Pementasan Rutin Seni Budaya Aktif Lagi di Balai Pemuda Surabaya
Seiring situasi pandemi Covid-19 teratasi, mendorong pementasan rutin seni budaya di Balai Pemuda Surabaya dapat digiatkan kembali untuk pembudayaan masyarakat.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pementasan seni budaya di Kota Surabaya, Jawa Timur, kembali menggeliat. Tidak hanya menggerakkan ekonomi, pementasan juga diyakini bisa memacu kreativitas seniman dan warga pertunjukan.
Seiring pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat di awal 2023, Pemerintah Kota Surabaya kembali mendorong aktivitas seni budaya, terutama digelar di kompleks Balai Pemuda. Sejak pertengahan 2022, pementasan atau pameran mulai diadakan. Namun, pementasannya tidak dilakukan rutin setiap akhir pekan.
Kini, berbagai pementasan seni budaya kembali menggeliat. Pada Minggu, digelar barongsai, leang leong, serta wayang potehi untuk memeriahkan tahun baru China, Imlek Kongzili 2574, pada Minggu (22/1/2023). Sepekan kemudian atau Minggu (29/1/2023), diadakan pentas Srimulat Surabaya di Gedung Kesenian Balai Pemuda. Minggu (5/2/2023) malam, diadakan pentas ludruk dari Warna Budaya Pagesangan.
”Kami menyambut gembira Balai Pemuda kembali semarak dengan pementasan rutin seni budaya,” ujar Bambang Sugeng, pemimpin Ludruk Warna Budaya Pagesangan seusai pementasan, Minggu (5/2/2023).
Bambang dan seluruh anggota kelompok ludruk bangga. Pementasan itu dihadiri sedikitnya 2.000 penonton.
”Harapan besarnya, masyarakat Surabaya kian berbudaya dengan pelestarian, pengembangan, agar tetap kreatif dan bahagia,” ujarnya.
Koordinator Srimulat Surabaya Eko Meiyono mengatakan, situasi pandemi semakin tertangani sehingga aktivitas sosial dapat pulih, termasuk pementasan rutin seni budaya. Pementasan diperlukan bagi semua anggota Srimulat untuk memelihara gairah seni budaya.
Eko melanjutkan, dari pementasan, seniman dan budayawan bukan sekadar mendapat apresiasi, terutama dari pemerintah yang menanggung biaya atau memberi honor. Seniman dan budayawan juga rindu interaksi dengan masyarakat untuk meningkatkan kreativitas.
”Pementasan yang menghibur dan menyapa hati masyarakat menjadi vitamin yang kami yakini baik untuk aspek seni budaya masyarakat,” kata Eko.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan, pementasan rutin kembali diadakan sebagai komitmen pemerintah untuk terus menghadirkan hiburan yang baik dan sehat bagi masyarakat.
Selain itu, pemerintah sedang mengupayakan pembangunan kembali eks kompleks Taman Hiburan Rakyat dan Taman Remaja sebagai obyek wisata seni budaya dan hiburan. ”Sudah cukup lama aktivitas seni budaya lumpuh karena pandemi sehingga perlu digiatkan kembali,” ujar Wiwiek.