Perkuat Daya Beli Masyarakat, Jatim Gelar Operasi Pasar Beras
Jatim mulai menggelar operasi pasar untuk komoditas beras sebagai bahan pangan pokok masyarakat. Kegiatan dijadwalkan digelar di semua kabupaten dan kota guna memperkuat daya beli warga di tengah naiknya harga beras.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menggelar operasi pasar komoditas beras. Kegiatan itu dijadwalkan digelar di seluruh kabupaten dan kota guna memperkuat daya beli warga di tengah kenaikan harga beras.
Operasi pasar beras dimulai di Pasar Pucang Anom, Surabaya, Sabtu (4/2/2023). Beras medium dijual Rp 9.200 per kilogram atau Rp 46.000 untuk kemasan 5 kg.
Harga tersebut lebih rendah dibandingkan harga eceran tertinggi Rp 9.450 per kg. Adapun harga komersial di pasaran telah mencapai Rp 10.000-Rp 12.000 per kg.
”Insya Allah, setiap hari kita akan operasi pasar bersama dengan berbagai pihak terkait, seperti Bulog, Perkumpulan Penggilingan Padi (Perpadi) Jatim, dan asosiasi distributor dan pedagang beras Jatim, sampai kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan harga sesuai eceran tertinggi,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Mantan Menteri Sosial ini mengatakan, operasi pasar akan dilakukan hingga kebutuhan masyarakat terpenuhi dan harga beras berangsur stabil. Oleh karena itu, dia minta masyarakat memanfaatkan momentum ini dengan baik.
Pemprov Jatim menargetkan harga beras mulai terkendali pada Februari 2023. Selain itu, stok beras bisa terdistribusi dengan baik kepada masyarakat agar mereka tidak kesulitan mendapatkannya. Stabilisasi harga beras menjadi upaya penting menjaga inflasi Jatim.
”Pemprov Jatim sebelumnya rutin menggelar operasi pasar melalui Lumbung Pangan Jatim (salah satu BUMD). Ini bagian dari upaya kami mengendalikan inflasi. Kegiatan tersebut juga sebagai upaya menstabilkan harga bahan pokok, meningkatkan daya beli masyarakat, dan membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak),” papar Khofifah.
Operasi pasar beras Pemprov Jatim mendapat sambutan antusias masyarakat. Mereka rela antre. Padahal, operasi pasar baru dimulai pukul 08.00.
Total 8 ton beras disiapkan untuk operasi pasar di Pasar Pucang Anom. Agar distribusi merata, pembelian dibatasi maksimal dua kemasan atau 10 kg per orang.
Salah satu alasan warga memilih membeli beras operasi pasar adalah harga di pasaran yang sangat tinggi. Sejumlah pedagang mengatakan, rata-rata harga beras di Pasar Pucang Anom berkisar Rp 12.000 per kg. Harga eceran bahkan menembus Rp 12.500 per kg.
Rusmiati (40), warga Kalibokor, Surabaya, mengatakan, operasi pasar beras sangat membantu keluarganya. Dia bisa membeli beras dengan harga lebih murah dibandingkan di pasar.
”Biasanya kalau beli kemasan 5 kg, harganya Rp 60.000. Ini saya dapat harga Rp 46.000. Alhamdulillah. Kalau bisa inginnya tiap hari karena ini membantu masyarakat,” ucap Rusmiati.
Menyasar pedagang
Khofifah menambahkan, operasi pasar beras Pemprov Jatim tidak hanya menyasar masyarakat atau konsumen langsung, tetapi juga para pedagang di pasar. Dengan membeli stok beras, pedagang beras dapat menjual beras medium Rp 46.000 untuk kemasan 5 kg.
Pedagang kelontong di Pasar Pucang Anom, Hamid, mengatakan, kenaikan harga beras telah terjadi sejak dua bulan lalu. Pemilik Toko Joyo itu menyebutkan, naiknya harga beras menyebabkan jumlah pembelinya menurun.
Oleh karena itu, dia senang dengan operasi pasar. Harga beras menjadi lebih murah. Hamid berharap, transaksi penjualannya kembali menggeliat dan jumlah pembeli meningkat.
”Ini tadi saya menjual 50 kemasan (per kemasan isi 5 kg) beras yang didapat dari operasi pasar dengan harga Rp 46.000. Sekarang sudah habis. Saya senang karena otomatis pembeli meningkat. Kalau bisa, tiap hari begini,” tutur Hamid.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Jatim Ermin Tora mengatakan, sampai saat ini pihaknya sudah memasok beras ke 100 pasar tradisional di Jatim. Jumlahnya mencapai 20.000 ton.
”Stok beras di Bulog saat ini masih cukup dan kami akan terus mendistribusikan beras ini ke pasar-pasar sampai kebutuhan masyarakat tercukupi,” ujar Erwin.