Jelang Kejuaraan Dunia Perahu Motor F1 H2O, Rekayasa Lalu Lintas Disiapkan
Sebulan jelang Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1 (F1 H2O), Kemenhub siapkan simulasi pengiriman kapal balap dari Pelabuhan Belawan ke Toba. Rekayasa lalu lintas juga disiapkan di kota kecil di selatan Danau Toba itu
Oleh
NIKSON SINAGA
·4 menit baca
BALIGE, KOMPAS — Sebulan menjelang penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1 atau F1 H2O, Kementerian Perhubungan menyiapkan simulasi pengiriman kapal balap peserta dari Pelabuhan Belawan, Medan, ke lokasi acara di Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Selain itu, rekayasa lalu lintas juga disiapkan di Balige yang merupakan kota kecil di sisi selatan Danau Toba itu.
”Kami akan melakukan simulasi perjalanan tiga unit truk peti kemas berukuran panjang 40 kaki dari Pelabuhan Belawan hingga Balige,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno, Rabu (18/1/2023).
Hendro mengatakan, kawasan Danau Toba akan menjadi tuan rumah perhelatan balap perahu motor paling bergengsi di dunia pada 24-26 Februari 2023. Karena itu, Kemenhub akan turun langsung ke Toba untuk melakukan persiapan hingga pelaksanaan acara.
Persiapan acara akan semakin intens saat barang-barang peserta, seperti kapal motor balap dan perlengkapan lainnya, tiba di Pelabuhan Belawan, 16 Februari. Kapal dalam peti kemas itu akan diangkut melalui jalur darat dari Medan hingga Balige.
Dengan jarak tempuh 280 kilometer dan kecepatan rata-rata 40 kilometer per jam, waktu tempuh pengiriman diperkirakan sekitar tujuh jam perjalanan. Hendro mengatakan, Kemenhub bersama kepolisian akan mengawal langsung pengiriman tersebut dan diawali dengan simulasi.
Selain untuk melihat arus lalu lintas, simulasi tersebut juga untuk memastikan jalan dari Medan hingga ke Balige dalam kondisi baik. Jika ada kerusakan jalan yang cukup mengganggu, mereka akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk memperbaiki jalan nasional tersebut.
Hendro mengatakan, mereka bersama kepolisian dan dinas perhubungan di daerah juga menyiapkan rekayasa lalu lintas menuju pusat penyelenggaraan F1 H2O di Balige. Kantong parkir juga akan disiapkan di pinggir kota, yakni di Jalan Lumban Silintong. Alur kedatangan akan disiapkan agar tidak terjadi kemacetan parah di sekitar lokasi.
Kota Balige ditopang Bandara Silangit yang bisa ditempuh sekitar 30 menit perjalanan darat. Bandara itu didukung akses penerbangan langsung Jakarta-Silangit setiap hari. Dari Jakarta, Balige juga bisa ditempuh melalui Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang. Namun, butuh waktu 6-7 jam perjalanan darat dari Bandara Kualanamu ke Balige.
Hendro mengatakan, mereka juga akan memaksimalkan transportasi air di Danau Toba dengan mengoperasikan Kapal Motor Penumpang (KMP) Asa-Asa, KMP Jurung-Jurung, KMP Kaldera Toba, KMP Pora-Pora, dan KMP Ihan Batak. KMP itu didukung prasarana Pelabuhan Balige, Tigaras, Ajibata, Ambarita, Muara, Tongging, Simanindo, dan Bakkara yang saat ini telah beroperasi.
Kepala Strategi Pemasaran dan Pelanggan PT Aviasi Pariwisata (InJourney) Rizky Wirjan, badan usaha milik negara yang menyelenggarakan kegiatan tersebut, mengatakan, perhelatan tersebut akan mendatangkan peserta dan pengunjung dari sejumlah negara. Sedikitnya akan ada 10 tim dari 10 negara yang akan bertanding dalam ajang tersebut.
Kegiatan itu disebut akan mendatangkan perputaran uang sekitar Rp 212 miliar dari belanja penyelenggaraan kegiatan seperti akomodasi hotel, penerbangan, dan transportasi lainnya selama di Indonesia. Kegiatan itu diperkirakan akan dikunjungi 25.000 wisatawan. ”Kegiatan ini menjadi penggerak pariwisata dan menjadi motor pertumbuhan ekonomi masyarakat,” kata Rizky.
Rizky mengatakan, Danau Toba dipilih menjadi seri pembuka Kejuaraan Dunia yang digelar 6-8 seri selama 2023. Kejuaraan yang diselenggarakan Union Internationale Motonautique itu merupakan salah satu ajang balap perahu motor paling bergengsi di dunia.
Kegiatan ini menjadi penggerak pariwisata dan menjadi motor pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Saat meninjau persiapan F1 H2O di Balige, pekan lalu, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan, Indonesia untuk pertama kali menyelenggarakan kejuaraan F1 H2O. Indonesia juga menjadi negara ke-40 yang melaksanakan balap air bergengsi itu. ”Setelah dari Danau Toba, seri balapan air bergengsi ini akan berlanjut ke negara-negara lain. Kita harus menjadi tuan rumah yang baik agar mereka datang lagi ke Danau Toba,” kata Zainudin.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, sepuluh tim yang akan bertanding di F1 H2O diperkirakan akan membawa sekitar 3.000 orang. Saat ini sudah disiapkan sekitar 1.200 kamar hotel dan sisanya akan tinggal di homestay. Edy memperkirakan, di Sumut saja akan ada perputaran uang sekitar 10 juta dollar AS atau setara Rp 154 miliar. Ia meminta agar usaha mikro kecil dan menengah terlibat dalam acara tersebut.