Tol Probolinggo-Banyuwangi Majukan Pariwisata Sisi Timur Jawa
Tol Probolinggo-Banyuwangi tak hanya mempermudah mobilitas masyarakat dan barang, tetapi juga menghidupkan dunia pariwisata di sisi timur Pulau Jawa.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi di Jawa Timur tidak hanya akan memermudah mobilitas masyarakat dan angkutan barang, tetapi juga menghidupkan pariwisata di kawasan timur Pulau Jawa. Tol ini juga akan mempermudah mereka yang hendak berwisata ke Bali.
Djoko Setijowarno dari Masyarakat Transportasi Indonesia, Selasa (7/2/2023), mengatakan, tol akan memangkas waktu tempuh hingga 50 persen. Sebagai gambaran, saat ini Probolinggo menuju Banyuwangi memerlukan waktu sekitar 5 jam lewat darat. Jika nanti ada tol, waktu tempuh hanya 2,5 jam.
Tol Probolinggo-Banyuwangi juga akan memermudah mobilitas masyarakat di kawasan barat-tengah Jawa ke sisi timur pulau itu melalui Tol Trans-Jawa. ”Keberadaan tol juga membuat banyak daerah yang dulu sepi pariwisatanya, kini meningkat. Apalagi di Banyuwangi pariwisata banyak, ditambah Bali. Kemudahan-kemudahan untuk meningkatkan dunia wisata lebih cepat dengan adanya tol,” katanya saat dihubungi dari Malang.
Selama ini, perjalanan melalui Tol Trans-Jawa ke timur hanya sampai di Probolinggo. Kondisi jalan eksisting ke timur Pulau Jawa sendiri dinilai masih kurang lebar sehingga rawan kecelakaan. ”Jalan eksisting ke timur masih sempit karena keterbatasan anggaran. Mestinya empat lajur dua jalur. Makanya, acapkali terjadi kecelakaan. Tidak ada median,” kata Djoko.
Untuk keamanan di Tol Probolinggo-Banyuwangi nantinya, menurut Djoko, perlu disediakan rest area yang mencukupi. Dengan begitu, pengendara jarak jauh akan mempunyai waktu istirahat cukup hingga sampai ke tujuan.
Jalan eksisting ke timur masih sempit karena keterbatasan anggaran. Mestinya empat lajur dua jalur.
Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya, PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB) selaku pengelola Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi, menggelar peletakan batu pertama pembangunan tol di Kelurahan Pendil, Kecamatan Suko, Kabupaten Probolinggo, Senin (6/2/2023).
Berdasarkan amendemen Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada 24 Januari 2023, Tol Probolinggo-Banyuwangi memiliki panjang total 175,4 kilometer (km) setelah penambahan lingkup dari Gending-Suko sepanjang 3,88 km yang sebelumnya merupakan lingkup pembangunan Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo.
Pembangunan Tol Probolinggo-Banyuwangi terbagi menjadi dua tahap, yaitu tahap I Probolinggo-Besukisepanjang 49,68 km dan tahap II Besuki-Banyuwangi sepanjang 125,72 km.
Dalam arahannya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi merupakan salah satu fokus utama Presiden Joko Widodo karena menjadi akhir dari rangkaian Jalan Tol Trans-Jawa.
Infrastruktur ini akan semakin melancarkan distribusi orang, barang, dan jasa mulai dari Banten hingga Banyuwangi, sekaligus menjadi roda penggerak perekonomian masyarakat.
”Meskipun tahap 1 ditargetkan selesai pada akhir 2024, proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi ini tetap harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Tidak hanya cepat, mutu dari infrastrukturnya harus terbaik dan tetap memperhatikan estetika serta kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Direktur Utama PT JPB Adi Prasetyanto menjelaskan, pembangunan tahap I terbagi atas tiga paket pengerjaan konstruksi, yakni paket 1 Gending-Kraksaan sejauh 12,88 km dengan progres pembebasan lahan 92,02 persen, paket 2 Kraksaan-Paiton 11,2 km (89,67 persen), dan paket 3 Paiton-Besuki sepanjang 25,6 km (28,48 persen).
”Dengan progres lahan tersebut, kami siap mulai konstruksi paket 1 dan paket 2 secara bersamaan di awal Februari 2023 yang disusul oleh konstruksi paket 3 di awal April 2023,” ujar Adi. Jika pembebasan lahan sesuai target, menurut Adi, konstruksi untuk pembangunan tahap I ditargetkan selesai pada akhir 2024.
Ruas Probolinggo-Besuki memiliki tiga buah simpang susun (SS), yaitu SS Kraksaan, SS Paiton, dan SS Besuki, serta dilengkapi dua rest area di stasioning 33+65 kedua arah.