Bima juga menelan satu korban jiwa, yakni Yusuf Ibrahim (50). Warga Desa Dena, Kecamatan Madapangga, itu terseret arus sungai saat bendungan di kawasan tersebut meluap.
Gelombang tinggi
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan imbauan terkait potensi cuaca ekstrem di NTB sepanjang 6-12 Februari 2023, mulai dari potensi hujan sedang hingga lebat, dan gelombang tinggi.
Khusus dua hari ke depan, 8-9 Februari 2023, BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi yang mencapai 2 meter atau lebih.
Prakirawan Stasiun Meteorologi ZAM, MA Pradana, menyebutkan, gelombang tinggi itu berpotensi terjadi di Selat Lombok (selat antara Lombok dan Bali) bagian utara dan selatan, Selat Alas (sela tantara Lombok dan Sumbawa) bagian utara dan selatan, perairan utara Sumbawa, Selat Sape (selat antara Sumbawa dan NTT) bagian utara dan selatan, serta Samudra Hindia selatan NTB.