Tim SAR Gabungan Masih Mencari Bocah Hanyut di Malang
Pencarian terhadap korban hanyut di wilayah Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada hari kedua belum membuahkan hasil.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Pencarian terhadap Nafisatul Ula, bocah berusia delapan tahun, yang hilang terseret arus selokan di Jalan Wisnuwardana, Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, belum membuahkan hasil hingga Kamis (26/1/2023) sore.
Sehari sebelumnya, bocah kelas 2 SD itu dibonceng ibunya, Siti Maysaroh (37), menggunakan sepeda motor. Namun, sampai di lokasi kejadian, sepeda motor yang mereka kendarai mogok. Di sekitar lokasi kejadian sedang turun hujan deras.
Saat itu, Maysaroh meminta anaknya tetap berada di atas sepeda motor. Namun, Nafisatul tetap turun dan berdiri di pinggir selokan hingga akhirnya salah satu sandalnya lepas dan hanyut. ”Saat korban hendak mengambil salah satu sandal, tiba-tiba dia tercebur ke selokan dan hanyut,” kata Kepala Polsek Singosari Komisaris A Robial.
Koordinator Badan SAR Nasional Surabaya Candra Kristiawan mengatakan, lebih dari 120 personel SAR dilibatkan mencari keberadaan korban. Selain itu, ada pula petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah, TNI/Polri, Palang Merah Indonesia, dan sukarelawan.
Tim dibagi dalam tiga regu, masing-masing regu menyusuri selokan tempat korban dilaporkan hilang sampai sungai yang menjadi muaranya dengan jarak lebih dari 12 kilometer. ”Metode pencariannya dengan spoting, tim berjalan menyusuri sungai,” ujarnya.
Pada Kamis, pencarian di sungai yang melintas di Perumahan Bumi Mondoroko Raya sampai ke Dam Mondoroko itu dilakukan dengan menyusuri sungai sedalam lebih kurang dari 1,5 meter. ”Arus dasar sungai yang mengalir cukup deras sedikit merepotkan,” kata Candra.
Selain membekali diri dengan perlengkapan keselamatan, tujuh pencari juga saling mengikat diri satu sama lain menggunakan tali. Sementara itu, anggota tim lain yang ada di darat memantau debit air dan cuaca di daerah hulu. Tim juga memanfaatkan kamera untuk menelisik gorong-gorong yang dimungkinkan korban tersangkut, tetapi hasilnya nihil.
”Kendala pencarian sebelumnya lebih ke visibility, tidak terlihat karena gelap. Kami pun menggunakan kamera untuk mencari di gorong-gorong. Sementara kondisi debit selokan tempat korban hanyut sendiri berangsur surut Rabu petang,” katanya.