Aksi Sopir Tangki di Cilacap Tuntut Kejelasan Upah dan PHK
Ratusan buruh anggota Federasi Serikat Buruh Migas Cilacap berunjuk rasa atas pemutusan hubungan kerja sepihak terhadap tujuh awak mobil tangki serta penurunan upah. Aksi saling dorong mewarnai demonstrasi ini.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
CILACAP, KOMPAS — Sedikitnya 500 anggota Federasi Serikat Buruh Migas Cilacap menggelar aksi terkait upah dan pemecatan tujuh awak mobil tangki di depan Kantor DPRD Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (31/1/2023).
Saat menyampaikan aspirasi, demonstran sempat saling dorong dengan polisi dan petugas satuan polisi pamong praja. Saat itu, mereka ingin masuk ke halaman DPRD Cilacap.
”(Emosi) karena kami berkali-kali ditolak. Kami sudah mengirimkan surat, mau bertemu, tapi diundur-undur. Pertama kami menurut, kedua menurut, ketiga tidak mau. Kami mau menyampaikan aspirasi, tapi mereka tidak mau menerima. Itu yang membuat kami marah," tutur Ketua Aksi dari Federasi Serikat Buruh Migas Cilacap (FSBMC) Sigit Sutrisno, Selasa.
Aksi tersebut dimulai sekitar pukul 09.30. Demonstran berjalan dari Alun-alun Cilacap. Tiba di sana, pintu gerbang kantor DPRD tertutup dan dijaga aparat keamanan. Saat itu, kedua belah pihak terlibat saling dorong.
Ketua Umum FSBMC Achmad Purwadi menyampaikan, polisi mengatakan akan menjembatani perwakilan buruh untuk bertemu dengan Penjabat Bupati Cilacap serta Ketua DPRD Cilacap di lain waktu. Oleh karena itu, Purwadi meminta massa kembali pulang dengan tertib.
Dalam aksinya, para buruh menyampaikan aspirasinya terkait penurunan upah pekerja Rp 100.000 bagi awak mobil tangki (AMT) sejak April 2021. Selain itu, ada pula pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak terhadap tujuh pekerja AMT. PHK itu berawal dari penolakan terhadap rencana pemindahan karyawan (mutasi) ke kota/wilayah lain.
Sigit juga mengatakan, jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi, massa akan kembali lagi menggelar demo lebih besar dan mengancam mogok kerja.
”Kalau tuntutan kami tidak diterima, jangan salahkan jika semua awak tangki akan turunkan kunci untuk hentikan pengiriman distribusi BBM,” kata Sigit.
Dihubungi secara terpisah, Area Manager Communication, Relations & Corporate Social Responsibility Regional Jawa Bagian Tengah Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho menyampaikan, pada prinsipnya Pertamina Patra Niaga menghargai aksi itu.
Menurut Brasto, transportir Fuel Terminal Maos, yang disebut telah menurunkan upah, sempat membayar gaji di bulan Januari-Maret 2021 lebih besar daripada seharusnya. Adapun setelahnya upah sudah disesuaikan kembali.