Mantan Wali Kota Blitar Ditangkap, Warga Diminta Jaga Kekondusifan
Mantan Wali Kota Blitar ditangkap tim Polda Jatim karena diduga terlibat kasus perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar. Masyarakat diminta tak terpancing isu tak bertanggung jawab.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
Tim Inafis Kepolisian Daerah Jawa Timur tengah melakukan oleh tempat kejadian perkara di Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (12/12/2022), setelah rumah itu disatroni perampok pada dini hari.
BLITAR, KOMPAS — Kepala Kepolisian Resor Blitar Ajun Komisaris Besar Argowiyono berpesan agar masyarakat Kota Blitar, Jawa Timur, tetap menjaga kekondusifan dan tidak mudah terpancing oleh isu-isu tidak bertanggung jawab terkait penangkapan terhadap mantan Wali Kota Blitar M Samanhudi Anwar.
Samanhudi ditangkap oleh Tim Subdirektorat III Kejahatan dan Kekerasan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur. Yang bersangkutan diduga menjadi otak kasus perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar yang terjadi pada 12 Desember 2022.
”Saya berpesan untuk masyarakat Blitar, tadi ada isu-isu kelompok pendukung, agar tetap kondusif, berpikir positif, dan masyarakat jangan sampai tergoreng oleh isu-isu tidak bertanggung jawab yang menyebabkan kegaduhan,” katanya, Jumat (27/1/2023) malam.
Argowiyono membenarkan bahwa penangkapan terhadap Samanhudi dilakukan oleh tim Polda Jatim di salah satu lapangan futsal di Kota Blitar. Polres Blitar Kota sendiri tidak dilibatkan dalam penangkapan itu. Pihaknya hanya membantu terkait surat penetapan dari pengadilan.
Begitu ditangkap, yang bersangkutan dibawa ke Polda Jatim sendirian. ”Kalau terkait SOP (prosedur standar operasi penangkapan) tentu sudah dilakukan oleh tim. Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan di Polda,” katanya.
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
Polisi berjaga di halaman Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Senin (12/12/2022).
Disinggung soal apakah ada motif politik dalam perampokan tersebut, Argowiyono belum bisa menjawab. Dia menjelaskan saat ini sedang dikembangkan oleh penyidik. Motif baru bisa diketahui setelah pemeriksaan dilakukan.
Informasi tentang keterlibatan Samanhudi diperoleh dari para tersangka yang telah ditangkap lebih dulu. Sebelumnya, Polda Jatim menangkap tiga tersangka, masing-masing berinisial NT, AJ, dan AS di lokasi berbeda. Polisi pun memburu dua pelaku lain dan menempatkan mereka dalam daftar pencarian orang.
”Setelah dikembangkan mungkin ada keterlibatan dengan beliau (Samanhudi), tinggal kita lihat bagaimana. Apakah bisa dibuktikan oleh teman-teman penyidik, kita hormati asas praduga tidak bersalah,” katanya.
Sejauh ini belum ada komentar dari Wali Kota Blitar Santoso terkait kasus perampokan terhadap dirinya. Begitu pula Wakil Wali Kota Blitar Tjutjuk Sunario dan beberapa kepala satuan kerja perangkat daerah setempat. Saat dihubungi secara terpisah melalui sambungan telepon dan Whatsapp, mereka belum memberikan respons.
Wali Kota Blitar Santoso (kanan) meluncurkan produk ekspor unggulan Kota Blitar sebelum penyerahan penghargaan pada acara RT Keren Awards 2022 di Graha Patria, Kota Blitar, Jawa Timur, Jumat (9/11/2022).
Sebelum menjabat Wali Kota Blitar saat ini, Santoso merupakan Wakil Wali Kota Blitar mendampingi Samanhudi. Samanhudi Anwar merupakan Wali Kota Blitar dua periode, yakni 2010-2015 dan 2015-2020.
Namun, belum sampai masa jabatan keduanya berakhir, pada 2018 Samanhudi harus berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lantaran tersandung kasus suap pengadaan barang dan jasa. Dia baru keluar dari penjara Oktober 2022.
Ketika Samanhudi menjalani proses hukum, Santoso kemudian naik menjadi Pelaksana Tugas Wali Kota Blitar. Pada Pilkada 2020, Santoso maju bersama Tjutjuk Sunario. Pasangan ini unggul atas lawannya, pasangan Henri Pradipta Anwar-Yasin Hermanto. Henry sendiri merupakan anak Samanhudi.
Perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar menarik perhatian publik. Pelaku yang terdiri dari beberapa orang masuk ke rumah di Jalan Sudanco Supriadi menggunakan minibus berpelat merah.
Selain menyekap petugas jaga di halaman depan, pelaku juga menyekap Santoso dan istrinya di dalam kamar. Pelaku kemudian membawa uang tunai ratusan juta rupiah dan perhiasan milik istri Santoso. Telepon selular milik Santoso yang sebelumnya dikabarkan dibawa pelaku akhirnya ditemukan di tempat sampah.