Harga Bahan Pokok di Kalsel Distabilkan sejak Awal Tahun
Harga bahan pokok di Kalimantan Selatan distabilkan lewat operasi pasar sejak awal tahun 2023 untuk meredam laju inflasi.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan berupaya menstabilkan harga bahan pokok sejak awal tahun 2023 lewat operasi pasar. Kegiatan operasi pasar diharapkan dapat membantu masyarakat sekaligus meredam laju inflasi sehingga inflasi Kalimantan Selatan kembali ke dalam kisaran 3,0 plus minus 1 persen.
Pada Desember 2022, Kalsel tercatat mengalami inflasi sebesar 6,99 persen secara tahunan berdasarkan gabungan tiga kota inflasi, yaitu Banjarmasin (6,98 persen), Tanjung (5,01 persen), dan Kotabaru (8,65 persen). Oleh karena itu, operasi pasar langsung digencarkan di awal tahun 2023 untuk meredam gejolak harga bahan pokok.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel Syamsir Rahman mengatakan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalsel langsung bergerak cepat melakukan operasi pasar barang kebutuhan pokok sesuai arahan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor. Operasi pasar dilakukan di Kotabaru, 24-26 Januari, dan Banjarmasin, 27-29 Januari 2023.
”Operasi pasar ini bertujuan untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau. Selain itu, juga dimaksudkan untuk mengendalikan inflasi yang masih tinggi, terutama di Kotabaru dan Banjarmasin,” katanya saat meninjau kegiatan operasi pasar di Taman Siring 0 Kilometer Banjarmasin, Sabtu (28/1/2023).
Di lokasi kegiatan operasi pasar, menurut Syamsir, semua bahan pokok dijual lebih murah Rp 2.000 sampai Rp 5.000 dari harga pasaran karena disubsidi oleh pemerintah daerah dengan menggunakan dana belanja tidak terduga (BTT). Bahkan, beberapa instansi yang tergabung di dalam TPID Kalsel juga turut memberikan subsidi tambahan.
Ia mencontohkan, harga bawang merah yang seharusnya Rp 30.000 per kilogram bisa dijual seharga Rp 25.000 per kg karena mendapatkan dobel subsidi, yakni subsidi Rp 2.000 dari pemda dan Rp 3.000 dari Dinas Ketahanan Pangan Kalsel. Begitu pula dengan beras, yang harga seharusnya Rp 11.500 per kg dijual seharga Rp 8.500 per kg.
Pada Desember 2022, Kalsel tercatat mengalami inflasi sebesar 6,99 persen secara tahunan berdasarkan gabungan tiga kota inflasi, yaitu Banjarmasin (6,98 persen), Tanjung (5,01 persen), dan Kotabaru (8,65 persen)
”Dengan operasi pasar ini, kami berharap inflasi Kalsel yang tinggi bisa cepat turun. Apalagi, pada Januari ini, petani di Kalsel sudah mulai panen padi. Insya Allah, inflasi akan turun dalam waktu satu bulan ke depan,” kata Syamsir, yang juga Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel.
Kepala Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau Perum Bulog Divisi Regional Kalsel Muhammad Imron Rosidi mengatakan, pihaknya turut mendukung kegiatan operasi pasar di Kotabaru dan Banjarmasin. Dalam kegiatan ini, Bulog Kalsel menggelontorkan beras kualitas premium dengan harga bersubsidi.
”Untuk operasi pasar di Kotabaru selama tiga hari, kami menggelontorkan beras sebanyak 30 ton. Selanjutnya, untuk operasi pasar di Banjarmasin, kami menggelontorkan 20 ton beras per hari,” ujarnya.
Menurut Imron, Bulog Kalsel menyediakan beras premium yang didatangkan dari Sulawesi Selatan. Beras ini dijual dengan harga Rp 8.500 per kg atau 42.500 per zak kemasan 5 kg karena mendapat subsidi Rp 3.000 per kg dari Dinas Ketahanan Pangan Kalsel. ”Pembelian beras ini dibatasi. Setiap warga hanya boleh membeli 2 zak atau 10 kg,” katanya.
Di awal tahun 2023, Bulog Kalsel setidaknya sudah menggelontorkan 1.000 ton beras untuk operasi pasar dalam rangka mengisi ketersediaan dan mengendalikan laju inflasi. Pada 2022, untuk program operasi pasar yang ditugaskan pemerintah, Bulog Kalsel menggelontorkan beras sekitar 11.000 ton.
”Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, laju inflasi bisa ditekan dan ketersediaan beras terjaga. Kami juga berharap agar masyarakat tidak panik dan tidak berbelanja secara berlebihan,” kata Imron.
Cukup (48), warga Kelurahan Telaga Biru, Banjarmasin Barat, menuturkan, kegiatan operasi pasar sangat membantu masyarakat. Ia pun datang bersama istrinya untuk membeli beras, minyak goreng, dan telur ayam ras. ”Harganya lebih murah dari harga pasaran dan benar-benar sangat membantu masyarakat,” kata bapak dari dua anak itu.