Uskup Surabaya Tahbiskan Tiga Imam Serikat Sabda Allah
Uskup Surabaya Mgr Vincentius Sutikno Wisaksono menahbiskan tiga imam dari Serikat Sabda Allah, yakni P Siprianus Jegaut, P Kondradus Tampani, dan P Joan Nami Pangondian Siagian, di Gereja Katolik Roh Kudus, Surabaya.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Uskup Surabaya Mgr Vincentius Sutikno Wisaksono menahbiskan tiga imam dari Serikat Sabda Allah di Gereja Katolik Roh Kudus, Surabaya, Jawa Timur, Senin (30/1/2023). Mereka adalah P Siprianus Jegaut, P Kondradus Tampani, dan P Joan Nami Pangondian Siagian.
Misa penahbisan ketiga imam dari Serikat Sabda Allah atau Tarekat Societas Verbi (SVD) dengan selebran Vikaris Jenderal Keuskupan Surabaya RD Yosef Eko Budi Susilo, Provinsial SVD Jawa P Gregorius Genane Kaha SVD, dan P Hutrin SVD juga dihadiri lebih kurang 1.000 anggota jemaat Paroki Roh Kudus; Paroki Gembala Yang Baik, Surabaya; dan Paroki Salib Suci, Sidoarjo.
Sebelumnya, P Siprianus Jegaut SVD menjalani masa diakonat di Paroki Gembala yang Baik, P Kondradus Tampani SVD di Paroki Roh Kudus, sedangkan P Joan Nami Pangondian Siagian SVD di Paroki Roh Kudus Surabaya.
Monsinyur Sutikno dalam homili mengatakan, para imam ini diutus, antara lain, untuk menggembalakan umat beriman dan merayakan ibadat Ilahi. Mereka ikut serta dalam tugas Kristus. ”Karena Allah itu Esa dan Esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,” katanya.
Ekaristi
Dikatakan, tugas suci para imam adalah mempersembahkan ekaristi atau synaxis. Pada saat itu seorang imam bertindak atas nama Kristus dan memaklumkan misteri Kristus.
Karena Allah itu Esa dan Esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.
Bahkan, menurut Uskup Surabaya yang ke-6 ini, dalam kurban misa, mereka menghadirkan serta menerapkan satu-satunya kurban Perjanjian Baru, yaitu kurban Kristus yang satu kali mempersembahkan diri kepada Bapa sebagai kurban tak bernoda.
Pada saat penahbisan juga disebutkan, dari tiga pastor baru ini, dua di antaranya akan melayani umat ke tanah misi di Bolivia dan Polandia.
Pada kesempatan itu Gregorius Kaha mengatakan, melihat dengan kacamata iman, Paroki Roh Kudus diberi kepercayaan untuk turut ambil bagian dalam menyalurkan berkat melalui jejak kaki para misionaris ke seluruh dunia. Artinya, lebih dari sekadar tugas, ini juga berkat untuk paroki yang memiliki umat sekitar 10,000 orang itu.
Tarekat SVD yang didirikan pada 8 September 1875 oleh Santo Arnoldus Janssen merupakan kongregrasi misionaris terbesar di Gereja Katolik. Kini, SVD memiliki karya di lebih dari 84 negara di seluruh dunia. Saat ini jumlah imam Tarekat SVD sebanyak 5.965 orang dari banyak negara.
Adapun tiga imam yang ditahbiskan tersebut, P Siprianus Jegaut SVD kelahiran Rejeng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur; P Kondradus Tampani SVD berasal dari Nunmaklenat, Timor Tengah Selatan, NTT; sedangkan P Joan Nami Pangondian Siagian SVD lahir dan dibesarkan di Aceh Tenggara, Aceh.