Terpengaruh Hoaks, Warga Bakar Seorang Perempuan di Sorong Hingga Tewas
Seorang perempuan dibakar hingga tewas di Sorong, Papua Barat Daya, oleh sejumlah orang. Para pelaku diduga mendapatkan informasi hoaks bahwa korban hendak menculik anak.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS - Sekelompok orang menganiaya dan membakar hidup-hidup seorang perempuan hingga tewas karena terpengaruh informasi bohong di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (24/1/2023). Korban dituduh sebagai bagian dari komplotan penculik anak-anak di Sorong.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat Komisaris Besar Adam Erwindi, ketika dikonfirmasi, membenarkan informasi tersebut. Ia mengatakan, peristiwa ini terjadi pada pukul 06.30 WIT di Kompleks Kokoda, Kelurahan Klasabi, Distrik Sorong Manoi.
Adam menuturkan, para pelaku menangkap dan mengeroyok korban yang tengah berjalan di Komplek Kokoda. Mereka mengira korban, yang diduga orang dengan gangguan jiwa ini, sebagai bagian dari pelaku penculikan anak.
Para pelaku mengeroyok perempuan itu hingga babak belur. Sejumlah warga dan empat personel Polsek Sorong Timur berupaya menyelamatkan korban. Akan tetapi, jumlah massa yang banyak menggagalkan upaya aparat kepolisian.
Massa kemudian menelanjangi korban dan membakar tubuhnya yang telah disirami bensin. Beberapa saat kemudian, sejumlah warga berhasil memadamkan api. Namun, korban telah mengalami luka bakar hingga 90 persen. Ia meninggal saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Sele Be Solu.
"Aksi main hakim sendiri oleh warga yang menewaskan korban tidak dapat diterima. Jajaran Polresta Sorong Kota akan memproses hukum para pelaku yang terlibat dalam aksi ini," kata Adam.
Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak termakan isu penculikan anak sehingga melakukan aksi main hakim sendiri. "Kami berharap warga dapat melapor ke pihak kepolisian apabila terjadi kasus penculikan anak," ujarnya.
Pasca peristiwa ini, masyarakat dari Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST) yang merupakan kerabat korban mendatangi Markas Polresta Sorong Kota. Masyarakat menuntut keadilan dari pihak kepolisian dalam kasus tersebut.
Kepala Polresta Sorong Kota Komisaris Besar Happy Perdana Yudianto memaparkan, pihaknya telah mengantongi nama tiga pelaku dalam kasus ini. Polisi juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan sejumlah bukti.
"Saya sudah memerintahkan seluruh anggota untuk melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Kami memohon agar masyarakat bersabar terkait penanganan kasus tersebut," kata Happy.
Ketua KKST Kota Sorong La Tumpu mengatakan, korban berasal dari Sulawesi Tenggara. Ia pun menegaskan, korban bukanlah pelaku penculikan anak dan sedang dalam kondisi mengalami gangguan jiwa. "Perbuatan para pelaku sangat tidak berperikemanusiaan. Kami mengutuk perbuatan para pelaku dan meminta pihak kepolisian untuk memproses hukum mereka," ujarnya.