Perahu Tenggelam di Sungai Mamberamo, Enam Korban Ditemukan Tewas, Dua Masih Dicari
Tim SAR kembali menemukan dua korban tewas akibat perahu motor tenggelam di Sungai Mamberamo, Papua Pegunungan. Total enam korban tewas telah ditemukan, dua masih dicari.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Tim SAR bersama warga setempat, Minggu (5/2/2023) siang, menemukan dua korban tewas dalam insiden perahu motor tenggelam di Sungai Mamberamo, Distrik Batani, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Rabu lalu. Dengan demikian, total enam korban tewas telah ditemukan hingga kini, sedangkan dua korban hilang masih dicari.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jayapura Sunarto mengatakan, pihaknya menemukan kedua korban dalam kondisi tewas tak jauh dari lokasi perahu motor tenggelam. Kedua korban itu adalah Zakeus Epkene (68) dan Zatius Pringkau (8).
Sunarto memaparkan, Sabtu kemarin, tim SAR bersama warga telah menemukan empat korban tewas lainnya. Mereka adalah Napius Pringkau (18), Ezerina Pringkau (38), Hana Pringkau (8), dan Nordia foiso (17).
Perahu diketahui mengangkut 14 penumpang dan tenggelam pada Rabu siang karena menabrak kayu yang mengapung di tengah sungai. Perahu tengah dalam perjalanan dari Distrik Muara Nawa, Kabupaten Mamberamo Raya, menuju Distrik Batani, Yahukimo.
”Dengan demikian, masih terdapat dua penumpang perahu yang belum ditemukan hingga kini,” kata Sunarto.
Sunarto mengatakan, lokasi pencarian dua penumpang yang belum ditemukan difokuskan di sekitar lokasi kapal tenggelam hingga muara sungai di daerah Nawa. Tim SAR Jayapura mengerahkan dua perahu karet, sedangkan warga setempat menggunakan dua perahu motor untuk menemukan kedua penumpang tersebut.
Pencarian para korban itu diwarnai banyak tantangan, yakni kondisi air yang keruh, arus yang sangat kencang, dan banyaknya batang pohon yang tumbang mengapung di sungai. ”Total sekitar 20 orang tergabung dalam proses pencarian, terdiri dari SAR Jayapura dan masyarakat setempat,” ujar Sunarto.
Sebanyak 20 orang tewas dan 23 orang belum ditemukan.
Rawan
Kecelakaaan transportasi sungai rawan terjadi di Papua. Dalam catatan Kompas, sejak tahun 2017 hingga awal tahun 2023, terdapat delapan kecelakaan kapal dan perahu motor di sejumlah sungai di Papua Selatan dan Papua Pegunungan. Di Papua Selatan, kecelakaan terjadi di Kabupaten Asmat, Boven Digoel, dan Merauke. Sementara di Papua Pegunungan, kecelakaan terjadi di Pegunungan Bintang dan Yahukimo. Sebanyak 20 orang tewas dan 23 orang belum ditemukan.
Sejumlah faktor yang menjadi penyebab kecelakaan antara lain cuaca buruk dan kerusakan mesin. Mayoritas perahu yang mengalami kecelakaan adalah perahu motor dalam pelayaran tradisional.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Papua Yohanes Rusmanta mengatakan, kecelakaan transportasi sungai di Papua rawan karena pelaku jasa pelayaran tradisional belum menyiapkan standar pelayanan yang aman bagi penumpang. Selain itu, pelayanan publik transportasi laut ataupun sungai di daerah terpencil Papua masih minim.
Oleh karena itu, diperlukan peran pemerintah (pemda) daerah, khususnya dinas perhubungan, untuk memberikan sosialisasi bagi pelaku usaha pelayaran tradisional terkait keselamatan pelayaran. Pemda juga harus menyiapkan jasa pelayaran di wilayah pesisir dan sungai yang sangat dibutuhkan masyarakat.