Empat lansia dan seorang pemuda diringkus setelah memperkosa siswi SMP hingga hamil di Banyumas. Polisi masih mengejar tiga tersangka lainnya.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — AZ (12), siswi SMP di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, diperkosa delapan pria kurun waktu November-Desember 2022. Tiga pelaku yang sudah ditangkap berusia renta, 67 tahun ke atas. Kini, korban mengandung tiga bulan.
”Anak kami sudah dua bulan tidak menstruasi. Setelah dites, hasilnya positif (hamil). Dia menyebutkan pelakunya saat ditanya siapa yang melakukannya,” kata Ns (54), ayah dari AZ, di Purwokerto, Banyumas, Rabu (18/1/2023).
Ns mengatakan, sebagian pelaku adalah tetangga. Ada beberapa orang yang tinggal berbeda desa, tapi dia masih mengenalnya. ”Rumah mereka ada yang berjarak 50 meter, 100 meter, 150 meter dari rumah saya. Pelakunya teman saya,” ujarnya yang masih terpukul akibat kejadian ini.
Ns, yang sehari-hari bekerja sebagai pembuat dompet di Kedungrandu, Patikraja, Banyumas, mengatakan, korban adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Selama ini, AZ dikenal sebagai anak aktif dan percaya diri.
Akibat kejadian ini, sekolahnya menyarankan AZ mengundurkan diri meski akan dibantu mengenyam pendidikan kejar Paket B.
”Saya terima saja, ikhlas. Nanti kalau, misalnya, anaknya tetap di sekolah itu mungkin juga malu,” ujar Ns.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Banyumas Komisaris Agus Supriadi Siswanto mengatakan, telah menangkap lima tersangka. Mereka adalah W (70), J (50), SA (69), K (67), dan Y (27). Tiga lainnya masih dikejar.
Para pelaku, kata dia, mengelabui korban dengan memberikan imbalan uang Rp 20.000 sampai Rp 50.000. Agus menyebutkan, para pelaku beraksi sendiri-sendiri di tempat berbeda.
”Ada yang di hotel sampai kuburan,” kata Agus.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Joko Wiyono menyampaikan akan membantu korban untuk mendaftar Paket B supaya korban bisa terus mengenyam pendidikan. ”Pihak sekolah juga siap mengomunikasikan dengan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yang mengelola Paket B,” kata Joko.