Pembatasan Sosial Melonggar, Kunjungan ke Perpustakaan Jateng Meningkat
Pelonggaran aturan pembatasan kegiatan masyarakat turut menambah jumlah kunjungan di perpustakaan di Jateng. Selain perpustakaan pemerintah, perpustakaan swasta juga mengalami kenaikan jumlah pengunjung.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·4 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Jumlah kunjungan masyarakat ke Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah terus meningkat seiring dengan adanya pelonggaran kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat untuk menekan penularan Covid-19. Kerja sama dengan berbagai pihak untuk mendongkrak jumlah kunjungan terus dilakukan.
Berdasarkan data Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Provinsi Jateng, jumlah kunjungan ke Perpustakaan Jateng pada tahun 2022 sebanyak 2.817.467 orang. Jumlah itu meningkat dibandingkan jumlah pengunjung sepanjang tahun 2021 sebanyak 1.905.866 orang.
Jumlah kunjungan pada 2022 masih lebih sedikit jika dibandingkan kunjungan di tahun 2020, yakni 2.941.263 orang. Namun, jumlah itu sudah lebih banyak dari jumlah kunjungan sebelum pandemi atau 2019 sebanyak 2.544.098 orang.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Provinsi Jateng Sapta Hermawati mengatakan, kenaikan jumlah kunjungan terjadi sejak adanya pelonggaran aturan pembatasan kegiatan masyarakat seiring dengan terus menurunnya kasus Covid-19 aktif di Indonesia.
Pada tahun 2023, Sapta menargetkan jumlah pengunjung perpustakaan menjadi lebih banyak karena aturan pembatasan kegiatan masyarakat sudah dicabut.
Untuk meningkatkan jumlah kunjungan, Pemerintah Provinsi Jateng menggandeng pihak-pihak luar melalui program kunjungan rutin ke perpustakaan. Selain itu, sosialisasi terkait layanan perpustakaan juga terus dilakukan, baik secara langsung maupun daring.
”Kami juga mengintesifkan pemanfaatan layanan perpustakaan daring. Melalui perpustakaan daring, masyarakat bisa mengakses buku digital dan koleksi naskah kuno hasil alih media,” kata Sapta, Rabu (18/1/2023).
Jumlah pengunjung perpustakaan daring di Jateng disebut Sapta menunjukkan tren peningkatan dalam dua tahun terakhir. Pada tahun 2022, jumlah pengunjung perpustakaan daring sebanyak 4.296 orang. Adapun jumlah pengunjung perpustakaan daring pada tahun 2021 sebanyak 4.273 orang.
Kunjungan perpustakaan daring mencapai puncak tertinggi pada tahun 2020, yaitu sebanyak 4.636 orang. Angka itu lebih tinggi dibandingkan jumlah kunjungan pada 2019 dan 2018 yang jumlahnya kurang dari 4.000 pengunjung.
Perpustakaan Jateng memiliki koleksi cetak sebanyak 281.609 eksemplar dengan 140.805, koleksi buku daring sebanyak 206.079 eksemplar dengan 21.160 judul, koleksi buku braile sebanyak 1.030 eksemplar dengan 616 judul, dan koleksi naskah kuno atau manuskrip sebanyak lima judul.
Suasana Perpustakaan Jateng pada Rabu siang tergolong ramai, terutama di ruang pelayanan dewasa di lantai dua. Di dalam ruangan tersebut, puluhan orang tampak serius membaca buku. Ada juga orang-orang yang berdiri di rak-rak buku, mencari buku yang mereka butuhkan. Sebagian orang sibuk menatap laptop sambil sesekali membolak-balik buku.
Perpustakaan Jateng memiliki tiga lantai. Di lantai pertama, ada ruang referensi, ruang pelayanan difabel, dan ruang belajar modern. Ruang referensi berisi kamus berbagai bahasa dan buku undang-undang. Sementara itu, ruang belajar modern biasanya dipakai untuk berbagai kegiatan selain membaca, seperti mewarnai, menari, dan menggambar.
Pada lantai dua, ada ruang layanan dewasa atau umum, ruang layanan remaja atau anak, ruang berkala yang berisi arsip surat kabar dan majalah dari waktu ke waktu, serta ruang layanan perpustakaan keliling dan layanan perpustakaan terpadu untuk sekolah. Ruang layanan yang paling banyak dikunjungi di lantai dua adalah ruang layanan dewasa atau umum.
”Kalau di lantai tiga ruang deposit. Di ruangan itu, pengunjung boleh membaca naskah kuno dan hasil karya cetak dan karya rekam,” ucap Hening, salah satu pustakawan Perpustakaan Jateng.
Melalui perpustakaan daring, masyarakat bisa mengakses buku digital maupun koleksi naskah kuno hasil alih media
Sejumlah orang mengaku tertarik berkunjung ke Perpustakaan Jateng karena koleksinya lengkap. Riska (22), mahasiswa Universitas Negeri Semarang, misalnya, hanya bisa menemukan buku-buku yang bisa dijadikan referensi dalam pembuatan skripsi di Perpustakaan Jateng.
”Sejauh ini, koleksi perpustakaan ini paling lengkap. Saya sudah muter-muter mencari referensi ke sejumlah perpustakaan, ketemu-nya di sini," ujar Riska saat ditemui di Perpustakaan Jateng.
Menurut Riska, Perpustakaan Jateng memiliki tempat yang luas dan nyaman. Jaringan internet dengan kecepatan yang mumpuni juga dianggap bisa menunjang dirinya dalam mengerjakan tugas akhirnya untuk menyelesaikan studinya tersebut.
Swasta
Selain perpustakaan yang dikelola pemerintah, kenaikan tingkat kunjungan juga terjadi pada perpustakaan yang dikelola oleh pihak swasta. Di Microlibrary Warak Kayu Kota Semarang, misalnya, jumlah kunjungan meningkat sejak awal 2022. Kala itu, perpustakaan berkonsep ramah lingkungan itu viral di media sosial.
”Jumlah pengunjungnya langsung melonjak dari sebelumnya belasan orang per hari menjadi lebih dari 40 orang dalam sehari. Kenaikan jumlah kunjungan itu bertahan hingga sekarang,” kata Ariella, pustakawan di Microlibrary Warak Kayu.
Ariella mengatakan, pengelola menyediakan lebih dari 2.000 buku berbagai jenis, untuk anak-anak hingga dewasa. Ruang baca di perpustakaan yang berdiri sejak 2020 itu cukup unik. Selain meja dan kursi biasa, ada juga ruang baca di atas jaring yang dibentangkan di tengah bangunan. Anak-anak disebut Ariella senang membaca di tempat itu.
Selain itu, ada wahana jungkat-jungkit di bagian bawah perpustakaan itu sehingga anak-anak bisa bermain setelah setelah membaca di perpustakaan.