Wisata kuliner di tengah Waduk Riam Kanan memang menggoda dan patut dicoba. Diperlukan sedikit nyali untuk mengarungi waduk agar bisa menikmati pertualangan rasa aneka kuliner.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·4 menit baca
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Pengunjung menikmati makanan dan minuman di rumah makan terapung di Waduk Riam Kanan, Desa Tiwingan Lama, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Sabtu (14/1/2023).
Wisata kuliner di tengah Waduk Riam Kanan memang menggoda. Namun, diperlukan sedikit nyali untuk mencobanya. Tanpa keberanian naik kapal mengarungi waduk terbesar di Kalimantan Selatan itu, maka orang tidak akan pernah mengalami pertualangan rasa di tengah waduk.
Mariana (28) memesan satu paket nasi dengan lalapan dan ikan bawal sungai bakar beserta es teh saat tiba di Lesehan Terapung Rama Shinta, Riam Kanan, Desa Tiwingan Lama, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Sabtu (14/1/2023) siang. Lebih kurang 15 menit kemudian, makanan dan minuman yang dipesan tersaji di mejanya.
Tanpa latah memotret makanan, pengunjung dari Banjarmasin itu langsung menyantap makanan dan minuman di mejanya. ”Suasana makan di tengah waduk ini benar-benar nyaman. Jadi, apa pun yang dimakan terasa nikmat walaupun makanannya mungkin enggak enak-enak banget,” katanya sambil tertawa.
Menurut Mariana, ia sudah lama ingin mencoba wisata kuliner di tengah Waduk Riam Kanan, tetapi baru kesampaian sekarang. ”Saya penasaran. Teman yang sudah dua kali datang ke sini pernah bercerita bahwa anaknya yang susah makan di rumah bisa menghabiskan nasi sepiring kalau makan di sini,” tutur ibu satu anak itu.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Pengunjung melihat ikan di rumah makan terapung, dekat Pulau Ratu, Waduk Riam Kanan, Desa Tiwingan Lama, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Sabtu (14/1/2023). Ikan-ikan yang dibudidayakan di keramba jaring apung menambah daya tarik rumah makan terapung di tengah waduk tersebut.
Memang ada sensasi berbeda saat bersantap di Lesehan Terapung Riam Kanan. Sembari menikmati wisata kuliner, pengunjung bisa menikmati wisata alam. Pengunjung bisa menikmati pemandangan waduk, melihat ikan-ikan air tawar yang dibudidayakan di keramba jaring apung, serta merasakan keseruan memberi pakan pada ikan ataupun bermain sepeda air.
Harga makanan dan minuman di rumah makan terapung satu-satunya di tengah Waduk Riam Kanan itu juga tidak begitu mahal, mulai dari Rp 30.000. Satu paket nasi dengan lalapan dan lauk ikan patin bakar ataupun goreng seharga Rp 30.000. Jika dengan lauk ikan bawal sungai, harganya Rp 35.000. Segelas es teh seharga Rp 5.000. ”Lebih kurang saja dengan harga makanan di Banjarmasin,” ujarnya.
Meskipun harga makanan dan minumannya sama dengan di kota, ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk mencapai rumah makan terapung di tengah waduk. Pengunjung dari Banjarmasin harus menempuh perjalanan darat sejauh 60 kilometer terlebih dahulu, melintasi perbukitan di kawasan Taman Hutan Raya Sultan Adam.
Sampai di Pelabuhan Riam Kanan, pengunjung harus membeli tiket kapal menuju Pulau Ratu, yang berdekatan dengan rumah makan terapung di tengah waduk. Harga tiketnya Rp 15.000 untuk perjalanan pergi pulang dari Pelabuhan Riam Kanan ke Pulau Ratu. Harga tiket kapal itu berlaku sama untuk setiap orang, dewasa dan anak-anak.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Pengunjung naik kapal mengarungi Waduk Riam Kanan di Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Sabtu (14/1/2023). Di waduk pertama dan terbesar di Kalsel itu, pengunjung bisa menikmati wisata alam sekaligus wisata kuliner.
Perjalanan dari Pelabuhan Riam Kanan ke Pulau Ratu dilayani oleh beberapa kapal dan ditempuh dalam waktu lebih kurang 15 menit. Kapal bermotor atau kelotok yang digunakan cukup besar, dilengkapi dengan kursi plastik, dan muat diisi 30 orang atau lebih. ”Naik kapal di waduk ternyata seru juga,” ujar Wawan (25), pengunjung dari Banjarmasin.
Namun, bagi beberapa orang, naik kapal di Waduk Riam Kanan bukanlah hal yang seru, melainkan sesuatu yang menakutkan. Kalau sudah begitu, rencana untuk menikmati wisata kuliner di tengah waduk dipastikan gagal total.
”Saya sampai sekarang belum pernah ke sana. Padahal, waktu itu sudah sampai di pelabuhan bersama rombongan keluarga. Kami terpaksa batal ke rumah makan terapung gara-gara ada beberapa anggota keluarga yang takut naik kapal,” ungkap Rabiatul (27), warga Banjarmasin.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Pengunjung naik ke kapal di Dermaga Pulau Ratu usai menikmati wisata kuliner di rumah makan terapung di Waduk Riam Kanan, Desa Tiwingan Lama, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Sabtu (14/1/2023).
Sempat tutup
Naufal (30), salah satu pegawai rumah makan terapung, menuturkan, Lesehan Terapung Riam Kanan buka pada awal tahun 2020, sebelum pandemi Covid-19. Namun, baru sekitar dua bulan buka, rumah makan itu terpaksa harus tutup karena Covid-19 mulai merebak di Indonesia, tak terkecuali di wilayah Kalsel.
”Selama pandemi, kami sempat tutup lama beberapa kali mengikuti anjuran pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19. Kalau sekarang, sudah buka normal kembali. Pengunjung juga ramai, terutama pada akhir pekan dan hari libur,” katanya.
Lesehan Terapung Riam Kanan buka setiap hari, kecuali Jumat, dari pukul 09.00 sampai pukul 16.00 Wita. Menurut Naufal, ada tiga kapal yang disiapkan untuk antar-jemput pengunjung rumah makan. ”Lesehan sebetulnya buka sampai pukul 17.00. Namun, keberangkatan terakhir kapal dari Pelabuhan Riam Kanan ke Pulau Ratu dijadwalkan pukul 16.00,” ujarnya.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Sebuah kapal mengarungi Waduk Riam Kanan di Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Sabtu (14/1/2023). Kapal bermotor tersebut menjadi transportasi utama di Waduk Riam Kanan, yang merupakan waduk pertama dan terbesar di Kalsel.
Selain tiga kapal reguler untuk antar dan jemput pengunjung rumah makan, pengunjung juga bisa menyewa kapal sendiri jika bepergian bersama rombongan. Dengan menyewa kapal, pengunjung bisa mengunjungi beberapa destinasi wisata di Waduk Riam Kanan terlebih dahulu sebelum singgah makan di Pulau Ratu.
Selain Pulau Ratu, ada beberapa destinasi wisata di Waduk Riam Kanan yang patut dicoba, misalnya Pulau Rusa, Pulau Pinus, Pulau Bekantan, Pulau Sirang, Sungai Luar, Gunung Batu, Paau atau Tuyub, dan Belangian. Tarif sewa kapal ke destinasi-destinasi tersebut mulai dari Rp 300.000 sampai Rp 850.000. Saat bertualang di waduk, pengunjung tentu saja bisa mencoba pertualangan rasa aneka kuliner.