Tiga Polisi yang Hanyut di Sungai Digul Belum Ditemukan
Tiga anggota Polres Pegunungan Bintang yang hilang di Sungai Digul belum ditemukan. Terdapat tiga pucuk senjata api yang turut hilang dalam peristiwa ini.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Hingga Senin (30/1/2023) malam, proses pencarian tiga polisi yang hanyut di Sungai Digul, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, belum membuahkan hasil. Tiga anggota Polres Pegunungan Bintang itu belum diketahui kabarnya selama tiga hari terakhir setelah hanyut di Sungai Digul.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Komisaris Besar Ingnatius Benny Ady Prabowo mengatakan, hingga Senin malam, tim penyelamat belum menemukan tiga personel kepolisian tersebut.
Sementara itu, satu korban lain yang tenggelam di Sungai Digul, yakni Pratu Ferdian Dwi Kusuma, telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Ferdian merupakan anggota Satgas Pengamanan Wilayah Perbatasan Darat (Pamwiltasrat) RI-Papua Niugini Yonif 143/TWEJ.
Ignatius memaparkan, identitas tiga polisi yang belum ditemukan itu adalah Briptu Yohanes Matius Langgeng, Bripda Risman Rahman, dan Bripda Stevan Randongkir. Tim penyelamat gabungan yang terdiri dari Polres Pegunungan Bintang, Satgas Pamwiltasrat RI-Papua Niugini Yonif 143/TWEJ, dan masyarakat masih mencari ketiga korban itu.
Pratu Ferdian bersama Briptu Yohanes Matius Langgeng, Bripda Risman Rahman, dan Bripda Stevan Randongkir terjatuh ke Sungai Digul, Sabtu (28/1/2023), ketika melewati sebuah jembatan gantung yang terputus. Keempatnya kemudian terseret arus sungai yang deras.
Sebelum kejadian, Pratu Ferdian sedang mengikuti kegiatan Komandan Satgas Pamwiltasrat RI-PNG Satgas Yonif 143/TWEJ, Letnan Kolonel Inf Ari Iswoyo Timor, yang melaksanakan kunjungan kerja ke Pos Satgas Yonif di Distrik Iwur. Sementara itu, tiga anggota polisi lainnya mengikuti kegiatan Kapolres Pegunungan Bintang, Ajun Komisaris Besar Muhammad Dafi Bastomi, yang meninjau Pos Polisi Iwur.
Hingga Senin malam, tim penyelamat belum menemukan tiga personel kepolisian tersebut.
Hingga sekarang, memang belum terdapat akses jalan untuk kendaraan bermotor ke lokasi tersebut. Kendaraan bermotor hanya bisa melewati hingga sebuah jalan sebelum memasuki Distrik Iwur. Warga harus berjalan kaki melewati sebuah jembatan gantung yang melintasi Sungai Digul.
Jembatan di Sungai Digul itu terputus karena diduga kelebihan beban orang yang melewati fasilitas tersebut. Selain itu, kondisi tali yang mengikat jembatan tersebut sudah tidak layak.
”Jenazah Pratu Ferdian telah dievakuasi ke Sentani, Kabupaten Jayapura. Jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit TNI Marthen Indey untuk dilakukan proses otopsi,” kata Ignatius.
Dia menambahkan, tiga pucuk senjata milik Pratu Ferdian dan dua personel Polres Pegunungan Bintang juga belum ditemukan. ”Tiga pucuk senjata api ini terdiri dari satu senjata laras pendek dan dua pucuk senjata laras panjang,” ujar Ignatius.
Kepala Penerangan Kodam XVIII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah membantu hingga jenazah Pratu Ferdian ditemukan. Ia pun berharap proses pencarian ketiga anggota polisi dapat segera membuahkan hasil.
Dansatgas Pamwiltasrat RI-PNG Satgas Yonif 143/TWEJ Letnan Kolonel (Inf) Ari Iswoyo Timor menyampaikan rasa dukacita yang mendalam atas musibah yang menimpa salah satu anggotanya, Pratu Ferdian. Ari menyatakan, pihaknya akan mengantar jenazah Pratu Ferdian ke kampung halamannya di Klaten, Jawa Tengah, untuk dimakamkan.