Tergiur Informasi Temuan Emas, Ratusan Warga Serbu Bukit Naga
Ratusan warga berburu emas di Bukit Naga, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Aparat kepolisian setempat mengimbau warga untuk berhati-hati.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Ratusan warga datang ke Desa Sumur Mas, Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Mereka mendatangi tempat itu setelah melihat beberapa unggahan di media sosial dari warga sekitar yang mendapatkan serbuk emas di wilayah yang dikenal dengan nama Bukit Naga tersebut.
Informasi adanya serbuk, bahkan bongkahan, emas itu bermula dari seorang warga yang sedang mencari batu di lokasi tersebut. Kepala Kepolisian Sektor Tewah Inspektur Dua Teguh Triyono menjelaskan, warga itu disebutkan menemukan urat emas di antara bebatuan. Informasi itu kemudian beredar cepat di media sosial.
”Dari informasi yang beredar, setelah ditimbang, setidaknya warga yang pertama menemukan emas dapat 70 gram dari bebatuan yang ia cari,” ujar Teguh saat dihubungi dari Palangkaraya, Rabu (18/1/2023).
Dia menambahkan, informasi itulah yang membuat masyarakat lain tergiur dan berbondong-bondong ke lokasi tempat mencari batu itu sampai sekarang. Dalam dua hari ini, ratusan orang datang mencari kandungan emas dalam batu.
Lahan tempat warga mencari emas tersebut, kata Teguh, belum diketahui status kawasannya. Namun, lokasi itu merupakan tempat orang mencari batu.
Teguh menambahkan, setelah menelusuri informasi tersebut, pihaknya belum bisa memastikan apakah betul di sekitar lokasi itu terdapat emas. ”Saat kami gali informasi, tak sedikit yang pulang dengan tangan hampa,” katanya.
Marie (42), warga Tewah, menjelaskan, wilayah itu dikenal dengan sebutan Bukit Naga. Selama ini kawasan itu merupakan tempat orang mencari batu dan kayu. Selama bertahun-tahun orang mencari batu, baru kali ini menemukan emas sehingga informasi beredar dengan cepat.
Marie beserta keluarga termasuk yang turut ke lokasi untuk mencari emas dua hari lalu. Ia mengaku mendapatkan serbuk emas setelah berjam-jam menggali tanah. ”Mungkin tak sampai satu gram. Belum ditimbang juga,” katanya.
Kepala Kepolisian Resor Gunung Mas Ajun Komisaris Besar Asep B Saputra mengimbau warga untuk tidak terpancing isu di media sosial jika belum diketahui kebenarannya. Apalagi, ratusan warga yang ada di lokasi itu membuat lubang beberapa meter ke dalam tanah.
Aktivitas tersebut membuat bukit terkikis sehingga dapat membahayakan keselamatan mereka. ”Kami minta warga berhati-hati demi keselamatan mereka juga dan demi keamanan bersama,” kata Asep.
Asep menambahkan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten untuk mengambil tindakan selanjutnya. Pihaknya akan menggunakan pendekatan persuasif untuk mengimbau warga akan bahaya aktivitas tersebut. ”Kami berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten untuk mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan masyarakat,” ujarnya.