Kegempaan Masih Terjadi, Wisatawan di Dieng Diimbau Waspada
Gunung Api Dieng di Jawa Tengah masih terus mengalami kegempaan. Oleh karena itu, masyarakat dan wisatawan yang hendak berkunjung ke Dieng diimbau untuk waspada.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
ARSIP PVMBG
Kondisi Kawah Sileri di Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, saat meletus, Minggu (8/4/2018).
BANJARNEGARA, KOMPAS — Status Gunung Api Dieng di Jawa Tengah masih Waspada atau Level II. Hingga Selasa (17/1/2023) pagi, gunung api itu masih terus mengalami kegempaan. Oleh karena itu, masyarakat dan wisatawan yang hendak berkunjung ke Dieng diimbau untuk waspada, terutama saat mengunjungi area kawah.
Para wisatawan juga dilarang mendekat ke dua kawah di Dieng, yakni Kawah Timbang dan Kawah Sileri. ”Selain Kawah Timbang dan Kawah Sileri aman dan silakan berkunjung. Namun, wisatawan tetap diminta tingkatkan kewaspadaan,” kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng Surip saat dihubungi dari Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.
Secara administratif, Gunung Api Dieng masuk wilayah tiga kabupaten di Jawa Tengah, yakni Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Batang. Kawasan Dieng juga dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Jateng.
Selain Kawah Timbang dan Kawah Sileri, Surip memaparkan, kawah lain di Dieng, misalnya Kawah Sikidang, tetap aman dikunjungi. Di area Kawah Sikidang terdapat Jembatan Khayangan yang kerap dikunjungi wisatawan.
”Jika berkunjung ke area kawah, wisatawan diimbau tetap memakai masker, tidak berlama-lama, lalu tidak terlalu dekat memasuki kawah,” ujarnya.
Kondisi Kawah Sileri setelah letusan freatik di Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (5/7/2017).
Surip menjelaskan, berdasarkan catatan Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, pada Selasa pukul 00.00-07.30 tercatat gempa tektonik lokal sebanyak 15 kali. Sementara itu, Kawah Sileri terpantau mengeluarkan asap putih dengan ketinggian 10-50 meter.
”Gas Kawah Timbang sedikit mengalami peningkatan pada malam hari. Pada siang hari, gas berkurang karena adanya matahari. Gas itu masih berada di dalam area kawah," tutur Surip.
Dia menambahkan, radius bahaya Kawah Timbang adalah 500 meter ke arah selatan. Sementara itu, radius bahaya Kawah Sileri berjarak 1 kilometer.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo menyatakan, pihaknya terus memantau kondisi di lapangan. Petugas juga memberikan sosialisasi kepada para petani di sekitar Kawah Timbang dan Sileri.
Para petani itu diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak beraktivitas di dekat dua kawah tersebut. ”Kami melakukan pendekatan sosialisasi kepada para petani di sekitar kawah untuk waspada,” ujarnya.
ARSIP BPBD BANJARNEGARA
Tim BPBD Kabupaten Banjarnegara mengamati kondisi Kawah Sileri di Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (14/1/2023).
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dieng Banjarnegara Sri Utami menyampaikan, para wisatawan tetap diperkenankan datang ke Dieng. Dia menyebut, tidak ada area di kawasan Dieng yang ditutup setelah kenaikan status.
Setelah statusnya ditingkatkan dari Normal ke Waspada pada Jumat (13/1/2023) lalu, jumlah kunjungan ke Dieng pada Sabtu (14/1/2023) sore mencapai 4.051 orang. Meski demikian, kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan.
Sebelumnya, pada 2 Juli 2017 pukul 12.00, Kawah Sileri di Dieng mengalami erupsi. Dalam erupsi itu terjadi semburan air dan lumpur panas. Setidaknya ada 10 orang yang terluka dalam peristiwa tersebut.